Jakarta -
Baru-baru ini, wilayah Los Angeles di Amerika Serikat sedang dilanda kebakaran hebat yang bikin langit jadi kelabu dan udara enggak sehat. Asap tebalnya nggak cuma bikin kita enggak nyaman, tapi juga berbahaya banget, terutama buat Bunda yang lagi hamil.
Kualitas udara yang buruk akibat kebakaran ini penuh dengan partikel kecil dan bahan kimia beracun yang bisa masuk ke tubuh. Terutama bagi ibu hamil perlu ekstra hati-hati karena dampaknya bisa berpengaruh ke kesehatan Bunda dan bayi dalam kandungan.
Hal ini menjadi perhatian pemerintah Los Angeles yang berfokus pada dampak buruk asap kebakaran terhadap kesehatan masyarakat, terutama ibu hamil dan janin. Para ahli medis memperingatkan bahwa tingkat asap yang ekstrem di area tersebut menghadirkan risiko unik yang dapat memengaruhi kesehatan ibu dan anak yang belum lahir.
Dilansir dari Los Angeles Times, menurut Dr. Allison Bryant, seorang spesialis kedokteran ibu dan janin di Rumah Sakit Umum Mass sekaligus kepala Komite Praktik Perawatan Obstetri American College of OB/GYN (ACOG) mengatakan bahwa mereka harus mengikuti panduan darurat setempat terkait evakuasi.
Selain memantau perintah evakuasi, Bryant menyarankan untuk mengikuti panduan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit yang merekomendasikan ibu hamil untuk tetap berada di dalam rumah sebisa mungkin dengan jendela dan pintu tertutup.
Ibu hamil juga bisa menggunakan sistem HVAC dengan filter atau pembersih udara portabel, dan mengenakan masker N95 jika paparan di luar ruangan tidak dapat dihindari. Mereka harus menjaga jadwal perawatan prenatal mereka sebisa mungkin dan memperbarui rencana persalinan mereka jika evakuasi menjadi perlu.
Bukan hanya itu, kesiapsiagaan darurat juga penting. CDC merekomendasikan untuk menyimpan persediaan obat resep dan vitamin prenatal selama tujuh hingga 10 hari. Persediaan tersebut dapat dimasukkan ke dalam tas darurat bersama barang-barang penting, termasuk pakaian, catatan medis, dan informasi asuransi.
Bryan menambahkan, bayi yang lahir dari ibu yang terpapar kebakaran hutan mungkin lebih kecil dari rata-rata, dengan efek yang mungkin paling kuat pada kehamilan selanjutnya, Namun, risikonya lebih dari sekadar paparan asap. Kehamilan itu sendiri membuat orang lebih rentan secara fisik, dengan perubahan pada pola pernapasan, fungsi jantung, dan selaput lendir yang dapat memperparah efek asap dan polusi udara.
"Yang membedakan ibu hamil adalah kita tahu bahwa mereka akan membutuhkan perawatan kesehatan dalam waktu dekat," kata Bryant.
Bahaya asap kebakaran bagi ibu hamil
Menghirup asap dari kebakaran hutan atau sumber lain seperti api unggun, api unggun, pemanggang, atau perapian dapat membahayakan Bunda dan Si Kecil selama kehamilan. Asap dari api mengandung gas seperti karbon monoksida dan partikel kecil yang dapat masuk ke paru-paru dan aliran darah Bunda.
Menurut Dr. Joseph Ouzounian, ketua obstetri dan ginekologi di Keck School of Medicine USC, meskipun risikonya tidak bervariasi secara dramatis menurut trimester, kehamilan itu sendiri membuat orang lebih rentan terhadap tantangan pernapasan. Paparan yang lebih lama memerlukan tindakan yang lebih tegas. Paparan racun lingkungan yang berkepanjangan dapat memengaruhi perkembangan janin.
"Ibu hamil akan bernapas lebih cepat daripada orang yang tidak hamil. Jantung dan sistem kardiovaskular bekerja lebih keras karena, sampai batas tertentu, mereka mendukung dua kehidupan, bukan satu," kata Ouzounian.
Selain itu, dilansir dari Babycenter, racun dapat membahayakan Bunda dan Si Kecil jika Bunda terpapar asap dalam jangka waktu lama, seperti saat terjadi kebakaran hutan yang berlangsung selama berhari-hari di dekat rumah Bunda.
Penelitian menunjukkan bahwa menghirup asap selama kehamilan dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur. Sebuah penelitian Universitas Stanford memperkirakan bahwa asap kebakaran hutan di California antara 2007 dan 2012 mungkin mengakibatkan 7.000 kelahiran prematur tambahan di negara bagian tersebut. Risiko kelahiran prematur meningkat secara signifikan semakin lama ibu hamil terpapar asap kebakaran hutan.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)