Kenapa Bekas Luka Caesar Menghitam dan Menebal? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasi

2 months ago 73

Jakarta -

Bekas luka caesar sering menjadi perhatian para Bunda yang baru melahirkan caesar. Sejumlah Bunda mungkin mengalami bekas luka jadi menghitam dan menebal, kenapakah? Ketahui penyebab dan cara mengatasinya, Bunda.

Bunda mungkin merasa penampilannya terganggu dengan bekas luka caesar yang menghitam. Atau bahkan tak nyaman ketika merasakan ada bekas luka yang menebal.

Mengenal jenis sayatan caesar 

Profesor dan ahli kesehatan holistik Debra Rose Wilson mengatakan bahwa bekas luka operasi caesar biasanya kecil dan berada di bawah garis bikini. Setelah bekas luka sembuh, mungkin hanya berbentuk garis pudar yang hampir tidak terlihat. 

Dalam operasi caesar, dokter tidak hanya membuat satu sayatan melainkan dua. Dokter bedah akan membuat sayatan perut, lalu sayatan rahim untuk mengeluarkan bayi. 

"Kedua sayatan tersebut berukuran sekitar 4 hingga 6 inci—cukup besar agar kepala dan tubuh bayi Anda bisa masuk," kata Wilson dilansir dari Healthline.

Pada sayatan perut, kata Wilson, dokter bedah dapat membuat sayatan vertikal dari antara pusar hingga garis kemaluan (sayatan klasik), atau sayatan horizontal dari sisi ke sisi di perut bagian bawah (sayatan bikini).

Sayatan bikini populer dan terkadang lebih disukai karena cenderung tidak terlalu menyakitkan dan tidak terlalu terlihat setelah penyembuhan. Sayatan bikini juga dapat menjadi pilihan Bunda yang ingin meminimalkan jaringan parut.

"Sayatan klasik lebih menyakitkan dan meninggalkan bekas luka yang lebih terlihat, tetapi sering kali diperlukan untuk operasi caesar darurat karena dokter bedah dapat menjangkau bayi Anda lebih cepat," jelas Wilson.

Jika Bunda memiliki sayatan bikini di perut, dokter bedah juga akan membuat sayatan bikini di rahim, yang disebut sayatan melintang rendah. Jika Bunda memiliki sayatan perut klasik maka akan memiliki sayatan rahim klasik, atau sayatan vertikal rendah jika bayi berada dalam posisi yang tidak nyaman.

"Karena Anda akan menerima dua sayatan — satu di perut dan satu di rahim — dokter bedah akan menutup kedua sayatan tersebut," kata WIlson menjelaskan.

Jenis bekas luka caesar

Beberapa perempuan memiliki bekas luka tebal dan tidak beraturan di lokasi sayatan seperti bekas luka hipertrofik atau keloid. Wilson bilang jenis bekas luka ini tidak berbahaya, tetapi Bunda mungkin tidak menyukai tampilannya. 

"Jika merasa malu, diskusikan cara untuk meminimalkan bekas luka ini dengan dokter Anda," jelasnya.

Jika Bunda beruntung, bekas luka operasi caesar akan sembuh dengan baik dan Bunda hanya akan memiliki garis tipis sebagai pengingat operasi. Namun, tidak ada cara untuk mengetahui bagaimana bekas luka akan sembuh sampai benar-benar sembuh.

Sayangnya, bekas luka tidak selalu memudar. Cara penyembuhannya berbeda-beda pada setiap orang dan ukuran bekas lukanya pun bisa bervariasi. 

Berikut beberapa jenis bekas luka operasi caesar dan masalah terkaitnya meliputi:

1. Keloid

Bekas luka keloid terjadi ketika jaringan parut meluas melampaui batas asli luka, yang mungkin mengakibatkan gumpalan jaringan parut di sekitar sayatan.  Bekas luka keloid cenderung menebal, menonjol, dan gatal

"Jika memiliki bekas luka keloid di tempat lain, Anda mungkin berisiko lebih tinggi mengembangkan bekas luka operasi caesar yang lebih menonjol," kata Dr. Jessica Wu, dokter kulit bersertifikat yang praktik swasta di Los Angeles, California,  dilansir dari What to Expect.

