Jakarta -
Setiap bulan, tubuh perempuan menjalani siklus alami yang luar biasa. Namun, tak bisa dipungkiri, masa menjelang dan saat haid sering membawa rasa tak nyaman, terutama nyeri di payudara. Payudara bisa terasa lebih sensitif, kencang, bahkan sedikit nyut-nyutan saat disentuh. Ini kondisi yang wajar ya Bunda.
Dikutip dari Very Well Health, nyeri payudara siklis mengacu pada nyeri payudara yang datang dan pergi seiring dengan siklus menstruasi. Meskipun sangat umum, penyebab pastinya tidak diketahui.
Nyeri payudara biasanya dimulai sekitar tiga hingga lima hari sebelum menstruasi, tetapi dapat dimulai hingga 10 hari sebelumnya. Dokter dan peneliti menduga bahwa nyeri payudara terkait dengan naik turunnya hormon selama siklus menstruasi.
Penyebab utama rasa nyeri payudara saat haid
Dikutip dari Medical News Today, menurut American Academy of Family Physicians (AAFP), perubahan hormon akibat menstruasi adalah penyebab paling umum dari nyeri payudara.
Mastalgia siklik, atau nyeri payudara yang berhubungan dengan siklus menstruasi dapat memburuk selama fase luteal ketika kadar estrogen meningkat dan kadar progesteron rendah. Perubahan ini juga dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening, yang dapat menyebabkan nyeri payudara juga.
Peningkatan prolaktin juga dapat menyebabkan nyeri dan pembengkakan. Hormon ini merangsang produksi ASI pada perempuan setelah melahirkan. Hormon ini ada dalam tubuh perempuan, dan dapat memengaruhi payudara bahkan jika seorang perempuan baru saja melahirkan.
Nyeri payudara juga dapat terjadi di sekitar masa ovulasi, yaitu saat ovarium melepaskan sel telur untuk kemungkinan pembuahan. Biasanya terjadi 12 hingga 14 hari sebelum seseorang mengalami menstruasi.
Namun, hormon mungkin bukan satu-satunya penyebab nyeri payudara sebelum menstruasi. Beberapa perempuan melaporkan nyeri hanya pada satu payudara. Jika hormon adalah satu-satunya penyebab yang mendasarinya, beberapa dokter percaya bahwa kedua payudara akan merespons dengan cara yang sama.
Oleh karena itu, ada kemungkinan perubahan lain dalam tubuh dapat menyebabkan nyeri payudara di sekitar waktu menstruasi. Penjelasan lain adalah bahwa sel-sel di setiap payudara merespons secara berbeda terhadap kadar hormon yang berfluktuasi.
Gejala yang umum dirasakan
Rasa nyeri payudara mungkin berbeda dari orang ke orang. Beberapa orang menggambarkan nyeri sebagai nyeri, sementara yang lain lebih cenderung mendefinisikannya sebagai nyeri atau nyeri tekan. Beberapa gejala nyeri payudara yang sering Bunda alami:
- Rasa nyeri tumpul atau sensasi berdenyut
- Payudara terasa lebih penuh dan berat
- Sensitivitas meningkat, terutama saat disentuh
- Kadang terasa hingga ke area ketiak
Beberapa orang mengalami nyeri konstan selama beberapa hari, sementara yang lain merasakan nyeri yang datang dan pergi. Nyeri payudara juga dapat membuat tidak nyaman saat mengenakan bra biasa atau pakaian ketat.
Walaupun nyeri payudara saat haid itu normal, Kanker payudara terkadang dapat menyebabkan nyeri payudara juga meskipun jarang terjadi. Hal itu disebabkan penyakit ini cenderung tumbuh lambat dan menimbulkan gejala lain sebelum nyeri terjadi.
Namun, bentuk kanker payudara langka yang disebut kanker payudara inflamasi dapat menyebabkan kemerahan, nyeri, atau pembengkakan pada payudara. Gejala-gejala ini biasanya hanya memengaruhi satu payudara. Berikut beberapa tanda yang perlu Bunda perhatikan:
- Nyeri yang sangat hebat sampai mengganggu aktivitas
- Benjolan baru yang tidak hilang setelah haid
- Nyeri hanya di satu sisi payudara
- Perubahan bentuk atau tekstur kulit payudara
Tips mengurangi nyeri payudara saat haid
Supaya Bunda merasa lebih nyaman, ini beberapa tips yang bisa dicoba:
1. Gunakan bra yang pas dan nyaman
Bra penyangga dapat mengurangi pantulan dan goyangan jaringan payudara selama periode menstruasi dan mengurangi nyeri payudara. Apa pun pilihannya, Bunda harus memastikan bra Bunda berukuran tepat. Jika Bunda tidak yakin, pertimbangkan untuk mencoba bra secara profesional.
2. Vitamin dan suplemen makanan
Beberapa pengobatan alternatif yang telah dievaluasi hingga tingkat tertentu meliputi minyak evening primrose (asam gamolenat), vitex agnus-castus (juga dikenal sebagai chasteberry), vitamin E, dan vitamin B6.
Sebuah studi terkontrol acak tersamar ganda tahun 2018 mengamati kemampuan tetes chamomile untuk meredakan nyeri payudara siklikal. Suplemen tersebut terbukti aman, dapat ditoleransi dengan baik, dan efektif dalam mengurangi nyeri payudara siklikal sedang.
3. Kompres untuk mengurangi rasa nyeri dan bengkak
Salah satu cara yang cukup membantu adalah dengan mengompres payudara menggunakan air hangat. Rasa hangat akan membantu melancarkan peredaran darah dan merilekskan otot-otot di sekitar dada. Kalau Bunda lebih cocok dengan sensasi dingin, kompres dingin juga bisa meredakan bengkak dan nyeri.
4. Pola makan sehat
Perhatikan juga pola makan, ya, Bunda. Mengurangi asupan garam dan kafein bisa membantu mengurangi retensi cairan yang bikin payudara terasa penuh dan sakit. Mengonsumsi makanan kaya vitamin E, magnesium, dan lemak sehat seperti dari alpukat atau kacang-kacangan bisa mendukung keseimbangan hormon. Kadang tubuh kita hanya butuh sedikit penyesuaian gaya hidup untuk merasa lebih nyaman.
5. Olahraga
Aktivitas fisik seperti jalan kaki, yoga, atau peregangan ringan dapat meningkatkan sirkulasi darah dan membantu meredakan ketegangan tubuh.
6. Cukupi istirahat dan kelola stres
Yang tak kalah penting adalah memberi ruang bagi tubuh untuk istirahat. Saat haid, tubuh bekerja lebih keras dari biasanya. Memberi waktu untuk relaksasi, tidur cukup, dan tidak terlalu memaksa diri bisa membantu tubuh pulih lebih cepat.
Itulah dia Bunda, beberapa cara meredakan rasa nyeri payudara saat haid. Semoga membantu ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)