Berapa Lama Janin Tidak Bergerak, Apakah Ia Tertidur?

2 months ago 42

Jakarta -

Tahukah Bunda, bahwa janin juga punya waktu tidur lho! Sama seperti kita, janin pun butuh waktu untuk beristirahat. Saat Bunda mulai merasakan gerakan kecil di perut, itu tandanya Si Kecil mulai aktif dan berkembang. Yuk Bunda ketahui waktu janin tidur dalam kandungan dan ciri-cirinya.

Ciri janin tidak bergerak

Bunda pasti pernah merasa cemas ketika tiba-tiba Si Kecil di dalam perut tidak bergerak, kan? Tenang, Bunda, kadang janin memang mengalami saat-saat tenang. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika janin jarang bergerak atau tidak bergerak sama sekali dalam waktu yang cukup lama. Yuk, kita simak ciri-ciri janin tidak bergerak dan apa yang bisa Bunda lakukan!

1. Tidak ada gerakan dalam waktu lama

Salah satu ciri utama janin tidak bergerak adalah ketika Bunda merasa tidak ada gerakan sama sekali dalam waktu lebih dari 2 jam. Janin biasanya aktif bergerak, jadi jika tiba-tiba tidak ada gerakan, Bunda perlu lebih waspada.

2. Bergerak Lebih Jarang dari Biasanya

Jika biasanya janin sering bergerak atau Bunda bisa merasakan gerakan yang jelas, namun kali ini gerakan janin jauh berkurang atau terasa sangat lemah, itu bisa menjadi tanda bahwa Si Kecil sedang dalam kondisi yang perlu diperhatikan.

2. Gerakan yang terasa berbeda

Kadang-kadang, gerakan janin bisa terasa berbeda, misalnya lebih lambat atau lebih sedikit dari biasanya. Ini bisa menjadi tanda bahwa janin sedang merasa tidak nyaman atau perlu perhatian.

Meski begitu, ada banyak alasan mengapa janin mungkin tidak bergerak seperti biasanya, dan itu tidak selalu berarti ada masalah serius. Namun, jika janin tidak bergerak sama sekali dalam waktu yang lama, terutama setelah Bunda mencoba makan atau minum untuk merangsang gerakannya, maka ini adalah saat untuk waspada.

Gerakan janin yang tiba-tiba berkurang atau terasa lemah juga bisa menjadi tanda bahwa Si Kecil membutuhkan perhatian lebih. Dalam kondisi seperti ini, sebaiknya Bunda segera menghubungi dokter atau bidan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Biasanya, dokter akan memeriksa detak jantung janin menggunakan alat seperti Doppler atau CTG untuk memastikan semuanya baik-baik saja. Jangan ragu untuk segera memeriksakan diri jika Bunda merasa ada yang tidak biasa, karena deteksi dini sangat penting untuk kesehatan janin.

Bunda juga bisa mencoba beberapa cara sederhana untuk memantau gerakan janin, seperti berbaring miring ke kiri atau mengonsumsi makanan manis. Cara ini seringkali dapat membantu merangsang gerakan janin, terutama jika ia hanya sedang dalam posisi tenang.

Normalkah jika janin tidak bergerak?

Pasti ada saat-saat Bunda bertanya-tanya, “Kok Si Kecil enggak bergerak, ya?” Jangan khawatir Bunda, ada banyak hal yang memengaruhi gerakan janin dalam kandungan. Janin yang tidak bergerak untuk sementara waktu bisa jadi normal, terutama jika hal itu terjadi karena janin sedang tidur atau berada dalam fase istirahat. 

Dilansir dari Parents, bayi yang sedang tumbuh menghabiskan sebagian besar waktunya untuk tidur. Faktanya, selama sebagian besar kehamilan, bayi Bunda tidur 90 hingga 95 persen sehari. Beberapa jam tersebut dihabiskan dalam tidur nyenyak, beberapa dalam tidur REM, dan beberapa dalam keadaan tidak menentu akibat otak mereka yang belum matang. Selama tidur REM, mata mereka bergerak maju mundur seperti mata orang dewasa. 

Beberapa ilmuwan bahkan percaya bahwa janin bermimpi saat mereka tidur. Sama seperti bayi setelah lahir, mereka mungkin bermimpi tentang apa yang mereka ketahui seperti sensasi yang mereka rasakan di dalam rahim. Yang menarik, pola tidur ibu hamil terbukti memengaruhi tidur bayi mereka yang sedang tumbuh. Dampak ini meluas melampaui masa sekarang hingga masa kanak-kanak, sehingga semakin penting bagi ibu hamil untuk mendapatkan istirahat yang cukup.

