Angka Kelahiran Korsel Akhirnya Meningkat setelah 9 Th Jadi yang Terendah di Dunia

2 months ago 36

Jakarta -

Ada kabar seru nih Bunda dari Korea Selatan (Korsel). Setelah bertahun-tahun angka kelahiran mereka terus turun, akhirnya ada peningkatan yang cukup menggembirakan. Ini bisa jadi harapan baru, terutama bagi para pasangan muda yang ingin membangun keluarga di sana.

Dikutip dari Reuters, angka kelahiran Korea Selatan menunjukkan peningkatan pada 2024 untuk pertama kalinya dalam sembilan tahun, menyusul peningkatan jumlah pernikahan yang tertunda karena pandemi COVID-19. Negara Asia tersebut telah mencatat angka fertilitas terendah di dunia, tetapi jumlah bayi baru lahir antara Januari 2024 dan November 2024 naik 3 persen dari tahun sebelumnya menjadi 220.094, menurut data bulanan pemerintah.​​

Sementara itu, pada 2023, jumlah bayi baru lahir turun sebesar 7,7 persen, memperpanjang penurunan tersebut menjadi tahun kedelapan berturut-turut dan menghasilkan angka fertilitas tahunan sebesar 0,72, yang merupakan angka terendah secara global. Peningkatan tersebut terjadi seiring dengan meningkatnya jumlah pernikahan pada 2023, yang menandai peningkatan pertama dalam 12 tahun setelah pasangan menunda pernikahan selama pandemi.

Peran pemerintah dalam mendorong kelahiran

Pemerintah Korea Selatan juga nggak tinggal diam, Bunda. Korea Selatan meluncurkan berbagai langkah untuk mendorong kaum muda menikah dan memiliki anak, setelah Presiden Yoon Suk Yeol yang sekarang dimakzulkan mengumumkan 'krisis demografi nasional' dan rencana untuk membuat kementerian baru yang dikhususkan untuk mengatasi angka kelahiran rendah.

Mereka memberikan berbagai insentif supaya lebih banyak pasangan tertarik memiliki anak. Ada subsidi pendidikan, tunjangan anak, hingga kebijakan keseimbangan kerja dan kehidupan yang lebih baik. Berikut cara pemerintah Korea Selatan membuat pasangan muda lebih nyaman memiliki anak:

1. Bantuan Keuangan 

Pasangan yang menikah mendapatkan insentif finansial seperti pemotongan pajak dan tunjangan anak. Bahkan, ada potongan pajak sebesar 500.000 won ($349,35) per orang bagi pasangan yang menikah antara tahun 2024–2026.

2. Cuti melahirkan yang lebih baik 

Sekarang, Ayah dan Bunda bisa mendapatkan cuti yang lebih panjang supaya bisa lebih fokus mengurus bayi tanpa takut kehilangan pekerjaan.

3. Dukungan untuk ibu bekerja 

Makin banyak daycare dan fasilitas untuk anak-anak, supaya Bunda bisa tetap bekerja tanpa harus mengorbankan pengasuhan anak.

Dikutip dari Azarnews, upaya Korea Selatan untuk mengatasi tantangan demografinya mencerminkan tren yang lebih luas yang terlihat di seluruh Asia Timur, di mana negara-negara seperti Jepang dan Tiongkok juga menghadapi penurunan angka kelahiran. Tren ini berkontribusi terhadap kekhawatiran tentang populasi yang menua dan menyusutnya tenaga kerja. 

Kebijakan yang diperkenalkan di Korea Selatan dapat menjadi preseden bagi negara-negara lain yang bergulat dengan masalah serupa, terutama karena pemerintah di seluruh dunia mengeksplorasi solusi inovatif untuk mendukung keluarga yang sedang tumbuh dalam iklim ekonomi yang semakin tidak menentu.

Alasan angka kelahiran di Korea Selatan sempat terjun bebas

Jadi, selama 9 tahun terakhir, jumlah bayi yang lahir di Korea terus menurun. Bahkan, negara ini punya angka kelahiran terendah di dunia, lho Bunda! Ada beberapa alasan kenapa banyak pasangan muda di sana memilih untuk menunda atau bahkan enggak mau punya anak sama sekali:

1. Biaya hidup tinggi 

Harga rumah di Korea, terutama di Seoul, mahal banget Bunda! Buat punya rumah sendiri, pasangan muda harus menabung bertahun-tahun.

2. Tekanan karier 

Banyak perempuan Korea yang merasa kalau punya anak, karier mereka bakal terhambat. Sistem kerja di sana juga cukup ketat, jadi nggak semua perusahaan memberikan fleksibilitas untuk ibu bekerja.

3. Biaya pendidikan 

Sekolah di Korea terkenal sangat kompetitif Bunda, dan banyak orang tua harus mengeluarkan biaya besar untuk les tambahan biar anaknya bisa bersaing.

4. Gaya hidup berubah 

Anak muda di Korea makin banyak yang memilih menikmati hidup dengan traveling, fokus ke karier, atau bahkan menggantikan anak dengan hewan peliharaan. Nggak heran kalau di sana tren jualan stroller buat anjing malah naik drastis!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online