Baru-baru ini kabar keluarga Kerajaan Inggris menarik perhatian publik. Melansir laman People, keluarga Kerajaan Inggris dikabarkan akan menerima kenaikan gaji besar-besaran di tahun 2025.
Gaji berupa dana yang diberikan dari Departemen Keuangan Inggris kepada Kerajaan Inggris ini dikenal juga dengan istilah Sovereign Grant. Dikutip dari laman CNN Indonesia, Sovereign Grant adalah pajak yang diberikan dari pemerintah Inggris untuk berbagai pengeluaran Royal Household.
Beberapa pengeluaran dari dana tersebut meliputi perjalanan, keamanan, staf, dan pemeliharaan istana kerajaan. Sovereign Grant menjadi salah satu sumber pendapatan Kerajaan Inggris.
Berkenaan dengan sumber pendapatan, belakangan ini pendapatan keluarga Kerajaan Inggris juga menuai pro kontra. Terdapat pihak yang mengkritik rencana kenaikan gaji keluarga Kerajaan Inggris. Ada pula yang mempertanyakan pendapatan pihak kerajaan yang berkaitan dengan beberapa wilayah di Inggris.
Keluarga Kerajaan Inggris dikabarkan akan terima kenaikan gaji, totalnya capai Rp2,6 triliun
Kenaikan gaji yang diterima keluarga Kerajaan Inggris diperkirakan akan meningkat signifikan pada April mendatang. Tak tanggung-tanggung, kenaikan tersebut mencapai lebih dari Rp907 miliar. Dengan demikian, total Sovereign Grant yang akan diterima keluarga Kerajaan Inggris mencapai Rp2,6 triliun.
Ketika mengumumkan kenaikan pendapatan pada tahun lalu, pihak istana menjelaskan bahwa sebagian kenaikan gaji yang diterima akan dialokasikan untuk renovasi Istana Buckingham yang menelan biaya hingga Rp7 triliun. Renovasi tersebut diharapkan selesai pada tahun 2027.
Kendati demikian, pihak istana tidak menyebutkan secara spesifik jumlah Sovereign Grant yang akan digunakan untuk renovasi tersebut.
Pro kontra pendapatan keluarga Kerajaan Inggris
Kabar kenaikan gaji yang akan diterima keluarga Kerajaan Inggris menuai kritik dari masyarakat. CEO Republic, Graham Smith berpendapat bahwa kenaikan gaji ini tidak semestinya terjadi.
“Ini adalah uang publik, semua uang ini berasal dari pemerintah, pada saat pemerintah tidak mampu mendanai sekolah, rumah sakit, polisi dengan baik,” ujar Graham Smith, dilansir People.
"Ini memalukan. Bukan saja seharusnya tidak naik sama sekali, seharusnya malah turun," imbuh Smith.
Selain itu, pada bulan November 2024, dirilis sebuah film dokumenter berjudul The King, The Prince and Their Secret Millions. Film tersebut mengkritisi pendapatan "pribadi" Raja Charles dan Pangeran William dari Kadipaten Lancaster dan Kadipaten Cornwall.
Dalam film The King, The Prince and Their Secret Millions juga dipaparkan bahwa kadipaten tersebut mengenakan biaya sewa kepada NHS, angkatan bersenjata, dan badan amal untuk menghasilkan pendapatan pribadi bagi anggota keluarga kerajaan.
Kadipaten merupakan portofolio tanah dan properti yang memberikan penghasilan bagi raja dan pewaris takhta. Tahun lalu, Kadipaten Lancaster menghasilkan Rp555 juta bagi Raja Charles. Sedangkan, Kadipaten Cornwall menghasilkan Rp477 juta bagi Pangeran William.
Pihak yang menentang Kadipaten menyatakan bahwa Kadipaten Lancaster dan Kadipaten Cornwall adalah milik negara. Sehingga, uangnya harus masuk ke Departemen Keuangan Inggris untuk kebaikan publik.
Di sisi lain, melalui pernyataan yang dibagikan kepada laman People pada bulan November lalu, juru bicara Kadipaten Lancaster dan Kadipaten Cornwall menekankan status pribadi masing-masing wilayah.
“Kadipaten Lancaster mengelola berbagai aset tanah dan properti. Kadipaten ini membiayai sendiri dan tidak menerima dana publik apapun terkait dengan kegiatannya,” ujar juru bicara Kadipaten Lancaster.
“Kadipaten ini menerbitkan Laporan Tahunan dan Rekening yang diaudit secara independen dan tersedia untuk dilihat di situs webnya serta mematuhi semua undang-undang dan standar peraturan Inggris yang relevan yang berlaku untuk berbagai kegiatan bisnisnya.”
Sementara itu, juru bicara Kadipaten Cornwall berpendapat bahwa “Kadipaten Cornwall adalah tanah milik pribadi dengan tujuan komersial yang kami capai bersamaan dengan komitmen kami untuk memulihkan lingkungan alam dan menghasilkan dampak sosial yang positif bagi masyarakat kami.”
Juru bicara tersebut menambahkan, “Pangeran William menjadi Adipati Cornwall pada September 2022 dan sejak saat itu telah berkomitmen untuk melakukan transformasi besar-besaran di Kadipaten tersebut. Ini termasuk investasi yang signifikan untuk menjadikan kawasan tersebut bebas emisi karbon pada akhir tahun 2032, serta membangun dukungan kesehatan mental yang terarah bagi para penyewa kami dan bekerja sama dengan mitra lokal untuk membantu mengatasi tunawisma di Cornwall.”
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(som/som)