Air mata tidak hanya mengekspresikan emosi pada bayi, tetapi air mata sangat membantu menjaga permukaan depan mata tetap sehat. Air mata mengandung nutrisi dan oksigen untuk membantu mencegah infeksi dan bahkan mempercepat penyembuhan.
Air mata membantu mencegah kemungkinan kekeringan dan menciptakan permukaan depan mata yang halus, yang sangat penting untuk menjaga penglihatan yang jernih. Namun, ada kalanya orang tua khawatir ketika melihat bayinya memiliki mata berair atau terlalu banyak mengeluarkan air mata.
Mata berair sangat umum terjadi pada anak-anak, terutama pada bayi baru lahir dan anak-anak di bawah usia 1 tahun. Kondisi ini juga dikenal sebagai epifora dan ditandai dengan luapan air mata ke wajah.
Jika Bunda mendapati bayi memiliki mata berair, hal itu dapat disebabkan oleh beberapa alasan. Gejala ini, yang disebut epifora, dapat disebabkan oleh saluran air mata yang tersumbat, infeksi, dan alergi.
Penyebab mata berair pada bayi dan balita memerlukan perawatan yang berbeda. Beberapa memerlukan tindakan yang perlu dilakukan orang tua, sementara perawatan lainnya termasuk obat resep atau bahkan operasi.
Penyebab mata bayi berair
Apa sih penyebab mata bayi berair? Perlukah ditangani khusus? Ketahui lebih dalam mengenai penyebab di balik mata bayi yang berair berikut ini!
1. Saluran air mata tersumbat
Bayi mungkin mengalami saluran air mata tersumbat yang menyebabkan mata berair. Mengutip Healthline, kondisi ini cukup umum terjadi pada bayi, dengan sepertiga dari mereka mengalami kondisi tersebut. Saluran air mata tersumbat terjadi ketika air mata tidak dapat mengalir dari sudut kelopak mata ke saluran yang melapisi hidung.
Hal tersebut menyebabkan air mata terkumpul di mata. Banyak bayi mengalami hal ini karena ujung membran saluran air mata tidak terbuka, atau karena bukaannya terlalu sempit saat lahir. Kondisi ini sembuh dengan sendirinya pada 90 persen bayi pada ulang tahun pertama mereka.
2. Flu biasa
Mata berair pada bayi juga bisa menjadi gejala flu biasa. Anak-anak lebih rentan terhadap flu daripada orang dewasa karena mereka belum membangun kekebalan tubuh dan sering menyentuh mata, hidung, dan mulut mereka, yang menyebabkan lebih banyak kuman menyebar.
Bayi mungkin mengalami mata berair bersama dengan gejala flu lainnya seperti hidung tersumbat atau berair dan bersin-bersin.
3. Konjungtivitis
Menurut American Association of Opthamologist, mata merah (juga dikenal sebagai konjungtivitis) adalah kondisi mata umum yang dapat terjadi pada usia berapa pun. Meskipun bayi dapat mengalami mata berair dan lengket karena sejumlah alasan, mata merah tidak terlalu umum, hanya sekitar 2 persen bayi yang mengalami mata merah selama bulan pertama kehidupan mereka.
Jika terjadi, mata merah sering kali disebabkan oleh infeksi yang didapat saat melahirkan. Pada bayi yang lebih besar, konjungtivitis sering kali disebabkan oleh virus atau bakteri flu yang hidup di kulit atau iritan di mata. Sebagian besar kasus mata merah pada bayi dapat sembuh sendiri atau mudah diobati, tetapi dalam kasus yang jarang terjadi, infeksi dapat menyebar dan mengancam jiwa.
4. Alergi
Mata merah dan berair dapat menjadi gejala konjungtivitis alergi. Iritasi seperti serbuk sari, debu, dan asap dapat menyebabkan reaksi alergi pada mata. Demam serbuk sari, yang dikenal sebagai rinitis alergi, juga dapat menyebabkan mata berair.
5. Iritasi kimia
Dilansir Medical News Today, iritasi kimia juga dapat menyebabkan konjungtivitis pada bayi baru lahir. Tenaga medis dapat memberikan salep mata kepada bayi baru lahir dalam waktu 2 hingga 3 jam setelah kelahiran untuk mencegah infeksi.
