Selular.ID – Meski pemerintah melalui Kementerian Perindustrian belum mengeluarkan izin, jumlah iPhone 16 yang beredar ke Indonesia terus mengalir deras.
Hingga 10 November 2024, kementerian yang dipimpin oleh politisi Partai Golkar Agus Gumiwang itu, mencatat sebanyak 11.000 iPhone sudah masuk ke Tanah Air.
Smartphone teranyar besutan Apple itu, masuk melalui jalur Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu), termasuk sebagai barang bawaan penumpang.
Jumlah 11.000 unit iPhone 16 itu, mengalami kenaikan sebanyak 2.000 unit dari semula 9.000 per 25 Oktober 2024. Artinya dalam waktu kurang lebih dua pekan, telah terjadi kenaikan 2.000 unit iPhone 16 di Indonesia.
Untuk diketahui, hingga saat ini Kemenperin belum mengeluarkan perpanjangan sertifikat TKDN untuk Apple. Pasalnya, raksasa teknologi yang berbasis di Cupertino – California itu, belum merealisasikan komitmen investasi terhutang sebesar Rp 300 milyar.
Alhasil, Kemenperin mengambil langkah tegas. Penerbitan IMEI untuk iPhone 16 pun ditangguhkan. Kebijakan ini jelas merupakan pukulan bagi Apple, karena selama bertahun-tahun mereka bebas berjualan berbagai perangkat, terutama iPhone yang sangat populer di Indonesia, terutama di kalangan kelas menengah.
Sejatinya selain Kemenperin, penerbitan IMEI juga dapat dikeluarkan oleh dua institusi lain, yaitu Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Komdigi (Komunikasi dan Digital).
Hanya saja, berbeda dengan Bea & Cukai, wewenang Kementerian Komdigi mengeluarkan IMEI terbatas untuk warga negara asing (WNA), seperti diplomat, konsultan dan ekspatriat, konsultan, serta pekerja NGO (Non Government Organization).
Artinya, jika ada pengguna yang telah mendapat IMEI untuk iPhone 16 agar bisa dioperasikan di Indonesia, maka dapat dipastikan IMEI tersebut tidak dikeluarkan oleh Kemenperin.
Baca Juga: Apple Tawarkan Janji Manis Rp1,57 T Demi Jualan iPhone 16 di Indonesia
Nasib Distributor Tak Bisa Jualan iPhone 16
Masuknya ribuan iPhone 16 melalui jalur khusus, yaitu izin Bea dan Cukai, tentu saja membuat para distributor resmi Apple di Indonesia hanya bisa gigit jari.
Mereka terpaksa kehilangan pendapatan yang sejatinya, saban tahun selalu mengalir deras dari penjualan iPhone terbaru.
Meski masih terbatas, masuknya 11 ribu iPhone ke Indonesia itu terbilang spektakuler. Karena nilainya lumayan bikin geleng-geleng kepala.
Tengok saja, jika rata-rata iPhone 16 bernilai Rp 15 juta, maka total duit yang dibelanjakan masyarakat Indonesia sudah mencapai Rp 165 milyar.
Apa boleh buat, duit sebesar itu terbang ke luar negeri. Padahal jika pembelian melalui distributor resmi, terdapat multi flier effect yang bisa dinikmati oleh perusahaan, karyawan, dan stake holder lainnya.
Untuk diketahui, saat ini terdapat lima distributor Apple di Indonesia. Mereka adalah iBox dan Erafone (Erajaya Group), Digimap (MAP), Hello (BliBli), dan Story-I (Inetindo Infocomm).
Dari kelima distributor tersebut, Erajaya Group cukup mendominasi. Tengok saja jumlah gerai iBox yang menembus 100 toko pada November 2023.
Begitu pun jumlah toko Erafone hingga semester I-2024 sudah mencapai 1.200.
Gabungan gerai Erafone dan iBox menempatkan Erajaya sebagai distributor ponsel terbesar di Indonesia.
Untuk diketahui, selama ini penjualan produk Apple tercatat menjadi salah satu penyumbang terbesar lini bisnis digital Erajaya.
Berdasarkan laporan keuangan per September 2024, Erajaya yang memiliki kode emiten ERAA itu mengantongi pendapatan bersih sebesar Rp48,6 triliun.
Pendapatan sebesar itu naik 13,52% dibandingkan dengan periode Januari-September 2023 yang berjumlah Rp42,81 triliun.
Penjualan Erajaya memang ditopang pasokan produk elektronik dari sejumlah produsen ternama, termasuk Apple.
Tengok saja selama Januari-September 2024, pembelian yang dilakukan Erajaya dari Apple South Asia Pte. Ltd, anak perusahaan Apple yang berbasis di Singapura, menembus Rp19,83 triliun.
Nilai itu naik 11,86% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp17,73 triliun. Nilai pasokan produk Apple tersebut setara dengan 40,80% dari total penjualan bersih Erajaya.
Dengan tidak bisa menjual iPhone 16 yang kehadirannya ditunggu-tunggu oleh Apple Fan Boy, sebutan untuk komunitas die-hard iPhone, dapat dipastikan kinerja Erajaya sepanjang 2024, tidak akan sebaik tahun-tahun sebelumnya.
Baca Juga: Sederet Janji Apple Demi Jual iPhone 16 di Indonesia: dari Pabrik ke Rp1,5 T