TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi Kreatif, Yovie Widianto, mengatakan dia ingin membantu mempercepat pemberdayaan ekonomi kreatif. Presiden Prabowo Subianto melantik Yovie sebagai Staf Khusus Presiden pada Selasa, 22 Oktober 2024.
“Semoga bisa membantu akselerasi (percepatan) dalam pemberdayaan ekonomi kreatif. Pengalaman kegagalan dan kesuksesan saya di dunia kreatif semoga bisa memberi masukan-masukan yang sekiranya bisa mempercepat akselerasi pemberdayaan ekonomi kreatif ke depan,” kata Yovie seperti dikutip dari Antara.
Salah seorang pendiri dan pemimpin grup musik Kahitna itu menyebutkan penugasan yang diberikan Presiden Prabowo kepadanya tidak terlalu jauh dengan bidang yang digelutinya selama 40 tahun terakhir. Dia berharap dapat memberikan saran konstruktif dan riset bersama dengan tim.
Yovie menuturkan begitu banyak subsektor ekonomi kreatif yang dapat dikembangkan dan diberdayakan.
“Dan karya kita sudah banyak diakui dunia, baik karya seniman, musik, film, fesyen. Bagaimana secara ekonomi bisa dimonetisasi dengan baik,” ujarnya.
Prabowo melantik Yovie sebagai Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi Kreatif berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 75/M tahun 2024 tentang Pengangkatan Staf Khusus Presiden. Pelantikan Yovie dilakukan bersama-sama dengan pelantikan Penasihat Khusus Presiden dan Utusan Khusus Presiden di Istana Negara.
Sebelumnya, pada Selasa, 15 Oktober 2024, Prabowo memanggil sekitar 59 calon wakil menteri dan calon kepala badan ke kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan. Salah satu dari mereka adalah musikus Yovie Widianto.
Setelah bertemu Prabowo, Yovie mengatakan dia bukan ditugaskan sebagai calon wakil menteri maupun calon kepala badan di pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Saya mungkin lebih pada staf yang melekat kepada presiden untuk memberikan masukan,” kata salah seorang pendiri dan pemimpin grup musik Kahitna itu seperti dikutip dari Antara.
Meski demikian, kala itu, Yovie menuturkan dia belum berani membicarakan posisi dalam pemerintahan lima tahun mendatang.