Gejala Awal Penyakit Infeksi Pernapasan Polimikroba yang Dialami Paus Fransiskus

1 month ago 49

Paus Fransiskus masih dalam kondisi kritis pada hari kesepuluh perawatan di sebuah rumah sakit di Roma, Italia. Paus diketahui dirawat sejak 14 Februari 2025.

Paus Fransiskus saat ini dalam keadaan sadar dan terus menerima perawatan medis intensif. Paus juga menerima dua kantung darah merah terkonsentrasi. Adapun kadar trombositnya tetap stabil.

Meski demikian, tes darah menunjukkan adanya kegagalan ginjal ringan. Kondisi tersebut saat ini dalam kendali medis.

Sebelumnya Paus Fransiskus didiagnosis mengalami infeksi polimikroba pada saluran pernapasannya. Vatikan menyatakan bahwa pemimpin tertinggi gereja Katolik berusia 88 tahun ini awalnya dirawat karena bronkitis, tapi pemeriksaan lebih lanjut mengungkapkan kondisi yang lebih kompleks sehingga terapi medisnya mengalami perubahan.

Infeksi polimikroba adalah jenis penyakit yang disebabkan oleh kombinasi beberapa patogen, seperti bakteri, virus, jamur, atau parasit. Dalam kasus Paus Fransiskus, infeksi terjadi di saluran pernapasan yang mengindikasikan adanya mikroorganisme menyerang paru-parunya.

Sebenarnya, kondisi kesehatan Paus Fransiskus memang menjadi perhatian sejak lama. Sejak muda, beliau sudah memiliki riwayat gangguan pernapasan serius. Kini semakin komplikasi karena infeksi pernapasan yang baru-baru dialaminya.

Agar terhindar penyakit berbahaya seperti dialami Paus Fransiskus, mari kita pahami lebih dalam mengenai kondisi kesehatan Paus Fransiskus, serta mengenai apa itu infeksi polimikroba dan gejalanya, Bunda.

Kondisi kesehatan Paus Fransiskus

Sebelum dirawat di rumah sakit, Paus Fransiskus sebenarnya sudah mengalami gejala bronkitis selama beberapa hari yang kemudian berkembang menjadi pneumonia bilateral atau pneumonia ganda, di mana kedua paru-paru terinfeksi.

Hal tersebut membuat penanganan medis menjadi lebih kompleks karena memerlukan pendekatan terapi yang menyasar berbagai jenis mikroorganisme secara simultan.​ Sejak muda, beliau sudah memiliki riwayat gangguan pernapasan serius.

Paus Fransiskus pernah menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-parunya di Argentina pada 1957. Selain itu, selama masa kepemimpinannya, Paus beberapa kali mengalami infeksi saluran pernapasan yang mengharuskannya menjalani perawatan medis.

Pada tahun 2023, Paus Fransiskus sempat dirawat karena infeksi paru-paru dan mendapatkan antibiotik untuk mengatasi bronkitis. Dengan usianya yang semakin lanjut dan sistem imun tidak sekuat dahulu, infeksi polimikroba kali ini menjadi kondisi yang perlu diawasi secara ketat.

Mengutip USA Today, Paus Fransiskus bahkan sesekali menggunakan alat bantu jalan atau kursi roda saat tampil di depan publik. Ia juga baru-baru ini terjatuh dua kali pada bulan Desember dan Januari.

Apa itu infeksi polimikroba?

Infeksi polimikroba adalah penyakit yang disebabkan oleh kombinasi beberapa patogen, termasuk bakteri, virus, jamur, bahkan parasit. Menurut National Institutes of Health (NIH), kondisi ini bisa bersifat akut maupun kronis.

Infeksi ini terjadi ketika satu mikroorganisme dalam sistem tubuh seseorang membuat orang tersebut rentan terhadap infeksi kedua oleh mikroorganisme yang berbeda. Atau ketika dua patogen bersama-sama menyebabkan suatu penyakit.

Dalam kasus Paus Fransiskus, infeksi polimikroba terjadi di saluran pernapasan yang berarti mikroorganisme telah menyerang paru-parunya. Vatikan belum mengonfirmasi apakah infeksi ini lebih dominan disebabkan oleh bakteri atau virus.

Gejala awal infeksi pernapasan polimikroba

Infeksi polimikroba pada pernapasan memiliki gejala yang dapat berkembang dan menjadi lebih serius, terutama pada lansia atau mereka dengan riwayat penyakit paru-paru. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai:

1. Batuk terus-menerus

Pada tahap awal, batuk mungkin bersifat kering. Seiring berjalannya waktu, batuk bisa menjadi berdahak bahkan dalam beberapa kasus dapat mengandung darah.

2. Demam dan menggigil

Infeksi polimikroba dapat menyebabkan demam tinggi karena respons tubuh terhadap patogen. Pasien juga bisa mengalami menggigil, terutama jika tubuh sedang berjuang melawan infeksi.

3. Sesak napas

Infeksi yang menyerang paru-paru dapat menyebabkan kesulitan bernapas. Beberapa pasien mengalami napas pendek atau kesulitan bernapas saat beraktivitas ringan.

4. Nyeri dada

Infeksi dapat menyebabkan peradangan di saluran pernapasan sehingga menyebabkan rasa nyeri atau tekanan pada dada. Nyeri ini bisa semakin parah saat batuk atau mengambil napas dalam.

5. Kelelahan yang berlebihan

Pasien dengan infeksi pernapasan polimikroba sering mengalami kelelahan ekstrem bahkan setelah istirahat. Hal ini disebabkan oleh tubuh yang terus bekerja keras untuk melawan infeksi.

Kelompok orang yang rentan terkena infeksi pernapasan polimikroba

Orang tua dengan sistem kekebalan yang lebih lemah atau masalah kesehatan yang kompleks dapat rentan terhadap infeksi polimikroba. Seperti Paus Fransiskus yang memiliki riwayat kesehatan pernapasan cukup panjang.

Bagi lansia atau orang dengan sistem imun lemah, infeksi polimikroba bisa lebih berbahaya. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk gagal napas atau pneumonia berat.

"Bakteri dapat datang dan menjajah saluran pernapasan pada mereka yang paru-parunya rusak dan Anda mulai melihat infeksi yang membuatnya lebih sulit diobati," papar Nick Hopkinson selaku direktur Asthma + Lung UK, dilansir dari AP.

Pengobatan infeksi pernapasan polimikroba

Jika infeksi polimikroba disebabkan oleh bakteri maka dokter kemungkinan akan memberikan antibiotik. Kalau berasal dari virus maka pengobatan akan lebih berfokus pada terapi suportif hingga sistem imun tubuh mampu melawan infeksi.

Dalam beberapa kasus, pasien juga bisa menerima antijamur atau antiparasit, tergantung pada jenis patogen yang terlibat. Perawatan tambahan seperti oksigen dan pemantauan ketat mungkin diperlukan, terutama jika pasien mengalami sesak napas parah.

Kasus infeksi polimikroba yang dialami Paus Fransiskus menunjukkan betapa seriusnya infeksi pernapasan, terutama bagi lansia dan Bunda dengan riwayat penyakit paru-paru. Oleh karena itu, penting bagi siapa saja untuk mengenali gejala awal infeksi ini agar bisa segera mendapatkan perawatan medis yang tepat.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online