Dikutip dari Healthline, para peneliti dalam sebuah studi tahun 2010, Trusted Source menggunakan berbagai metode untuk mempelajari perilaku tidur janin. Mereka melacak detak jantung janin dan menemukan bahwa hasilnya menunjukkan pola tidur dan bangun yang teratur.

Dalam sebuah studi tahun 2008 oleh Trusted Source, para peneliti menggunakan rekaman elektrokardiografi janin (FECG) untuk membandingkan subjek yang sama baik di dalam rahim maupun saat baru lahir. Mereka melacak empat kondisi antara lain, tidur tenang, tidur aktif, bangun tenang, dan bangun aktif. Setiap kondisi diidentifikasi berdasarkan gerakan mata, detak jantung, dan gerakan.

Mereka menemukan bahwa ada kesamaan dalam pola tidur yang terbentuk di dalam rahim, tetapi bayi baru lahir yang menghabiskan lebih banyak waktu tidur menunjukkan pola tidur yang lebih matang saat baru lahir, yang berarti bahwa mereka tidur lebih sedikit daripada sebelum lahir.

5 Penyebab janin berhenti bergerak dalam kandungan 

Ada beberapa situasi janin yang tidak bergerak masih dianggap wajar. Ini dia, Bunda:

1. Janin sedang tidur

Saat janin tidak bergerak, hal pertama yang perlu Bunda ingat adalah si kecil juga butuh waktu untuk beristirahat. Sama seperti kita, janin memiliki pola tidur dan bangun. Biasanya, janin akan tidur selama 20 hingga 40 menit, atau bahkan hingga 90 menit. Dalam waktu-waktu ini, wajar jika Bunda tidak merasakan gerakannya. Setelah usia kandungan memasuki 28 minggu, janin juga mulai memiliki pola gerakan yang lebih teratur, meskipun tetap ada saat-saat ia lebih tenang.

Selain itu, bila Bunda ingin melihat lebih banyak aktivitas janin selama USG, biasanya dokter atau teknisi USG dapat menyarankan untuk mencoba rangsangan ringan, seperti menggerakkan tubuh atau minum sesuatu yang manis, untuk membangunkan janin secara perlahan.

Namun, penting untuk diingat Bunda, bahwa siklus tidur janin sangat bervariasi, dan periode tidur lebih sering terjadi pada usia kehamilan tertentu. Pola tidur ini biasanya dipengaruhi oleh perkembangan sistem saraf dan otak janin.

Berikut penjelasan mengenai jam tidur janin pada usia kehamilan 4 bulan (16 minggu), 6 bulan (24 minggu), dan 7 bulan (28 minggu).

Jam tidur janin usia 4 bulan (16 minggu)

Pada usia kehamilan 4 bulan, janin mulai berkembang lebih pesat, dan meskipun ukuran tubuhnya masih kecil, ia mulai memiliki pola tidur yang lebih teratur. Janin pada usia ini umumnya tidur selama 16 hingga 18 jam sehari.

Namun, tiduran janin ini belum terlalu panjang dan sering terputus-putus. Perkembangan sistem saraf janin semakin matang, dan pada usia ini, Bunda bisa mulai merasakan gerakan kecil yang terkadang masih sulit untuk dibedakan antara gerakan janin dan aktivitas lainnya.

Namun, pada usia ini, janin belum memiliki siklus tidur REM (Rapid Eye Movement) yang lengkap. Tidurnya lebih berfokus pada fase tidur dalam (deep sleep), meski pola tidur tetap cukup acak.

Jam tidur janin usia 6 bulan (24 minggu)

Memasuki usia 6 bulan, janin semakin aktif dan sistem sarafnya mulai berkembang lebih lanjut. Janin kini tidur lebih lama, yaitu sekitar 18 hingga 20 jam sehari. Tidur janin pada usia ini juga lebih terstruktur dengan adanya fase tidur REM, yang merupakan fase tidur dalam di mana otak aktif dan tubuh mengalami perkembangan.

Pada saat tidur, gerakan janin mulai terasa lebih jelas, dan Bunda mungkin merasakan tendangan atau gerakan Si Kecil, terutama setelah makan atau di malam hari ketika Bunda sedang beristirahat. Pola tidur janin juga cenderung lebih sering terputus, dan ia aktif bergerak setelah bangun tidur.

Jam tidur janin usia 8 bulan (32 minggu)

Pada usia kehamilan 8 bulan, janin tidur lebih lama, yaitu sekitar 20 hingga 22 jam sehari. Pola tidurnya semakin mirip dengan bayi baru lahir, dengan durasi tidur yang lebih panjang dan lebih teratur. Di usia ini, janin memiliki siklus tidur REM dan non-REM yang lebih jelas.