2. Bekas luka hipertrofik

Bekas luka hipertrofik lebih tebal, lebih kencang, dan biasanya lebih menonjol daripada bekas luka normal — tetapi tidak seperti keloid, bekas luka ini tetap berada di dalam batas garis sayatan aslinya.

Bahkan orang sering kali sulit untuk membedakan bekas luka keloid dan hipertrofik.

"Perbedaan utamanya adalah bekas luka keloid tumbuh di luar batas aslinya dan memiliki kualitas 'seperti tumor' dalam penampilannya," jelas Alexander Zuriarrain, M.D., F.A.C.S., seorang ahli bedah plastik bersertifikat dan pendiri Zuri Plastic Surgery di Miami, Florida.

Penyebab bekas luka caesar menghitam dan menebal

Bunda mungkin bertanya-tanya, mengapa bekas luka caesar menghitam dan menebal? Ada berbagai kemungkinan penyebabnya, Bunda:

1. Hiperpigmentasi

Bekas luka caesar yang menghitam bisa karena hiperpigmentasi. Kondisi ini terjadi ketika tubuh memproduksi melanin (pigmen pemberi warna kulit) secara berlebihan di area bekas luka. 

Hiperpegmentasi bisa dipicu peradangan selama proses penyembuhan luka atau paparan sinar UV tanpa perlindungan yang memadai. Hiperpegmentasi pascaoperasi sering dialami individu yang kulitnya lebih gelap.

2. Terbentuknya keloid atau bekas luka hipertrofik

Jika terbentuk jaringan parut seperti keloid atau bekas luka hipertrofik, bekas luka menebal. Keloid terjadi ketika tubuh memproduksi kolagen secara berlebihan selama proses penyembuhan luka.  Penyebabnya bisa dari faktor genetik dan respons imun tubuh.

3. Infeksi atau peradangan  

Jika terdapat infeksi pada area bekas luka maka proses penyembuhan bisa terhambat. Selain itu juga terjadi perubahan warna serta tekstur kulit. Bekas luka juga bisa menjadi lebih gelap dan menebal jika peradangan berlangsung lama.

4. Perawatan luka kurang tepat

Bekas luka operasi caesar yang kurang mendapatkan perawatan, seperti tidak menjaga kebersihan area luka serta tidak menggunakan produk perawatan sesuai yang direkomendasikan dokter bisa menyebabkan bekas luka menghitam.

Cara mengatasi bekas luka caesar yang menghitam dan menebal

Bekas luka operasi caesar bisa sembuh dengan baik dan hanya akan meninggalkan garis tipis. Namun, jika Bunda mengalami bekas luka yang menghitam dan menebal, ada beberapa cara untuk mengatasinya.

Berikut beberapa tips untuk memperbaiki beberapa bekas luka operasi caesar dikutip dari Healthline dan Healthgrades:

1. Batasi terkena sinar matahari

Bekas luka akan menjadi lebih gelap dan terlihat lebih jelas jika terbakar sinar matahari. Bunda dapat melindungi bekas luka caesar dari paparan sinar matahari, setidaknya enam bulan setelah operasi.

2. Pijat bekas luka

Memijat bekas luka secara teratur juga dapat mengurangi penampilannya. Memijat dapat merangsang kulit dan mendorong aliran darah sehingga dapat mendorong pertumbuhan sel yang secara bertahap memudarkan bekas luka.

Bunda dapat memijat bekas luka dengan gerakan memutar menggunakan telunjuk dan jari tengah selama 5 hingga 10 menit sehari. Bunda juga dapat menambahkan krim ke kulit sebelum memijat seperti vitamin E atau gel silikon.

3. Terapi laser

Jenis perawatan ini menggunakan sinar laser untuk memperbaiki bagian kulit yang rusak. Terapi laser dapat melembutkan dan memperbaiki penampilan bekas luka, serta menghilangkan jaringan parut agar terangkat.

4. Gunakan krim atau gel khusus bekas luka

Bunda dapat menggunakan produk yang mengandung bahan aktif seperti silikon, vitamin E, atau ekstrak bawang. Kandungan ini dapat membantu mengurangi hiperpigmentasi dan menekan pertumbuhan jaringan parut berlebihan. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online