Alasan Bayi Prematur Sebaiknya Disusui secara Langsung (DBF), Manfaatnya Sangat Banyak Bun

3 weeks ago 28

Jakarta -

Penanganan bayi prematur memang berbeda dengan bayi yang cukup bulan lahir ya, Bunda. Termasuk bagaimana mereka sebaiknya perlu disusui langsung. Simak alasan bayi prematur sebaiknya disusui secara langsung (DBF) yuk, Bunda.

ASI diketahui memiliki banyak manfaat baik untuk bayi dan ibu. Bagi bayi khususnya, ASI diketahui mengurangi risiko komplikasi pada bayi prematur lho, Bunda. 

Menyusui langsung bayi prematur

Seperti diketahui, angka pemberian ASI pada bayi prematur dan cukup bulan di unit perawatan intensif neonatal (NICU) secara signifikan lebih rendah dibandingkan bayi baru lahir cukup bulan yang disusui pada usia 6 bulan.

Ini adalah studi kohort retrospektif pada neonatus yang lahir pada usia 34 minggu 0 hari atau lebih. Bayi yang disusui langsung di NICU dan dipulangkan dengan ASI juga disertakan. Pemodelan regresi logistik digunakan untuk menentukan signifikansi hubungan.

Sebanyak 171 pasangan ibu bayi disertakan. Setelah disesuaikan dengan faktor pengganggu, jumlah upaya menyusui selama perawatan di NICU secara signifikan terkait dengan ketersediaan mother’s own milk (MOM) pada usia enam bulan (p = 0,003, 95 persen CI 1,02 hingga 1,14).

ASI menjadi nutrisi terbaik

ASI (Air Susu Ibu) secara luas dianggap sebagai nutrisi terbaik bagi bayi karena dapat mengurangi intoleransi terhadap makanan, sindrom kematian bayi mendadak, dan mortalitas, di antara manfaat lainnya.

Selain itu, bayi prematur yang menerima ASI memiliki risiko komplikasi yang lebih rendah seperti enterokolitis nekrotikans, keterlambatan neurokognitif, retinopati prematuritas, dan penyakit paru kronis seperti dikutip dari laman Ncbi.

The American Academy of Pediatrics and the World Health Organization merekomendasikan pemberian ASI eksklusif hingga usia 6 bulan untuk semua bayi baru lahir, dan pemberian ASI terus menerus hingga usia 2 tahun dan seterusnya.

Bahkan pemberian ASI sebagian telah terbukti bermanfaat bagi anak-anak dalam hal mengurangi infeksi, eksim, dan asma. ASI memberikan nutrisi, kekebalan, metabolisme, pertumbuhan, dan perkembangan terbaik bagi bayi.

ASI mengandung hormon, neuropeptida, dan faktor pertumbuhan yang bermanfaat bagi pertumbuhan, perkembangan, dan pengaturan sendiri asupan makanan, sehingga memberikan keuntungan signifikan bagi bayi yang disusui dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula.

Angka pemberian ASI pada bayi yang dirawat di the neonatal intensive care unit (NICU) secara signifikan lebih rendah dibandingkan bayi baru lahir yang sehat dengan angka pemberian ASI eksklusif yang dilaporkan hanya 19,4 persen pada usia 6 bulan.

Ada beberapa faktor yang terkait dengan rendahnya angka pemberian ASI eksklusif ini seperti pola pemberian ASI prematur yang belum matang, keterlambatan inisiasi pemberian ASI langsung (DBF), tingkat stres yang lebih tinggi pada ibu, kurangnya ikatan, rendahnya tingkat perawatan kulit ke kulit, dan rawat inap yang lama.  

Tidak ada penelitian yang meneliti faktor ibu, bayi, dan sistem kesehatan yang terkait dengan tingkat ketersediaan MOM yang berkelanjutan pada bayi prematur akhir dan bayi cukup bulan yang dipulangkan dari NICU.

Penelitian sebelumnya telah mendokumentasikan bahwa untuk bayi prematur akhir, fokusnya adalah pada pertumbuhan bayi dan oleh karena itu DBF tidak diprioritaskan dibandingkan dengan suplementasi kalori. Tidak jelas apakah mendorong, mendukung, dan mencoba untuk memulai menyusui pada bayi prematur akhir dan bayi cukup bulan sebelum keluar dari NICU memiliki manfaat jangka panjang bagi bayi dalam hal menerima MOM.  