Tetes mata ini terkadang dapat menyebabkan iritasi yang dapat mengakibatkan gejala konjungtivitis. Konjungtivitis kimia pada bayi baru lahir biasanya berlangsung sekitar 24 hingga 36 jam.
6. Adanya tumor atau polip
Saluran air mata yang tersumbat juga dapat terjadi karena polip hidung, tumor atau kista, atau trauma pada mata bayi. Selain mata yang terus-menerus berair, gejala lain dari kondisi ini meliputi pengerasan pada bulu mata dan kelopak mata serta keluarnya cairan seperti nanah dari mata.
7. Benda di dalam mata
Benda apa pun yang masuk ke mata dapat menyebabkan mata berair dan terasa teriritasi. Benda tersebut dapat berupa setitik debu, bulu mata, atau sesuatu yang lebih besar, seperti pecahan kaca.
Balita mungkin tidak ingin membuka mata atau mungkin mengeluh bahwa matanya terasa seperti ada sesuatu. Jika benda tersebut besar atau menggores mata, mata dapat terinfeksi. Orang tua atau pengasuh harus mencari perhatian medis untuk balita jika hal ini terjadi.
Cara mengatasi mata bayi berair
Dalam banyak kasus, dikutip dari laman Flo Health, gejala mata berair akan membaik dengan sendirinya dan bayi mungkin tidak memerlukan banyak perawatan. Namun, terkadang Bunda mungkin memerlukan obat resep dari dokter untuk membersihkan infeksi. Bayi mungkin juga memerlukan pembedahan untuk menghilangkan penyumbatan saluran air mata.
Pengobatan rumahan untuk mengatasi mata berair pada bayi
Jika mata bayi berwarna putih dan tidak tampak iritasi, atau jika dokter menyarankan Bunda untuk mengatasinya sendiri di rumah, Bunda dapat menggunakan pengobatan rumahan. Ini dapat mencakup pemijatan saluran air mata yang tersumbat untuk membantu membukanya.
Ini melibatkan pemijatan sisi luar hidung bayi dengan jari telunjuk Bunda. Bunda juga dapat mengompres mata bayi dengan air hangat untuk membantu membersihkannya dan memberikan sedikit rasa nyaman.
Perawatan medis
Perawatan medis untuk mengatasi mata berair pada bayi mungkin diperlukan jika mereka mengalami infeksi atau jika mata berair terus-menerus. Dalam beberapa kasus, saluran air mata yang tersumbat dapat terinfeksi dan memerlukan perawatan dengan antibiotik. Konjungtivitis bakteri juga memerlukan antibiotik.
Dokter mungkin menyarankan untuk membilas mata bayi dengan larutan isotonik untuk membersihkan penumpukan.
Jika saluran air mata yang tersumbat tidak membaik dengan sendirinya, dokter mungkin menyarankan pengobatan dengan pemeriksaan bedah. Dalam prosedur ini, dokter memasukkan kawat logam kecil atau pemeriksaan melalui saluran air mata bayi ke hidungnya untuk membuka sumbatan. Prosedur ini memerlukan anestesi lokal atau umum.
Kapan perlu dibawa ke dokter saat mata bayi berair?
Jika bayi baru lahir mengeluarkan cairan dari mata atau mata yang sangat berair, sebaiknya orang tua berkonsultasi dengan dokter anak atau dokter mata yang mengkhususkan diri pada anak-anak, yang disebut dokter spesialis mata anak.
Dokter dapat menyarankan pengobatan rumahan yang dapat membantu. Mereka juga dapat menentukan penyebab keluarnya cairan dari mata jika diperlukan perawatan medis.
Bayi baru lahir dengan tanda-tanda infeksi mata memerlukan perhatian medis segera. Tanda-tanda infeksi mata dapat meliputi:
- mata perih atau bengkak
- kelopak mata bengkak
- nanah atau cairan berwarna kuning atau hijau
- benjolan atau pembengkakan di sudut dalam mata
Jika orang tua atau pengasuh melihat salah satu gejala ini, mereka harus segera menghubungi dokter.
Semoga informasi mengenai penyebab mata bayi berarair, serta tanda-tanda harus segera dibawa ke dokter ini bermanfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)