Gerakan janin juga semakin terasa intens saat ia bangun tidur. Kadang-kadang, Bunda dapat merasakan gerakan-gerakan kuat seperti menendang atau menggeliat. Pada tahap ini, janin sudah cukup besar dan ruang di dalam rahim semakin sempit, sehingga gerakan janin dapat terasa lebih kuat dan terkadang lebih terbatas.

2. Kehamilan dini

Jika usia kehamilan Bunda masih di bawah 24 minggu, gerakan janin mungkin belum terasa konsisten. Ini karena tubuh Si Kecil masih kecil, dan gerakannya kadang sulit terasa, terutama jika ini kehamilan pertama.

3. Posisi janin

Posisi janin juga memengaruhi apakah gerakannya terasa atau tidak. Misalnya, jika janin menghadap ke punggung Bunda, gerakan kecilnya mungkin sulit dirasakan. Hal ini terutama sering terjadi jika usia kehamilan masih dini, di bawah 24 minggu, di mana tubuh janin masih kecil sehingga gerakannya lebih halus.

4. Kekurangan energi pada Bunda

Bunda yang merasa sangat lelah, dehidrasi, atau kurang asupan makanan mungkin mengalami penurunan energi, yang secara tidak langsung dapat memengaruhi aktivitas janin. Ketika tubuh Bunda tidak cukup mendapatkan nutrisi, pasokan energi ke janin juga bisa menurun.

Cara mengatasi janin berhenti bergerak 

Saat janin tiba-tiba berhenti bergerak atau gerakannya terasa berkurang, wajar jika perasaan cemas muncul. Janin yang berhenti bergerak tidak selalu menandakan masalah serius, tetapi penting bagi Bunda untuk selalu waspada. Namun, penting untuk tetap tenang dan mencoba beberapa langkah sederhana untuk merangsang gerakan janin sebelum memutuskan pergi ke dokter. Berikut adalah cara mengatasinya:

1. Berbaring miring ke kiri

Berbaring miring ke sisi kiri membantu aliran darah dan oksigen ke janin menjadi lebih optimal. Bunda juga bisa meletakkan bantal di bawah perut untuk lebih nyaman. Fokuslah merasakan gerakan janin saat berada dalam posisi ini.

2. Makan atau minum sesuatu

Mengonsumsi makanan ringan atau minuman dingin sering kali dapat merangsang aktivitas janin. Pilih camilan manis seperti buah-buahan, cokelat, atau yogurt, karena lonjakan gula darah dapat membuat janin lebih aktif. Air dingin atau jus buah juga bisa menjadi pilihan.

3. Berbicara atau mengusap perut

Janin mulai mengenali suara Bunda sejak usia kehamilan 24 minggu. Cobalah berbicara atau menyanyikan lagu lembut sambil mengusap perut. Beberapa janin merespons stimulasi suara atau sentuhan dengan bergerak.

4. Mencoba suasana yang tenang

Kadang, janin menjadi kurang aktif jika Bunda terlalu sibuk atau stres. Cobalah untuk duduk atau berbaring di tempat yang tenang, jauh dari gangguan, dan fokus pada gerakan Si Kecil. Ketika tubuh Bunda rileks, janin cenderung lebih aktif.

5. Hitung gerakan janin

Mulai usia kehamilan 28 minggu, penting untuk memantau gerakan janin setiap hari. Dalam waktu dua jam, janin seharusnya bergerak setidaknya 10 kali. Jika dalam dua jam gerakan janin kurang dari itu, segera konsultasikan dengan dokter atau bidan.

6. Hindari dehidrasi

Pastikan Bunda cukup minum air putih. Dehidrasi dapat memengaruhi sirkulasi darah ke janin dan membuat gerakannya melemah. Minumlah air putih secara teratur sepanjang hari untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.

7. Periksa ke dokter atau bidan

Jika semua cara di atas sudah dilakukan tetapi janin tetap tidak bergerak atau pola gerakannya berbeda dari biasanya, segera temui dokter atau bidan. Pemeriksaan menggunakan Doppler, CTG (Cardiotocography), atau USG dapat membantu memastikan kondisi janin. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis kapan saja Bunda merasa ada yang tidak biasa.

Waktu yang tepat ke obgyn saat pergerakan janin berkurang

Gerakan janin adalah salah satu tanda penting bahwa Si Kecil sehat dan berkembang dengan baik di dalam kandungan. Jika gerakannya terasa berkurang atau bahkan berhenti, wajar jika Bunda merasa cemas. Namun, kapan sebenarnya waktu yang tepat untuk berkonsultasi ke dokter obgyn? 

