Jakarta -
Silent treatment terjadi ketika seseorang menolak berkomunikasi dengan orang lain karena sedang marah atau kesal. Meski tak mudah menghadapi perilaku ini, ada beberapa cara cerdas yang dapat Bunda lakukan.
Perlu diketahui bahwa perilaku silent treatment yang sering dianggap sepele ini dapat menimbulkan dampak psikologis dan emosional yang mendalam pada suatu hubungan.
Meskipun mungkin terlihat seperti bentuk penyelesaian konflik yang pasif, silent treatment dapat menjadi taktik manipulatif dan merusak yang mengikis kepercayaan, harga diri, dan hubungan asmara.
9 Cara cerdas menghadapi silent treatment dari pasangan
Mempelajari cara merespons secara efektif sangat penting untuk menjaga hubungan yang sehat dan kesejahteraan emosional. Berikut beberapa cara cerdas untuk menghadapi pasangan yang sering silent treatment.
1. Tetapkan batasan yang sehat
Dilansir dari laman Choosing Therapy, menetapkan batasan yang sehat dalam hubungan penting untuk menentukan kapan keheningan dan ruang menjadi terlalu berlebihan.
Ini dapat berupa memberi tahu orang tersebut bahwa apa yang mereka lakukan menyakitkan dan bukan yang Bunda inginkan atau akan ditoleransi dalam hubungan tersebut.
2. Menjalin komunikasi yang sehat
Komunikasi yang sehat dalam hubungan sering kali dimulai dengan percakapan yang terstruktur. Hal ini melibatkan perubahan pola komunikasi untuk menumbuhkan rasa saling pengertian dan menghargai.
Salah satu strategi efektifnya adalah mengikuti aturan yang adil, yang mengutamakan dialog yang membangun daripada luapan emosi.
3. Berusaha tetap tenang
Tetap tenang mungkin dapat menjadi tantangan, tetapi itu salah satu cara paling efektif untuk mengatasi perlakuan ini.
Menjaga ketenangan membantu Bunda merespons dengan bijaksana alih-alih bereaksi secara emosional, sehingga lebih mudah untuk berkomunikasi dengan jelas dan percaya diri.
4. Mengakui perasaan mereka
Dilansir dari laman Medical News Today, Bunda perlu mengakui perasaan pasangan. Hal ini membuat mereka tahu bahwa perasaannya penting dan divalidasi.
5. Hindari respon yang tidak membantu
Hindari mencoba memprovokasi orang yang pendiam untuk berbicara. Hal ini dapat memperburuk konflik.
Demikian pula, jika seseorang mengatakan tidak ingin berbicara, hargai keinginannya. Disarankan untuk tidak mengganggu atau memaksanya untuk berbicara.
6. Tidak perlu membalasnya dengan diam
Tidak ada yang akan terselesaikan jika Bunda dan pasangan memutuskan untuk berhenti bicara sama sekali. Meski tidak masalah untuk jaga jarak sementara, Bunda juga perlu pastikan tetap menjalin komunikasi yang baik.
7. Renungkan hubungannya
Pertimbangkan apakah silent treatment itu merupakan terjadi satu kali atau pola perilaku yang berulang. Jika hal itu terjadi cukup sering dan menyebabkan kerusakan yang signifikan, mungkin mengindikasikan masalah yang lebih dalam pada hubungan Bunda dan pasangan.
8. Hindari menganggapnya sebagai hal pribadi
Hindari menganggap silent treatment sebagai sesuatu yang personal. Ini bisa jadi hal yang sangat sulit dilakukan, terutama saat itu. Namun, jika menganggapnya sebagai sesuatu yang personal, Bunda akan merasa lebih buruk. Tidak perlu menanggung kesalahan atau tanggung jawab apa pun.
9. Lakukan perawatan diri
Silent treatment dapat merusak kesehatan emosional seseorang. Jadi, penting bagi Bunda untuk menjaga diri sendiri selama situasi ini. Lakukan sesuatu untuk diri sendiri guna memastikan Bunda terhindar dari kelelahan emosional.
Nah, itulah beberapa cara cerdas menghadapi pasangan yang sering melakukan silent treatment. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa/som)