Hasil Studi Sebut Menyusui Bisa Melindungi Anak dari Risiko Kanker Darah

7 hours ago 3

Jakarta -

Menyusui merupakan praktik pemberian makan terbaik untuk bayi baru lahir. Selain bisa meningkatkan bonding Bunda dengan anak, menyusui dengan memberikan ASI secara langsung juga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi Si Kecil.

Selain sebagai pemenuhan nutrisi, studi juga menemukan manfaat menyusui bisa melindungi anak dari kanker. Studi ini diterbitkan di JAMA Pediatrics pada tahun 2015.

Studi meta analisis ini menemukan bahwa anak-anak yang disusui selama enam bulan atau lebih memiliki risiko sekitar 19 persen lebih rendah terkena kanker darah atau leukemia. Data tersebut dibandingkan dengan anak-anak yang tidak pernah menyusu pada ibunya.

Studi menggunakan sumber data menyeluruh dari artikel yang diterbitkan antara Januari 1960 sampai Desember 2014, yang meneliti hubungan menyusui dan leukemia pada anak. Setidaknya, peneliti mengidentifikasi 24 studi relevan, di mana 17 di antaranya memenuhi semua kriteria studi.

"Berdasarkan hasil meta-analisis, 14 hingga 20 persen dari semua kasus leukemia anak dapat dicegah dengan diberikan ASI (menyusu) selama enam bulan atau lebih.," demikian hasil studi, dilansir laman ETV Bharat.

Kandungan ASI yang dapat melindungi bayi dari sakit

Perlu diketahui, ASI mengandung zat kekebalan tubuh yang dapat melindungi bayi dari penyakit. Salah satunya adalah imunoglobulin IgA.

"ASI mengandung imunoglobulin seperti IgA, yang melapisi usus bayi dan membantu mengidentifikasi patogen. ASI menawarkan sitokin, yakni pembawa pesan yang memberi tahu sel-sel kekebalan kapan harus melawan dan kapan harus mundur," kata dokter spesialis obstetri dan ginekologi di Ruby Hall Clinic, Dr. Afshan Maniyar, MBBS, MS.

"Selain itu, ada laktoferin yang mengikat zat besi dan menghambat pertumbuhan bakteri. Lalu lisozim yang memecah bakteri berbahaya, serta ligosakarida yang memelihara bakteri usus baik dan memblokir yang jahat," sambungnya.

Maniyar menambahkan, ASI juga dilengkapi dengan segudang anti-peradangan termasuk glutathione, asam lemak omega-3, dan vitamin E. Senyawa tersebut membantu mencegah jenis stres oksidatif yang dapat memicu ketidakstabilan genetik dalam jaringan yang sedang berkembang.

Dalam beberapa tahun terakhir, para ilmuwan telah menemukan bahwa mikrobioma bertindak seperti organ kekebalan tubuh, yang melatih sel-T, mengatur peradangan, dan memengaruhi segala hal mulai dari alergi hingga suasana hati. ASI menumbuhkan 'kebun internal' tersebut dengan campuran mikroba yang tepat, sehingga bayi terlindung dari risiko kanker.

"Meskipun cukup bergizi, susu formula tidak memiliki kompleksitas komponen hidup atau mikroba seperti di ASI. Padahal tanpa dorongan mikroba tersebut, bayi dapat mengembangkan flora usus yang tidak seimbang atau suatu kondisi yang terkait dengan peningkatan peradangan dan berpotensi meningkatkan risiko kanker tertentu," ungkap Maniyar.

Dampak menghentikan pemberian ASI terlalu dini

Menurut Maniyar, susu formula memang bisa menyelamatkan bayi yang tidak memungkinkan untuk mendapatkan ASI. Namun dari sudut pandang imunologi murni, bayi yang diberi susu formula tidak akan mendapatkan kekebalan tubuh yang sama seperti bayi yang diberi ASI.

Dampak menghentikan pemberian ASI terlalu dini memang tidak langsung terlihat. Dampaknya juga tidak terlihat pada grafik pertumbuhan bayi. Tetapi, konsekuensinya mungkin akan muncul beberapa tahun kemudian dalam bentuk kerentanan terhadap kondisi medis tertentu.

Perlu diingat, ASI memang memiliki segudang manfaat kesehatan bagi bayi. Tapi, pemberian ASI bukanlah perisai terhadap semua penyakit.

Kanker pada anak bersifat kompleks. Kanker melibatkan penyebaran genetik, paparan lingkungan, faktor prenatal, dan kesalahan acak dalam pembelahan sel. Misalnya, anak-anak yang lahir dengan sindrom Li-Fraumeni atau kelainan genetik lainnya sudah berisiko lebih tinggi terkena kanker.

Selain itu, faktor-faktor seperti kebiasaan ibu merokok, terpapar radiasi, atau paparan pestisida, juga bisa berperan meningkatkan risiko kanker. Begitu pula akses terhadap air bersih, nutrisi, dan perawatan anak.

Meski tidak 100 persen dapat melindungi anak dari kanker, paling tidak pemberian ASI bisa memperkokoh sistem imun tubuh anak agar tak gampang sakit.

Demikian hasil studi yang mengungkap manfaat menyusui dapat melindungi bayi dari kanker darah atau leukemia. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online