Gerakan janin mulai terasa pada usia kehamilan 16 hingga 24 minggu, tergantung pada kehamilan pertama atau bukan. Pada usia kehamilan 28 minggu ke atas, gerakan janin biasanya mulai teratur.

Di waktu tertentu, ia mungkin lebih aktif, misalnya setelah Bunda makan, atau saat beristirahat di malam hari. Bunda mungkin sudah terbiasa dengan pola gerakan janin, seperti kapan ia lebih aktif atau kapan ia cenderung tenang. Jika gerakannya terasa berbeda dari biasanya, inilah beberapa situasi yang perlu diperhatikan Bunda.

1. Tidak ada gerakan dalam 2 jam

Janin biasanya akan bergerak setidaknya 10 kali dalam 2 jam. Namun, ada kalanya gerakan janin terasa berkurang atau bahkan hilang sama sekali. Perlu diingat bahwa janin juga memiliki waktu tidur, biasanya sekitar 20 hingga 40 menit, atau bisa mencapai 90 menit.

Selama waktu itu, wajar jika gerakannya tidak terasa. Tetapi, jika dalam dua jam janin sama sekali tidak bergerak, meskipun Bunda sudah mencoba makan makanan manis atau berbaring miring ke kiri, ini adalah tanda untuk segera berkonsultasi ke obgyn.

2. Pola gerakan berubah drastis

Perubahan pola gerakan yang drastis juga menjadi alasan penting untuk memeriksakan diri. Jika biasanya si kecil aktif di pagi atau malam hari, tetapi tiba-tiba menjadi sangat tenang, hal ini perlu diperhatikan. Kondisi ini bisa menandakan bahwa janin membutuhkan perhatian lebih.

3. Disertai gejala lain

Tanda lain yang perlu diwaspadai adalah jika berkurangnya gerakan janin disertai gejala lain, seperti nyeri perut, perdarahan, atau keluarnya cairan ketuban. Kondisi ini memerlukan penanganan medis segera untuk memastikan kesehatan Bunda dan janin.

Dokter mungkin akan memulai dengan pemeriksaan seperti Non-Stress Test (NST) untuk mengevaluasi detak jantung janin dan responsnya terhadap gerakan. Selain itu, pemeriksaan USG dapat dilakukan untuk melihat kondisi janin, termasuk aliran darah dan jumlah cairan ketuban. Langkah ini membantu memastikan bahwa janin dalam keadaan sehat dan tidak ada komplikasi yang perlu ditangani.

Berapa kali normalnya pergerakan janin dalam kandungan?

Pergerakan janin dalam kandungan merupakan salah satu tanda penting perkembangan dan kesejahteraan si kecil. Jumlah dan pola pergerakan janin dapat bervariasi, terutama seiring bertambahnya usia kehamilan.

Secara umum, normalnya janin mulai aktif bergerak sejak minggu ke-18 hingga ke-25 kehamilan, meskipun beberapa ibu mungkin baru merasakannya sedikit lebih lambat, terutama pada kehamilan pertama.

Pada trimester ketiga, setelah minggu ke-28, gerakan janin biasanya menjadi lebih teratur dan mudah dikenali. Normalnya, janin akan bergerak setidaknya 10 kali dalam waktu 2 jam ketika sedang aktif. Gerakan ini bisa berupa tendangan, putaran, atau dorongan yang terasa jelas oleh Bunda.

Namun, janin memiliki siklus tidur dan bangun di dalam kandungan, sehingga wajar jika ada saat-saat tertentu gerakannya terasa lebih sedikit. Biasanya, janin cenderung lebih aktif setelah Bunda makan, minum, atau beristirahat. Jika janin sedang “tidur”, gerakannya mungkin lebih minim, tetapi ini tidak perlu dikhawatirkan selama gerakan normal kembali dalam beberapa jam. 

Jika pergerakan terasa berkurang secara signifikan atau tidak sesuai dengan pola biasanya, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter kandungan. Detak jantung dan aktivitas janin akan diperiksa untuk memastikan kondisinya tetap sehat. Memantau pergerakan janin setiap hari dapat membantu Bunda lebih memahami kebiasaan si kecil dan memberikan tanda awal jika ada hal yang perlu diperhatikan.

Konsistensi dalam pola gerakan janin adalah kunci utama, bukan hanya jumlahnya. Jika Bunda merasa ada perubahan yang mencolok atau memiliki kekhawatiran, jangan ragu untuk meminta pendapat dokter. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online