Jakarta -
Bunda hamil dapat menjalankan puasa Ramadhan bila kehamilan tidak bermasalah, seperti kondisi tubuh ibu fit dan janin sehat. Salah satu tanda kehamilan berjalan baik adalah gerakan janin aktif dan dapat dirasakan oleh Bunda.
Lantas, normalkan gerakan janin yang berkurang saat puasa? Simak penjelasan lengkap dari Bubun berikut ini ya!
Kapan janin mulai bergerak?
American Pregnancy Association (APA) mengatakan bahwa beberapa ibu hamil sudah dapat merasakan gerakan janin paling cepat di usia kehamilan 13 sampai 16 minggu. Namun, ada pula yang tidak akan merasakan gerakan ini sampai usia kehamilan 18 hingga 20 minggu, terutama yang sedang hamil pertama.
"Ingatlah bahwa setiap perempuan dan setiap kehamilan berbeda sehingga mungkin tidak merasakan gerakan secepat yang dirasakan perempuan lain. Ada rentang yang luas saat gerakan janin bisa dirasakan, mulai dari 13 sampai 25 minggu," tulis APA, dikutip dari laman resminya.
Menurut American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), idealnya gerakan janin yang dirasakan adalah 10 gerakan dalam dua jam. Tetapi, ada juga pakar yang mengatakan bahwa gerakan janin masih dianggap normal setidaknya bila dirasakan 10 kali dalam 24 jam setelah minggu ke-30.
Gerakan janin berkurang saat bumil puasa
Puasa Ramadhan pada dasarnya tidak memengaruhi kondisi janin. Namun, Bunda perlu berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum menjalankan ibadah ini.
"Puasa selama kehamilan bukanlah hal yang mustahil, tetapi mulailah dengan berkonsultasi dengan dokter," kata dokter kandungan Layan Alrahmani, M.D, dilansir Baby Center.
"Salah satu perhatian utama adalah agar ibu hamil tetap terhidrasi, karena dehidrasi selama kehamilan memiliki risiko, termasuk kontraksi dan ketidaknyamanan, pusing, dan bahkan membuat ibu hamil pingsan" sambungnya.
Pemantauan gerakan janin memang perlu dilakukan bila Bunda memutuskan untuk puasa saat hamil. Sebuah studi yang diterbitkan di International Journal of Gynecology & Obstetrics tahun 2003 mengungkap bahwa gerakan pernapasan janin berkurang selama ibu berpuasa.
Studi ini dilakukan untuk menentukan perubahan profil biofisik janin pada ibu hamil tunggal tanpa komplikasi yang menjalankan puasa Ramadhan. Peneliti menggunakan metode observasional cross-sectional dalam studi ini. Mereka meneliti ibu hamil sehat di usia 30 minggu atau lebih yang memutuskan berpuasa Ramadhan, dan kelompok kontrol tidak berpuasa yang disesuaikan dengan usia, paritas, dan usia kehamilan.
Namun, penelitian terbaru yang diterbitkan di Journal of Obstetrics, Gynecology and Cancer pada awal Februari 2025 mengungkap hasil yang berbanding terbalik. Hasil penelitian tidak menemukan perbedaan signifikan secara statistik terkait rasio normal volume cairan ketuban, tonus janin, gerakan janin, pernapasan janin, dan tes non-stres.
"Menurut hasil penelitian, puasa yang dilakukan dalam Islam atau menahan lapar sejak salat Subuh hingga Isya tidak memberikan pengaruh negatif terhadap pemeriksaan kesejahteraan janin," demikian kesimpulan studi.
Lebih detail, studi Kohort ini dilakukan pada 23 ibu hamil sehat yang berada di trimester kedua dan ketiga, serta memiliki kehamilan tunggal serta berpuasa. Subjek pembandingnya adalah 23 ibu hamil yang tidak berpuasa.
Peneliti lalu mengevaluasi kadar gula darah ibu hamil dan profil biofisik termasuk pengujian non-stres, pernapasan janin, gerakan janin, tonus janin, dan pengukuran kualitatif volume cairan ketuban.
Ilustrasi Ibu Hamil Puasa/ Foto: Getty Images/ibnjaafar
Apa yang harus dilakukan bila gerakan janin berkurang?
Puasa atau tidak, ibu hamil perlu waspada bila gerakan janin berkurang. Bunda sebaiknya segera periksa kehamilan ke dokter untuk memastikan kondisi janin.
"Intinya, bila tidak bisa merasakan gerakan janin setelah usia 22 minggu kehamilan atau jika mengalami penurunan gerakan janin setiap saat di trimester ketiga, segera konsultasi ke dokter," ujar kata dokter anak, Mia Armstrong, MD, dikutip dari Healthline.
Secara teori, ada beberapa penyebab gerakan janin berkurang, yakni janin sedang tidur, Bunda sedang melakukan aktivitas fisik, Bunda mengalami stres, atau janin memang tidak berkembang.
Hal yang harus dilakukan saat tendangan bayi berkurang
Saat gerakan janin berkurang, Bunda tak boleh langsung panik ya. Berikut ini ada lima tindakan yang dapat Bunda lakukan untuk meningkatkan gerakan janin, dilansir beberapa sumber:
- Segera batalkan puasa dan langsung mengonsumsi camilan atau minum sesuatu yang manis, seperti jus buah tanpa gula.
- Cobalah bangun atau bergerak bila sebelumnya memang tidak aktif bergerak.
- Coba ajak bicara janin dalam kandungan atau mendengarkan musik dengan suara yang tidak terlalu keras.
- Sentuh perut dengan lembut supaya janin dapat bereaksi dan merasakan usapan tangan Bunda.
- Coba ubah posisi tidur atau biasakan berbaring miring ke sisi kiri.
Demikian penjelasan terkait gerakan janin berkurang saat ibu hamil puasa. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/rap)