Anak-anak biasanya bersikap terlalu egois ketika mereka masih kecil, Bunda. Namun, mereka bisa tumbuh menjadi anak yang memiliki empati tinggi jika mendengarkan kalimat-kalimat tertentu dari kedua orang tuanya.
Dilansir dari laman Verywell Mind, empati adalah kemampuan untuk memahami secara emosional apa yang dirasakan orang lain, melihat sesuatu dari sudut pandang mereka, serta membayangkan diri menggantikan posisi seseorang. Empati berarti bahwa ketika melihat orang lain kesusahan, anak bisa membayangkan dirinya mengalami pengalaman yang sama.
Bagi kebanyakan orang, melihat orang lain merasa kesulitan dan menanggapi dengan acuh tak acuh atau bahkan tidak mempedulikannya dampaknya sama sekali tidak bisa dipahami. Namun, fakta bahwa beberapa orang memang memberikan respons yang demikian jelas menunjukkan bahwa empati belum tentu merupakan respons universal terhadap penderitaan orang lain.
"Anak-anak yang mempraktikkan empati lebih cenderung menunjukkan kebaikan, beradaptasi dengan lingkungan yang beragam, dan mengembangkan ketahanan," ujar psikolog anak, Ann-Louise Lockhart, dikutip dari laman Huffpost.
"Keterampilan ini sangat penting untuk kesejahteraan emosional mereka dan berkontribusi pada kesuksesan mereka dalam pengaturan pribadi dan profesional di kemudian hari," sambungnya.
Tanda-tanda anak berempati
Ada beberapa tanda empati yang terlihat pada anak, Bunda. Berikut ini Bubun bantu bagikan deretannya seperti dikutip dari laman Verywell Mind:
- Anak pandai mendengarkan apa yang dikatakan orang lain
- Orang sering menceritakan masalahnya pada anak
- Anak pandai memahami perasaan orang lain
- Anak sering memikirkan bagaimana perasaan orang lain
- Orang lain sering meminta nasihat dari Si Kecil
- Anak merasa kewalahan dengan peristiwa tragis
- Anak mencoba membantu orang lain yang kesulitan
- Anak pandai memberi tahu ketika orang tidak jujur
- Anak terkadang merasa kewalahan dalam situasi sosial
- Anak sangat peduli pada orang lain
- Anak merasa sulit menetapkan batasan dalam hubungan
Jika Bunda ingin anak tumbuh dengan empati yang tinggi, ada beberapa kalimat yang baiknya sering diucapkan pada mereka. Baca terus, ya.
Kalimat agar anak punya empati tinggi
Ilustrasi Anak Berempati/Foto: iStock
Terdapat beberapa kalimat yang bisa Bunda ucapkan pada anak agar mereka memiliki empati yang tinggi. Berikut ini rangkumannya seperti dikutip dari laman Huffpost:
1. "Bagaimana perasaanmu?"
Menanyakan perasaan anak adalah kalimat yang penting diucapkan agar mereka memiliki empati yang tinggi. Ketika anak berusia sekitar dua sampai empat tahun, Bunda dan Ayah pun direkomendasikan untuk membicarakan empat emosi seperti bahagia, sedih, marah, dan takut.
"Hal terpenting yang harus dilakukan mulai dari awal adalah berbicara tentang perasaan," ujar psikolog pendidikan, Michele Borba.
2. "Menurutmu, bagaimana perasaan mereka saat itu terjadi?"
Setelah anak memahami kata-kata untuk emosi dan bagaimana perasaannya, mulailah membalik pertanyaan dengan menanyakan bagaimana sekiranya perasaan orang lain. Hal ini akan mengajarkan anak mengambil perspektif yang merupakan bagian penting dari empati.
"Pertanyaan ini mendorong anak-anak untuk melangkah keluar dari pengalaman mereka sendiri dan mempertimbangkan emosi orang lain. Ini membantu mengembangkan kebiasaan memerhatikan dan mengikuti emosi dalam interaksi sosial untuk membangun hubungan welas asih," ujar Lockhart.
3. "Apa yang bisa kamu lakukan agar mereka lebih baik?"
Pertanyaan ini akan memperkuat gagasan bahwa empati bukan hanya tentang perasaan seseorang, Bunda. Hal ini juga tentang melakukan sesuatu untuk membantu mereka.
"Ini mengajarkan anak-anak untuk memikirkan solusi dan menunjukkan pada mereka pentingnya bersikap proaktif dalam mendukung orang lain," papar Lockhart.
4. "Sepertinya mereka mengalami hari yang berat. Menurutmu apa yang mereka butuhkan?"
Mirip dengan pertanyaan sebelumnya, menanyakan apa yang dibutuhkan oleh orang lain juga akan mengajarkan pengambilan perspektif dan pemecahan masalah pada anak-anak.
"Dengan berfokus pada kebutuhan, anak-anak belajar memahami motivasi di balik perilaku dan mengembangkan tingkat belas kasih yang lebih dalam," kata Lockhart.
5. "Bunda tahu kamu kesal. Mari kita bicarkaan"
Frasa ini membantu anak memvalidasi emosinya dan menunjukkan bahwa tidak apa-apa untuk mengekspresikan dan memprosesnya. Berbicara dengan anak tentang emosi mereka juga mengajarkan mereka cara mengidentifikasi dan mengartikulasikan perasaan mereka.
"Dengan mengatakan ini, orang tua menunjukkan pada anak bahwa perasaan mereka penting dan patut mendapat perhatian. Ketika anak-anak melihat emosi mereka diakui, mereka cenderung memberikan kesopanan yang sama pada orang lain," jelas Lockhart.
6. "Bisakah kamu memikirkan ketika kamu juga merasa seperti itu?"
Ungkapan ini membantu anak menghubungkan titik-titik antara pengalaman yang mereka alami dengan perasaan orang lain. Akan lebih mudah bagi seorang anak untuk memahami emosi orang lain dengan memikirkan hal serupa yang mereka alami dan bagaimana perasaan mereka selama itu.
7. "Tidak apa-apa untuk merasa marah atau sedih"
Menormalkan perasaan anak dan membantu mereka memahami bahwa mereka tidak perlu menyembunyikan atau malu dengan perasaannya adalah hal yang perlu dilakukan. Ini menunjukkan bahwa tidak menekan emosi mereka dan membiarkan mereka merasakannya adalah cara yang sehat untuk memprosesnya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak juga video tips menumbuhkan rasa empati pada anak berikut ini:
(mua/fir)
Loading...