Jakarta -
Pada kehamilan 37 minggu, janin dalam kandungan telah mengalami perkembangan yang hampir sempurna. Berbagai perubahan ini menjadi tanda bahwa waktu persalinan sudah semakin dekat, Bunda.
Seiring dengan itu, Bunda mungkin mulai merasakan beberapa keluhan, seperti kontraksi ringan, tekanan di area panggul, dan gejala lainnya. Semua ini adalah bagian dari proses alami tubuh dalam mempersiapkan kelahiran.
Agar persalinan berjalan lancar, penting bagi Bunda untuk memahami setiap perubahan yang terjadi, baik pada janin maupun tubuh sendiri. Yuk, simak informasi lengkapnya berikut ini!
Berapa bulan hamil 37 minggu
Kehamilan pada usia 37 minggu berarti Bunda telah memasuki bulan ke-9, atau lebih tepatnya 9 bulan 1 minggu. Ini adalah fase akhir trimester ketiga, di mana janin dianggap cukup bulan (full term awal), sehingga proses persalinan bisa terjadi kapan saja.
Melansir dari Parents, pada tahap ini, janin tidak lagi banyak menendang perut Bunda karena ruang gerak yang terbatas. Sebaliknya, Bunda akan lebih sering merasakan gerakan janin yang menggeliat, seolah-olah mereka sedang melakukan peregangan.
Bagaimana perkembangan janin pada usia 37 minggu?
Di akhir trimester ketiga, janin dalam perut telah mengalami perkembangan yang cukup sempurna. Dikutip dari The Bump dan What to Expect, berikut adalah beberapa hal signifikan dalam perkembangan janin pada usia kehamilan 37 minggu.
1. Berat dan panjang janin
Pada usia kehamilan 37 minggu, janin memiliki ukuran setara dengan buah semangka. Panjang tubuhnya mencapai sekitar 46 - 48 cm dan beratnya sekitar 2.900 - 3.100 gram.
Ukuran tersebut menandakan bahwa janin sudah hampir siap lahir. Lemak tubuh yang terus bertambah membuat kulit janin semakin halus dan tubuhnya tampak lebih montok. Dia juga telah membentuk antibodi sendiri, yang akan membantu sistem kekebalannya setelah lahir.
2. Kinerja organ yang matang
Salah satu pencapaian penting di minggu ini adalah kematangan paru-paru. Janin sudah bisa berlatih menghirup dan mengembuskan napas, meskipun masih di dalam rahim. Selain paru-paru, sistem peredaran darah juga telah berkembang sempurna, mendukung kesiapan janin menghadapi dunia luar.
3. Mengisap dan menelan
Janin di usia 37 minggu sedang aktif melatih beberapa keterampilan vital seperti mengisap, menelan, dan bahkan berkedip. Aktivitas ini tak hanya menggemaskan jika terlihat di USG (ultrasound sonography), seperti saat janin mengisap jempolnya, tetapi juga sangat penting untuk persiapan menyusu begitu dia lahir, Bunda.
4. Otot jari menguat
Koordinasi dan kekuatan jari-jari janin juga mengalami kemajuan signifikan. Mereka sudah mampu menggenggam benda-benda kecil, termasuk jari-jarinya sendiri.
Beberapa janin bahkan sudah bisa menyentuh wajah dan kakinya. Perkembangan ini menjadi bagian dari refleks otot-tulang (muskuloskeletal), yang akan terlihat jelas saat bayi baru lahir memegang jari orang tua untuk pertama kali.
5. Indra pendengaran dan penglihatan
Indra pendengaran janin sudah berkembang dengan baik. Dia bisa mendengar dan mengenali suara Bunda, sehingga saat lahir, bayi cenderung menoleh ke arah suara yang familiar. Indra penglihatannya juga mengalami kemajuan. Meski belum sempurna, janin sudah dapat merespons cahaya, tanda bahwa koneksi mata dan otaknya mulai berfungsi.
Apa yang dirasakan ibu saat hamil 37 minggu?
Pada minggu ke-37, janin mulai turun ke area panggul. Hal ini bisa menyebabkan beberapa keluhan yang mungkin Bunda rasakan, seperti yang dijelaskan dalam laman NHS berikut:
1. Kontraksi palsu
Bunda mungkin merasakan perut mengencang secara tiba-tiba, menyerupai kontraksi, namun tidak disertai rasa sakit. Kontraksi palsu atau yang dikenal dengan istilah Braxton Hicks ini biasanya tidak teratur dan akan mereda jika Bunda berpindah posisi atau beristirahat. Ini merupakan cara alami tubuh untuk melatih otot-otot rahim sebelum menghadapi kontraksi persalinan yang sebenarnya.
2. Sulit tidur
Seiring bertambah besarnya perut, mencari posisi tidur yang nyaman menjadi tantangan. Selain itu, kontraksi palsu dan gerakan bayi yang aktif di malam hari juga dapat membuat tidur terganggu. Akibatnya, kualitas tidur menurun, dan Bunda bisa merasa lelah atau kurang bertenaga keesokan harinya.
