Jakarta -
Ada berbagai tantangan yang harus dihadapi Indonesia untuk mencapai Indonesia Emas di tahun 2045, Bunda. Salah satunya adalah memberantas masalah stunting.
Stunting merupakan anak perawakan pendek berdasarkan kurva pertumbuhan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang disertai dengan adanya perlambatan pertumbuhan atau weight faltering.
Data menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat kedua angka stunting tertinggi di Asia Tenggara dengan angka sekitar 30,8 persen. Sementara itu, Timor Leste menduduki peringkat pertama dengan angka 46,7 persen.
CEO Danone SN Indonesia, Lee Meng Thoong, menjelaskan bahwa saat ini satu dari lima anak di Indonesia mengalami masalah stunting. Untuk mengatasi masalah ini, pihaknya pun berkontribusi untuk mendukung pemerintah melalui kolaborasi multipihak.
"Satu dari lima anak Indonesia masih mengalami stunting. Untuk itu, kami (Danone) akan terus mendukung tumbuh kembang optimal anak-anak Indonesia. Khususnya mendukung pemerintah dalam mengatasi masalah stunting melalui program berbasis kolaborasi multipihak," ujarnya dalam acara Kick Off Press Conference: Kampanye 3 Langkah Maju Generasi Maju Bebas Stunting 2025 di Jakarta, Kamis (23/1/2025).
Lebih lanjut, Lee menyebut pihaknya membuat program yang akan menjangkau 50 titik lokasi screening stunting di seluruh Indonesia. Ia juga menargetkan jangkauan satu juta anak di tahun 2025.
"Melalui inisiatif aksi 3 langkah maju ini, kami akan memperluas jangkauan screening status gizi anak dengan target satu juga anak di tahun 2025 yang akan dilakukan di seluruh wilayah di Indonesia," tuturnya.
"Kami percaya aksi ini dapat berkonjungsi untuk melakukan pencegahan stunting di Indonesia serta mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak baik pemerintah, lembaga, maupun masyarakat luas," sambung Lee.
Angka stunting di Indonesia
Malnutrisi atau stunting tidak hanya menjadi masalah yang ada di Indonesia, Bunda. Faktanya, kondisi ini turut terjadi di berbagai negara terutama Afrika dan Asia Tenggara.
Berdasarkan data terbaru SSGI tahun 2022, angka stunting di Indonesia mengalami penurunan yang mulanya 30,8 persen menjadi 21,6 persen. Namun, angka ini masih termasuk tinggi berdasarkan WHO.
"Berdasarkan data terbaru SSGI tahun 2022, kita memang turun dari tadinya 30,8 menjadi 21,6. Tetapi berdasarkan WHO, angka ini masih tinggi. Nah, dari data SSGI-nya, ternyata angka tertinggi itu prevalensi berada di bawah usia dua tahun," ungkap Dokter Spesialis Anak, dr. Novitria Dwinanda, Sp.A(K), dalam acara yang sama.
Bukan tanpa alasan, angka ini didapat karena banyak anak di bawah usia dua tahun tidak melakukan penimbangan maupun pengukuran di fasilitas kesehatan baik di posyandu maupun puskesmas.
"Tidak semua Ibu di Indonesia sadar untuk membawa anaknya menimbang. Data 2023 menyebut hanya 78,9 persen anak di Indonesia yang ditimbang. Bahkan kota besar seperti DKI Jakarta hanya 77 persen anak yang ditimbang," ujar dr. Novi.
Pengaruh stunting pada IQ anak
Dokter Novitria mengungkap bahwa dampak yang terjadi jika anak mengalami stunting tidak hanya perawakan anak yang pendek. Kondisi ini turut membuat seluruh perkembangan organ tubuh menjadi terhambat, termasuk otak anak.
"Dampaknya adalah karena stunting diawali dengan perlambatan pertumbuhan. Akibatnya adalah tubuh semuanya (berkembang) lambat. Termasuk di dalam organ-organ tubuh lainnya dan yang paling ditakutkan adalah pertumbuhan otak," paparnya.
Pada 1000 hari pertama kelahiran anak, otak akan mengalami pertumbuhan yang maksimal, Bunda. Jika pertumbuhan ini mengalami hambatan, tentu akan berpengaruh pada IQ-nya.
"Kita tahu bahwa 1000 hari pertama adalah maksimal pertumbuhan otak. Artinya kognitif menjadi target utamanya. Nah itulah yang ditakutkan. Jadi sebenarnya bukan pendeknya yang ditakutkan, tapi yang ditakutkan itu adalah bagaimana kecerdasan IQ-nya nantinya," paparnya.
Stunting sendiri bisa disebabkan oleh beberapa faktor utama. Beberapa di antaranya adalah kurangnya pengetahuan orang tua terhadap stunting, adanya alergi yang diidap anak, hingga imunisasi anak yang tidak diberikan tidak lancar.
Demikian informasi tentang stunting, Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat, ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(mua/som)