TEMPO.CO, Jakarta - Partai Golkar mendapatkan tiga kursi ketua komisi di Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR, yakni Komisi X, Komisi XI, dan Komisi XII. Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Muhammad Sarmuji membantah jika tiga komisi itu dipilih partainya untuk menyesuaikan kursi menteri.
"Bukan, itu kan permusyawaratan saja," kata Sarmuji ketika ditemui di Kantor DPP Golkar, Jakarta pada Senin, 21 Oktober 2024.
Sarmuji menyebut, Komisi X sebagai komisi peradaban lantaran membidangi pendidikan, penelitian, hingga kebudayaan. Komisi XI berkaitan dengan keuangan dan perbankan. Sementara Komisi XII, kata dia, yang mengurusi kekayaan alam untuk kemakmuran rakyat.
Menurut Sarmuji, pembagian jatah kursi pimpinan komisi itu hasil musyawarah antara fraksi-fraksi partai yang ada di parlemen. Sarmuji mengatakan hanya dua dari tiga kursi ketua komisi yang didapat, serupa dengan posisi menteri milik Golkar.
"Ya Menpora, sama (Menteri) ESDM. Cuma dua," kata Sarmuji.
Meski begitu, dia mengatakan bahwa hal itu tidak ada kaitannya dengan penyesuaian kementerian yang dipimpin oleh kader Golkar. "Bukan (untuk menyesuaikan menteri-menteri Golkar)," kata Ketua Fraksi Partai Golkar DPR ini.
Iklan
Adapun Kementerian Pemuda dan Olahraga kabinet pemerintahan Prabowo dipimpin oleh politikus partai pohon beringin, Dito Ariotedjo. Pun dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, yang dipimpin oleh Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia.
Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia mengonfirmasi bahwa AKD dari partainya terdiri dari tiga ketua komisi dan 17 wakil ketua. Partai Golkar akan menyetor nama-nama kadernya yang akan mengisi alat kelengkapan dewan (AKD) ke DPR pada Selasa, 22 Oktober 2024, sebelum pelaksanaan sidang paripurna DPR.
Adapun DPR bakal menggelar rapat paripurna untuk mengumumkan AKD DPR periode 2024-2029. Sidang paripurna tersebut dijadwalkan pada hari ini, Selasa, 22 Oktober 2024.
Pilihan Editor: Kata Bahlil soal Alasan Golkar Dapat Jatah Komisi X, XI dan XII di DPR