Perawat terdaftar yang merawat bayi di NICU Klinik Cleveland menerima 5 jam pengawasan dan pelatihan dari konsultan laktasi rawat inap di NICU dan di unit ibu-bayi.

Pendidikan ini mencakup penyelesaian daftar periksa keterampilan menyusui dasar saat dipekerjakan. Pendidikan laktasi tambahan untuk perawat bersifat opsional.

Konsultan laktasi  memberikan dukungan langsung kepada ibu selama seminggu dan siap sedia selama akhir pekan. Ibu yang ingin melakukan DBF secara otomatis ditawarkan setidaknya satu kunjungan konsultasi laktasi. Kunjungan berikutnya dapat dimulai oleh ibu, LC atau perawat berdasarkan kebutuhan.

Tantangan menyusui bayi prematur

Menyusui langsung dapat menjadi tantangan bagi bayi prematur akhir yang mungkin tidak terlalu waspada sehingga memerlukan pemompaan ASI untuk melindungi produksi ASI dan memberikan makanan tambahan kepada bayi. Penyedia layanan mungkin juga tidak merasa nyaman dalam menyusui langsung bayi cukup bulan yang sakit yang sedang dalam pemulihan, untuk memastikan bahwa bayi tersebut memenuhi target cairan.

Para Bunda pun harus didorong untuk melakukan DBF saat berada di NICU karena ada banyak manfaat kesehatan bagi bayi mereka. Jumlah upaya DBF di NICU dikaitkan dengan tingkat pemberian ASI yang lebih tinggi oleh ibu pada usia enam bulan. 

Langkah menyusui bayi prematur

Berikut ini beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk menyusui bayi prematur yang dirangkum dari beberapa sumber:


1. Pompa ASI

Karena ada beberapa bayi prematur yang tak dapat langsung menyusu dari payudara, maka ada baiknya ibu memompa ASI lebih awal sebelum kelahiran, Bunda.

Sebaiknya memompa sekitar 8 kali sehari. Ibu harus memompa setiap 2 hingga 3 jam di siang hari, dan setiap 3 hingga 4 jam di malam hari atau selama bekerja.

ASI pertama atau yang disebut kolostrum merupakan bagian terpenting untuk diberikan pada bayi. Ini adalah susu yang kaya nutrisi dan meningkatkan kekebalan bayi dari beberapa risiko yang mengancam di kemudian hari.

2. Perawatan kangguru (kangaroo care)

Mengutip BellyBelly, cara ini untuk meningkatkan pemberian ASI. Caranya, dengan menempatkan bayi di antara payudara. Metode skin to skin menjadi hal yang penting bagi bayi prematur. Jika ini terus diterapkan, maka ini akan bermanfaat untuk:

3. Kenalkan pada payudara

Jika sudah memungkinkan, Bunda bisa mengenalkan payudara kepada bayi secara bertahap, dimulai dengan satu atau dua kali setiap hari. Tak jarang bayi prematur tertidur selama menyusui atau terlalu lelah untuk menyusui pada beberapa kesempatan.

Nah, saat bayi sudah mulai menyusu, dan menelan dengan baik, tingkatkan waktu menyusu.

4. Bantu posisi dan pelekatan

Selain itu, bantu bayi untuk melakukan pelekatan yang tepat pada puting payudara supaya menyusunya lebih baik. Posisi menyusui dengan gendongan ketiak atau football, dengan bayi ditopang di atas bantal, cocok untuk ibu yang memiliki bayi prematur.

5. Gunakan pelindung puting

bayi prematur memiliki tekanan isap intra-oral yang belum sempurna, yang dapat mengurangi jumlah ASI yang didapat saat menyusui. Untuk bayi prematur, pelindung puting atau nipple shield dapat membantu menempelkan payudara, dan meningkatkan jumlah ASI yang didapat bayi.

Bayi yang terlahir sangat prematur seringkali direkomendasikan untuk mendapat human milk fortifier (HMF) atau suplemen tambahan bagi ASI, Bunda. Ini berguna untuk memberikan kebutuhan protein, dan mineral tambahan. Namun sebaiknya konsultasikan kepada dokter atau konsultan laktasi lebih dahulu sebelum memberikan kepada bayi.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online