Kematian akibat Kanker Payudara Meningkat di Seluruh Dunia, Simak Fakta dari WHO

1 month ago 53

Jakarta -

Kanker payudara menjadi salah satu penyakit mematikan. Diagnosis dan kematian akibat kanker payudara diperkirakan akan melonjak di seluruh dunia, seperti dirilis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Perlu diketahui bahwa kasus di Inggris sendiri diperkirakan akan meningkat sebesar 21 persen dan kematian sebesar 42 persen. Sementara itu, kasus secara global satu dari 20 perempuan akan didiagnosis mengidap penyakit tersebut, seperti dikutip dari laman The Guardian.

Seperti dikatakan the World Health Organization Cancer Agency, diagnosis dan kematian akibat kanker payudara diproyeksikan akan melonjak di seluruh dunia pada 2050. Secara global, satu dari 20 perempuan akan didiagnosis mengidap penyakit tersebut seumur hidup mereka, dengan kasus meningkat 38 persen dan kematian meningkat 68 persen selama 25 tahun ke depan, menurut analisis oleh the International Agency for Research on Cancer (IARC).

Ke depannya, akan ada 3,2 juta kasus baru dan 1,1 juta kematian per tahun di seluruh dunia pada 2050 jika tren saat ini terus berlanjut, Bunda. Demikian temuan dari penelitian yang dilakukan tersebut. 

Di Inggris, kasus diperkirakan akan meningkat dari  58.756 kasus per tahun pada tahun 2022 menjadi 71.006 kasus per tahun pada tahun 2050. Kematian akan melonjak dari 12.122 per tahun pada tahun 2022 menjadi 17.261 pada tahun 2050. Temuan tersebut dipublikasikan dalam The Journal Nature Medicine.

“Setiap menit, empat perempuan didiagnosis menderita kanker payudara di seluruh dunia dan satu perempuan meninggal karena penyakit tersebut, dan statistik ini semakin memburuk,” kata ilmuwan IARC Dr Joanne Kim, salah satu penulis laporan tersebut.

Dalam menekan kasus yang ada, Dr Kim mengatakan bahwa negara-negara dapat mengurangi atau membalikkan tren ini dengan mengadopsi kebijakan pencegahan primer dan dengan berinvestasi dalam deteksi dan pengobatan dini.

Terkait adanya lonjakan kasus yang ada dan diproyeksikan di seluruh dunia, penyebabnya memang bisa beragam ya, Bunda. Kemungkinan besar dari adanya peningkatan kasus tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk populasi global yang terus bertambah dan menua, peningkatan deteksi dan diagnosis, dan prevalensi faktor risiko yang diketahui untuk penyakit tersebut yang lebih tinggi.

Faktor-faktor yang meningkatkan risiko kanker payudara meliputi bertambahnya usia, gen cacat bawaan, dan riwayat penyakit dalam keluarga.

Secara global, sebagian besar kasus dan kematian akibat kanker payudara terjadi pada perempuan berusia 50 tahun ke atas, yang mencakup 71 persen kasus baru dan 79 persen kematian, kata IARC.

Sekitar seperempat kasus kanker payudara dapat dicegah, kata penulis studi tersebut, misalnya dengan mengurangi asupan alkohol, menjaga berat badan yang sehat, dan menjadi lebih aktif.

Kanker payudara merupakan bentuk kanker yang paling umum pada perempuan di seluruh dunia, tetapi bebannya tidak merata. IARC mengatakan tingkat diagnosis tertinggi terjadi di Australia dan Selandia Baru, diikuti oleh Amerika Utara dan Eropa utara, dan terendah di Asia dan Afrika. Namun, tingkat kematian tertinggi terjadi di Melanesia dan Polinesia, serta di Afrika barat.

Selama beberapa dekade terakhir, tingkat kejadian meningkat sebesar 1 persen hingga 5 persen per tahun di 27 dari 50 negara yang diteliti, kata IARC. Yang terpenting, tingkat kematian akibat kanker payudara menurun di 29 dari 46 negara yang dianalisis.

Dr Isabelle Soerjomataram, wakil kepala cabang pengawasan kanker IARC, mengatakan bahwa kemajuan berkelanjutan dalam diagnosis dini dan peningkatan akses terhadap pengobatan sangat penting untuk mengatasi kesenjangan global dalam kanker payudara dan memastikan bahwa tujuan mengurangi risiko dan kematian akibat kanker payudara tercapai oleh semua negara di seluruh dunia.

Puasa Ramadhan

Penelitian menunjukkan bahwa perubahan gaya hidup dapat menurunkan kemungkinan terkena kanker payudara, bahkan pada orang-orang yang berisiko tinggi. Untuk menurunkan risiko tersebut, Bunda dapat melakukan tindakan preventif berikut ini:

1. Pertahankan berat badan yang sehat

Tanyakan pada dokter apakah berat badan Bunda masuk kategori sehat atau belum. Jika ya, usahakan untuk mempertahankan berat badan tersebut. Jika Bunda perlu menurunkan berat badan, tanyakan pada dokter tentang cara melakukannya.

2. Cobalah mengonsumsi lebih sedikit kalori

Secara perlahan, perhatikan ukuran porsi makan Bunda. Cobalah untuk mengonsumsi lebih sedikit kalori secara perlahan.

3. Tingkatkan aktivitas fisik

Aktivitas fisik dapat membantu Bunda mempertahankan berat badan yang sehat, yang membantu mencegah kanker payudara.

4. Menyusui

Jika Bunda memiliki bayi, menyusui dapat berperan dalam membantu mencegah kanker payudara. Semakin lama Bunda menyusui, semakin besar efek perlindungannya seperti dikutip dari laman Mayo Clinic.

5. Batasi terapi hormon setelah menopause

Terapi hormon kombinasi biasanya menggunakan perpaduan hormon estrogen dan progestin. Tetapi, terapi ini dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Bicarakan dengan dokter tentang risiko dan manfaat terapi hormon sebelum memutuskan untuk melakukannya.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online