Bolehkah Ibu Hamil Mandi Berendam dengan Bath Bomb? Simak Kata Pakar

1 day ago 6

Jakarta -

Lagi cari cara buat me-time yang seru dan bikin rileks? Mandi berendam pakai bath bomb emang menggoda banget ya Bunda. Mandi berendam menggunakan bath bomb memang bisa memberikan sensasi relaksasi yang menyenangkan buat Bunda. Namun, bagi ibu hamil, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukannya. 

Berdasarkan panduan dari para pakar kesehatan dan dermatologi, berikut beberapa rekomendasi yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan bath bomb, terutama bagi ibu hamil atau mereka yang memiliki kulit sensitif:

Kandungan dalam bath bomb

Bath bomb mengandung berbagai bahan, seperti baking soda, asam sitrat, pewarna, minyak esensial, dan kadang-kadang glitter atau bahan tambahan lainnya. Ketika dimasukkan ke air, bath bomb bakal berbusa, membuat air berwarna-warni, dan menghadirkan aroma yang menyegarkan. 

Seru, ya Bunda? Tapi ternyata nggak semua bahan di dalam bath bomb cocok untuk ibu hamil.

Bunda perlu tahu, beberapa bath bomb mengandung bahan kimia seperti pewarna dan pewangi sintetis yang bisa memicu iritasi kulit atau reaksi alergi. Kalau Bunda mau mencoba, pilih bath bomb yang berbahan alami dan bebas dari bahan kimia keras. Menurut International Fragrance Association, minyak esensial yang terkandung dalam bom mandi dapat digunakan dengan aman untuk mandi air panas dan pancuran air dingin. 

Minyak esensial memberikan aroma yang menyenangkan dan dapat memberikan manfaat aromaterapi. Beberapa minyak esensial yang umum digunakan dalam bath bomb termasuk lavender, chamomile, eucalyptus, dan peppermint. Setiap minyak esensial memiliki manfaat yang berbeda, seperti relaksasi, peningkatan suasana hati, atau pernapasan yang lebih mudah.

Namun perlu diingat ya Bunda, minyak esensial di dalam bath bomb juga perlu diperhatikan saat Bunda sedang hamil. Lavender dan chamomile biasanya aman dan memberikan efek relaksasi, tetapi minyak seperti rosemary atau peppermint sebaiknya dihindari karena bisa memengaruhi rahim.

Dilansir dari Romper, berikut beberapa bahan yang harus dihindari oleh ibu hamil meliputi:

  • Benzoil peroksida dan asam salisilat (ditemukan dalam banyak krim dan pembersih jerawat)
  • Hidrokuinon (ditemukan dalam banyak pencerah kulit)
  • Paraben (bahan pengawet yang ditemukan dalam banyak kosmetik)
  • Aluminium klorida (ditemukan dalam antiperspiran)
  • Toluena (ditemukan dalam cat kuku)
  • Ftalat (ditemukan dalam wewangian dan cat kuku)
  • Oksibenzon dan avobenzon (ditemukan dalam tabir surya kimia).

Suhu air mandi ibu hamil

Menurut dokter kandungan dan ahli kesehatan wanita di Providence Saint John's Health Center di Santa Monica, California, Dr. Sherry Ross, mengatakan bahwa Bunda harus berhati-hati dengan suhu air saat berendam. Sebab, Suhu yang sangat panas dapat menjadi masalah selama kehamilan,

"Suhu di atas 102 Fahrenheit (38,9 Celsius), terutama selama enam minggu pertama kehamilan, dapat menyebabkan cacat pada otak dan sumsum tulang belakang bayi serta meningkatkan kemungkinan keguguran," kata Ross, kepada Romper.

Ross mengatakan sebaiknya hindari juga bak mandi air panas jika kehamilan Bunda masih berusia trimester pertama. Hal itu untuk memastikan Bunda tidak membahayakan bayi Bunda dari kelainan serius. 

"Aturan umumnya adalah tidak menghabiskan lebih dari 10 menit di bak mandi air panas yang diatur pada suhu 102 derajat setelah trimester pertama," ujar Ross. 

"Saya biasanya menyarankan pasien saya untuk menghindari bak mandi air panas umum atau menggunakannya dengan hemat. Jika mereka memiliki bak mandi air panas pribadi, suhunya dapat diatur ke suhu hangat (di bawah 100 derajat) dan dapat digunakan tanpa perlu khawatir," sambung Ross. 

Durasi berendam ibu hamil

Meskipun bath bomb memberikan kenyamanan, jangan berendam terlalu lama dalam air ya Bunda. Durasi yang disarankan sekitar 15–20 menit untuk mencegah kulit kehilangan kelembapan alami.

Menurut sebuah penelitian dalam American Journal of Epidemiology mengingatkan bahwa mandi dengan air panas yang terlalu lama dapat meningkatkan suhu tubuh yang berisiko bagi janin, terutama pada trimester pertama kehamilan. Suhu tubuh yang terlalu tinggi bisa berisiko bagi perkembangan janin, dan ini bisa dihindari dengan berendam dalam air hangat yang nyaman, tanpa terlalu lama.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online