Aktris Risma Nilawati sudah belasan tahun menjalankan peran sebagai single mother. Dari pernikahannya dengan Ferry Maryadi yang berakhir cerai, Risma dikaruniai seorang putri bernama Harleyava Princy Maryadi atau akrab disapa Leya.
Risma diketahui menikah di usia yang terbilang muda, yakni 18 tahun. Perempuan kelahiran Jakarta ini melahirkan sang putri di usia 22 tahun.
Baru-baru ini, Risma mengungkap kisah perjalanan hidupnya yang melahirkan di usia 22 tahun. Risma mengaku hidupnya bahagia dan tak pernah mengalami baby blues meski sudah menyandang status Bunda di usia muda.
"Melahirkan leya di umur 22thn.. punya bayi di umur muda bgt! Tp aku ga baby blues sama sekali..malah seneng terus aja kaya rasanya kaya punya pacar baru berasa jatuh cinta terus," tulisnya di Instagram @neng_risma.
Meski bahagia, Risma tetap merasakan kelelahan mengurus anaknya sendiri setelah lahir. Perempuan 40 tahun ini juga mesti merasakan jatuh bangun memberikan ASI eksklusif ke putrinya.
"Capek gak? Yaa capek bgt ngurus bayi apalagi pas itu bener2 ngurus sendiri ga di bantu babysitter.. babysitter baru ada pas leya umur 1thn an," ungkap Risma.
"Perjuangan menyusui jg luar biasa sih menurut aku.. di awal itu sakiiit bgt smp berdarah2.. Tapi aku emang kekeuh buat kasih Leya ASI eksklusif.. Dan buat aku ngurus Leya tuh menyenangkan banget.. cape nya cm berasa di awal mungkin krn baru blm terbiasa," sambungnya.
Tak pernah stres mengurus anak usai jadi single mom
Risma bercerai dengan Ferry pada tahun 2009 atau saat putrinya masih berusia tiga tahun. Menjadi single mom saat putrinya masih kecil juga tak pernah membuat Risma stres, Bunda.
Perempuan kelahiran 30 Agustus 1984 ini justru senang menjalani pekerjaannya mengurus sang putri. Risma bahkan tak pernah iri dengan kehidupan teman-temannya yang masih single.
"Walaupun udh jd single moms dr leya kecil banget (berat bgt pasti) yang harusnya stress yaa Tp ga tau knp aku ga pernah stress ngurus Leya malah seneng bgt kaya punya boneka hidup, punya mainan.. hehe.. ga pernah iri sm temen2 yg pd saat itu masih main.. aku juga main kok tapi sm bayi yg namanya Leya hehe," ujar Risma.
"Ga pernah nyesel dengan semua yg aku lewatin walaupun susah kek berat kek tp aku bs bahagia terus kok walau apapun kondisinya semua bs aku nikmatin.. malah kadang pengen balik ke masa itu dimana isinya cm aku dan Leya, dimana ada anak bayi yg ngintilin aku kemanapun aku pergi, dmn leya selalu apa2 bunda."
Saat ini, Leya sudah tumbuh menjadi remaja berusia 18 tahun. Leya mengikuti jejak orang tuanya terjun ke dunia hiburan, Bunda.
Risma sangat bersyukur bisa terus hadir di kehidupan sang putri. Kini, Risma sedang berusaha untuk terus menghabiskan waktu dengan Leya sebelum sang putri bertemu jodohnya.
"Skrg Leya udh beranjak remaja masa itu memang ga bs di ulang dan aku bersyukur dulu berusaha maksimalin waktu sm Leya walaupun sambil kerja.. skrg udh jadi kaya bestie ttp bisa main bareng jugaa.. kayanya sejak Leya lahir, hidup aku sebagian besar isi nya Leya. Blm bs bayangin kalo suatu hari Leya nikah dan punya kehidupan sendiri tp yaa itulah hidup ada masa nya dan aku harus siap dengan setiap masa itu.. So semangat buat para ibu2 di luar sana apalagi para ibu tunggal.. kalian pasti bisa.. kalian hebat!!"
Menjalani peran menjadi seorang Bunda di usia muda memang tidak mudah. Apalagi bila Bunda juga mesti melahirkan di usia yang terbilang muda, seperti dialami Risma.
Faktor melahirkan di usia muda bisa saja memicu baby blues. Tapi, kondisi ini dapat dihindari bila Bunda sudah siap secara mental dan fisik menyambut kehadiran Si Kecil.
Apa itu baby blues?
Risma Nilawati/ Foto: Instagram @neng_risma
Baby blues adalah kondisi yang dapat dialami setiap Bunda setelah melahirkan. Biasanya, gejala baby blues tergolong ringan dan dapat membaik dalam waktu singkat.
"Baby blues mengacu pada periode singkat setelah melahirkan yang dipenuhi dengan kesedihan, kecemasan, stres, dan perubahan suasana hari," kata peneliti dan praktisi kesehatan holistik, Debra Rose Wilson, Ph.D, dilansir laman Healthline.
"Baby blues biasanya menyerang dalam beberapa hari setelah melahirkan. Tetapi jika mengalami persalinan yang sangat sulit, seseorang mungkin akan menyadarinya lebih cepat," sambungnya.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), baby blues mungkin datang dan pergi pada beberapa hari pertama setelah melahirkan. Kondisi ini umumnya akan membaik dalam beberapa hari atau 1 sampai 2 minggu tanpa pengobatan apa pun.
Sementara itu, American Pregnancy Association (APA) menjelaskan bahwa baby blues adalah bentuk depresi pasca persalinan yang lebih ringan. Banyak perempuan bergelut dengan kesedihan setelah peristiwa bahagia kelahiran datang. Mereka sering kali tidak membicarakannya hingga akhirnya mengubah emosi.
Sejauh ini, penyebab dari baby blues belum diketahui secara pasti. Pakar percaya bahwa perubahan yang terjadi setelah melahirkan, termasuk perubahan hormon, dapat memengaruhi pola pikir seorang perempuan.
Tidak ada pengobatan khusus untuk mengatasi baby blues karena gejala akan hilang dengan sendirinya. Namun, Bunda dapat mencegahnya dengan memberiapkan diri sebelum melahirkan, seperti mengikuti prenatal yoga atau mendengarkan musik selama hamil.
Selain itu, mengonsumsi makanan sehat juga dapat mencegah baby blues, Bunda. Menurut APA, asupan asam lemak omega-3 dapat membantu mencegah sakit pada ibu dan janin. Penelitian telah menunjukkan bahwa asam lemak omega-3, EPA, dan DHA, dapat menurunkan risiko kelahiran prematur dan menurunkan risiko depresi pasca persalinan pada ibu baru.
Demikain penjelasan mengenai cerita Risma Nilawati yang melahirkan di usia muda dan cara mencegah baby blus pada ibu baru. Semoga kisah Risma bisa menjadi inspirasi dan informasi yang dibagikan Bubun bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak juga perbedaan baby blues dan postpartum depression, dalam video berikut:
(ank/ank)
Loading...