Kehidupan Marcella Zalianty dan kedua putranya, Kana dan Magali, selalu menarik perhatian netizen, Bunda. Tidak sedikit pula yang penasaran dengan gaya pengasuhan Marcella terlebih dirinya mengidap OCD atau Obsessive Compulsive Disorder.
OCD merupakan gangguan mental yang mendorong penderitanya untuk melakukan suatu tindakan secara terus menerus. Tak hanya tindakan, penderitanya juga akan mendapatkan suatu pikiran yang terus berulang.
Kondisi OCD sendiri selalu dipengaruhi oleh obsesif dan kompulsif, Bunda. Jadi, para penderitanya akan memikirkan serta melakukan tindakan berulang.
Cerita dua anak Marcella Zalianty hadapi sang Bunda yang OCD
Ketika hadir sebagai bintang tamu dalam acara Rumpi No Secret TRANS TV, Kana dan Magali membagikan kisahnya saat menghadapi sang Bunda yang mengidap OCD. Ternyata, mereka diharuskan untuk membawa sendok dan garpu sendiri saat makan di restoran.
"Apalagi kalau ke restoran-restoran, itu harus bawa sendok sendiri, garpu sendiri," kata Kana, mengutip dari akun Instagram @rumpi_ttv, pada Senin (3/2/2025).
Tidak hanya itu, Kana juga mengungkap bahwa sang Bunda tidak memperbolehkan dirinya dan sang adik untuk makan-makanan yang mengandung MSG. Mereka pun sering diajak menyantap makanan sehat seperti gluten free.
"Ibu suka ajakin kita makan yang sehat-sehat kayak gluten free. Kalau beli kayak snack-snack gitu (yang ada MSG-nya) enggak boleh. Makan mie juga enggak boleh," ungkap Kana.
Ditanya apakah di luar rumah keduanya sering curi-curi kesempatan menyantap makanan lain? Ternyata, kedua kakak beradik tersebut memilih untuk meminta izin sang bunda.
"Enggak pernah curi-curi (kesempatan membeli snack). Harus tanya Ibu dulu," sambungnya.
Sama seperti Kana, sang adik pun hanya diperbolehkan mengonsumsi makanan yang sehat, Bunda. Bahkan, ketika ingin menyantap suatu makanan di sekolah, ia akan izin terlebih dahulu pada sang Bunda.
"Jadi saya pernah ditelpon sewaktu-waktu oleh sekolahnya. Saya bilang 'Lho ada apa ini kok jam sekolah ditelpon', saya lagi meeting kan, saya pikir urgent. Saya jawab 'Ya, ada apa Miss?', (gurunya menjawab) 'Ini Magali mau ngomong, Bu. Dia tanya, dia boleh enggak makan klepon?'," cerita Marcella seraya tertawa.
Bunda ingin mengetahui lebih lanjut tentang kondisi OCD? Baca terus, ya.
Kondisi OCD bisa terjadi pada anak
Ilustrasi OCD pada Anak/Foto: iStock
OCD adalah gangguan pada otak dan perilaku yang biasanya dimulai pada masa kanak-kanak. Kondisi ini menyebabkan kecemasan parah pada mereka yang terkena dampak. Demikian dikutip laman International OCD Foundation.
OCD melibatkan perilaku obsesi dan kompulsi yang dapat menghalangi aktivitas penting, seperti sekolah, pengembangan diri, hubungan sosial, dan kemampuan anak merawat diri. Secara umum, OCD didiagnosis ketika obsesi dan kompulsi ini berdampak negatif dan mengganggu kehidupan sehari-hari anak.
Dalam kasus yang jarang terjadi, gejala OCD mungkin berkembang dalam sekejap, misalnya perubahan cepat dalam perilaku dan suasana hati dan tiba-tiba muncul kecemasan parah. Ada sub-jenis OCD pediatrik yang disebabkan oleh infeksi, seperti radang tenggorokan, yang membuat bingung sistem kekebalan anak untuk menyerang otak dan terlihat seperti infeksi.
Kondisi tersebut menyebabkan anak mulai memiliki gejala OCD yang parah. Namun, gejalanya muncul secara bertahap.
Psikolog klinis Owen Kelly, PhD mengatakan, antara 0,25 sampai 4 persen anak-anak akan mengalami OCD. Rata-rata usia anak yang bisa terkena sekitar 10 tahun, meskipun anak-anak usia 5 atau 6 tahun dapat didiagnosis dengan OCD.
"Anak-anak dapat menunjukkan gejala OCD sekitar usia 3 tahun, tapi itu sangat jarang terjadi," kata Kelly, dilansir Verywell Mind.
Banyak balita suka mengurutkan objek berdasarkan warna, bentuk, ukuran atau tekstur. Balita dengan OCD mungkin menjadi sangat kesal jika suatu langkah dilompati atau ada sesuatu yang tidak beres dan membuat mereka menjadi sangat cemas.
Demikian cerita kedua anak Marcella Zalianty hadapi sang Bunda yang memiliki kondisi OCD, Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat, ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Jangan lupa intip juga video jenis gangguan kesehatan mental pada anak berikut ini:
(mua/rap)
Loading...