Jangan Sering Bilang "Iya", Ini Kata Penggantinya Jika Lelah Mengiyakan Segala Hal

2 days ago 6

Jakarta -

Memiliki perasaan tidak nyaman dan merasa bersalah ketika menolak tawaran orang lain dapat menyulitkan seseorang. Namun, sering menyetujui sesuatu tanpa pikir panjang juga bukan hal yang baik.

Jika mulai lelah mengatakan “Iya” kepada seseorang, Bubun telah menyiapkan kata pengganti yang dapat Bunda sampaikan dengan cara yang sopan dan tetap menghargainya, lho.

Konselor profesional, Jessica Hunt, mengatakan banyak orang belajar bahwa pengorbanan diri adalah hal yang baik.

“Hal ini pada akhirnya mengarah pada prioritas kebutuhan orang lain di atas kebutuhan mereka sendiri karena takut akan konflik atau penolakan,” ungkapnya, dikutip dari laman Verywellmind, Rabu (19/2/2025).

Banner Puasa Qadha

Jessica menyarankan bagi orang yang ingin menyenangkan orang lain, tetapi kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan keinginan dan kebutuhannya sendiri, sebaiknya berhenti sejenak sebelum mengatakan iya.

“Gunakan jeda untuk memeriksa reaksi fisik dan emosional Anda. Tanyakan pada diri sendiri, ‘Apakah ini terasa asli, atau apakah ini terasa seperti sesuatu yang seharusnya saya inginkan?'” tuturnya.

Kata pengganti “Iya” yang sopan

Dalam hal ini, Jessica juga memberikan jawaban untuk mengganti kata “Iya” agar tidak menyinggung orang lain.

Bunda dapat mengatakan, “Terima kasih sudah memikirkan saya, tetapi saya tidak punya cukup waktu untuk proyek ini sekarang”. Jessica menjelaskan bahwa berkata “Tidak”, bukan menjadi ide yang buruk.

Pentingnya menetapkan batasan dan mengatakan “Tidak”

Seorang advokat dan penulis, Maria Ross, mengatakan menetapkan batasan itu menjadi hal penting bagi diri sendiri.

“Menetapkan batasan adalah tindakan perawatan diri karena hal itu memungkinkan saya untuk beroperasi dengan kapasitas penuh dan cukup hadir untuk mempraktikkan empati saat dibutuhkan,” ungkapnya.

Menurutnya, solusinya adalah perawatan diri. Ini bisa menjadi sulit jika Bunda tidak terbiasa dengan merawat diri sendiri.

“Saya ingin mengajak orang-orang untuk menganggap perawatan diri sejati sebagai sesuatu yang memberi energi pada tubuh, pikiran dan jiwa. Apa yang dibutuhkan untuk mengisi ulang, mengatur ulang, beristirahat, mengubah cara berpikir, menggunakan bagian otak yang berbeda?” ujar Ross.

Mengatakan “Tidak” sekali-kali bukan masalah. Meski interaksinya terasa tidak nyaman, itu adalah pelajaran untuk tetap teguh pada pendirian, bahkan ketika orang lain menentang.

Pendapat serupa juga disampaikan oleh Jessica yang mengatakan merasa bersalah ketika menolak tawaran merupakan hal wajar.

“Rasa bersalah itu umum ketika mencoba sesuatu yang baru, terutama ketika hal itu menantang keyakinan yang sudah dipegang teguh,” ujar Jessica.

Ia menyarankan untuk memulai dengan menetapkan batasan-batasan kecil untuk membangun rasa percaya diri. “Dengan latihan, Anda akan mulai memahami bahwa batasan-batasan itu tentang menghargai diri sendiri, bukan tentang tidak menghargai orang lain,” katanya.

Tidak apa-apa untuk memilih mengatakan “Tidak”. Sebab, tidak semua situasi memerlukan kata “Tidak” atau “Iya”. Fokus untuk mengatakan kedua hal tersebut di saat yang paling penting.

Namun, jika menyenangkan orang lain menyebabkan Bunda stres secara signifikan, sebaiknya pertimbangkan untuk konsultasi dengan terapis yang akan membantu Bunda merasa lebih baik.

Nah, itulah kata pengganti “Iya” yang dapat Bunda sampaikan dengan sopan. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online