Kenali Tanda Regresi Tidur pada Bayi, Perubahan Kebiasaan Tidur yang Perlu Diperhatikan

2 months ago 40

Apakah anak tiba-tiba sering terbangun di tengah malam meski sudah memiliki jadwal tidur yang rutin? Bisa jadi mereka mengalami regresi tidur, Bunda.

Regresi tidur merupakan suatu periode waktu di mana tiba-tiba bayi yang tertidur nyenyak mengalami kesulitan untuk kembali tenang. Selain itu, ketika terbangun, umumnya mereka akan rewel di tengah malam.

Saat bayi mulai membentuk ritme tubuhnya, jadwal yang mereka ikuti mungkin tiba-tiba akan berubah. Mereka mungkin beralih dari tidur lebih lama di malam hari menjadi bangun di setiap beberapa jam.

"Sangat umum jika bayi mengalami pasang surut dalam kemampuannya untuk tidur nyenyak," ujar Dokter Spesialis Anak, Heidi Szugye, DO, IBCLC, dikutip dari laman Cleveland Clinic.

Sejak usia dini, bayi menghabiskan lebih banyak waktu di kasur untuk tidur nyenyak. Seiring bertambahnya usia, pola tidur mereka mulai berubah melalui fase tidur nyenyak dan ringan mirip seperti yang dilakukan oleh orang dewasa.

Menyesuaikan diri dengan fase tidur yang lebih ringan bisa membuat bayi lebih mungkin untuk terbangun sebentar, sehingga menyebabkan adanya kemunduran sementara atau regresi.

Kapan regresi tidur terjadi?

Waktu terjadinya regresi tidur berbeda-beda pada setiap anak, Bunda. Meski begitu, sering kali dilaporkan kondisi ini terjadi sekitar usia empat bulan.

Regresi lainnya bisa terjadi bersamaan dengan lonjakan pertumbuhan dan tonggak perkembangan sepanjang tahun pertama Si Kecil. Namun, riset belum menunjukkan regresi terjadi pada usia tertentu.

"Ini (regresi tidur) berbeda untuk setiap anak," papar dr. Szugye.

Regresi pun biasanya berlangsung sekitar satu atau dua minggu sebelum akhirnya anak kembali ke rutinitas awalnya. Lantas, seperti apa tanda anak mengalami regresi tidur? 

Tanda anak mengalami regresi tidur

Close up of unrecognizable young mother with her crying newborn baby son in sling at home

Ilustrasi Regresi Tidur/Foto: iStock

Ada beberapa tanda anak mengalami regresi tidur yang perlu Bunda perhatikan. Berikut ini deretannya seperti dikutip dari laman What To Expect dan Medical News Today:

  • Lebih sering terbangun di malam hari
  • Anak sulit tertidur di waktu tidur
  • Meningkatnya kerewelan
  • Anak mudah tersinggung
  • Tiba-tiba mengalami resistensi terhadap tidur siang
  • Tidur siang lebih singkat
  • Perubahan rutinitas tidur siang
  • Tidur dengan gelisah
  • Sulit untuk tidur kembali

Bisakah regresi tidur dicegah?

Menilik dari laman What To Expect, tidak ada cara yang bisa dilakukan untuk mencegah regresi tidur. Hal ini karena kondisi tersebut merupakan bagian normal dari masa bayi dan balita.

Sementara itu, mengikuti rutinitas sebelum tidur dan jadwal tidur dapat membantu mengurangi kemungkinan masalah tidur. Jika bersabar, Bunda dan Ayah pasti bisa melalui fase ini.

Meskipun regresi tidur akan berakhir dengan sendirinya setelah beberapa waktu, jangan ragu untuk menghubungi dokter jika Bunda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan seputar waktu tidur anak.

Jika bayi tidak bisa tidur karena sakit, itu tandanya Bunda harus segera menghubungi dokter anak. Sakit yang dimaksud ini termasuk mereka demam tinggi di usia enam bulan atau lebih, keluarnya cairan dari hidung, batuk, pembengkakan kelenjar, atau sakit telinga.

Cara mengatasi regresi tidur

Dilansir dari Medical News Today, ada beberapa hal yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi regresi tidur pada anak. Berikut ini Bubun bantu bagikan ulasannya:

  • Menetapkan rutinitas tidur untuk bayi
  • Mempertahankan jadwal bangun untuk membantu mengatasi rasa lelah
  • Menciptakan lingkungan yang sejuk dan gelap untuk tidur
  • Menunggu sebelum menanggapi tangisan anak
  • Membiarkan anak tertidur di tempat tidur daripada di tempat lain untuk membangun rutinitas

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Jangan lupa saksikan juga video tanda anak kurang tidur berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]

(mua/fir)

Loading...

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online