3. Sering buang air kecil
Kepala bayi yang mulai menekan kandung kemih menyebabkan frekuensi buang air kecil meningkat. Bunda mungkin merasa ingin buang air kecil meski baru saja dari kamar mandi. Hal ini bisa mengganggu tidur malam dan aktivitas sehari-hari. Untuk itu, penting untuk tetap menjaga asupan cairan agar tidak mengalami dehidrasi.
4. Muncul stretch mark
Peregangan kulit yang cepat di bagian perut, payudara, dan paha dapat menimbulkan guratan berwarna kemerahan atau keunguan, yang dikenal sebagai stretch mark. Kondisi ini umum terjadi pada kehamilan, dan meskipun tidak berbahaya, bisa menimbulkan rasa tidak nyaman secara estetika.
5. Nyeri di panggul atau bawah perut
Bunda bisa merasakan nyeri atau ketidaknyamanan di area panggul atau sisi bawah perut. Hal ini disebabkan oleh peregangan ligamen yang menopang rahim, yang terus membesar seiring perkembangan janin.
Tekanan dari kepala bayi yang mulai turun ke panggul juga bisa memperparah rasa nyeri ini. Rasa sakit tersebut biasanya terasa menusuk atau tertarik ketika Bunda bergerak, berdiri terlalu lama, atau berganti posisi secara tiba-tiba.
6. Gangguan pencernaan
Rahim yang membesar memberikan tekanan pada lambung, sehingga memicu gangguan seperti mulas, kembung, atau rasa penuh setelah makan. Untuk mengurangi keluhan ini, Bunda disarankan makan dalam porsi kecil namun sering, serta menghindari makanan pedas, berlemak, atau yang dapat meningkatkan produksi asam lambung.
7. Gusi bengkak dan berdarah
Perubahan hormon selama kehamilan dapat membuat jaringan gusi lebih sensitif dan mudah meradang. Akibatnya, gusi bisa membengkak dan berdarah saat Bunda menyikat gigi atau menggunakan benang gigi. Usahakan untuk menjaga kebersihan mulut agar terhindar dari infeksi dan komplikasi lainnya, ya, Bunda.
Ciri-ciri bayi sehat saat usia kandungan 37 minggu
Dikutip dari laman Baby Center dan Mayo Clinic, bayi yang sehat di trimester ketiga umumnya menunjukkan beberapa ciri berikut:
1. Gerakan tetap terasa
Gerakan merupakan salah satu indikator utama kesehatan janin. Meskipun ruang geraknya semakin sempit karena ukuran tubuh yang membesar, Bunda seharusnya masih bisa merasakan gerakan janin secara rutin, terutama pada waktu-waktu tertentu seperti setelah makan atau menjelang tidur.
Gerakan ini dapat berupa peregangan atau pergeseran posisi bayi. Jika gerakan janin terasa jauh berkurang atau tidak seperti biasanya, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
2. Detak jantung stabil
Detak jantung janin yang sehat biasanya berada dalam kisaran 110 hingga 160 denyut per menit. Melalui pemeriksaan rutin menggunakan alat seperti doppler atau CTG (cardiotocography), dokter dapat memantau kestabilan detak jantung bayi. Detak jantung yang teratur menunjukkan bahwa janin mendapatkan cukup oksigen dan berada dalam kondisi yang baik.
3. Pertumbuhan sesuai usia kehamilan
Pada usia 37 minggu, berat janin rata-rata mencapai sekitar 2,9 hingga 3,1 kilogram, dengan panjang tubuh sekitar 46–48 cm. Pertumbuhan yang sesuai usia kehamilan menunjukkan bahwa janin mendapatkan nutrisi yang cukup dari plasenta. Hal ini biasanya dipantau melalui pemeriksaan USG yang mengevaluasi berat, panjang, serta perkembangan organ-organ penting janin.
4. Posisi janin optimal
Posisi bayi yang sehat di usia kehamilan ini biasanya adalah posisi kepala di bawah (anterior). Posisi ini memudahkan proses persalinan normal.
Jika kepala bayi sudah masuk ke rongga panggul, ini merupakan tanda bahwa tubuh Bunda dan bayi sedang bersiap untuk kelahiran. Posisi yang belum optimal, seperti sungsang atau melintang, perlu pemantauan lebih lanjut dari dokter atau bidan.
5. Air ketuban normal
Volume dan kondisi air ketuban mencerminkan kesejahteraan janin dalam kandungan. Air ketuban yang cukup, tidak terlalu banyak (polihidramnion) dan tidak terlalu sedikit (oligohidramnion), menunjukkan bahwa plasenta berfungsi dengan baik dan bayi memiliki ruang yang cukup untuk bergerak.
Tips menjaga kehamilan 37 minggu
1. Lakukan pemeriksaan rutin
Pemeriksaan kehamilan secara berkala sangat penting, terutama di akhir trimester ketiga. Melalui pemeriksaan ini, dokter atau bidan dapat memantau perkembangan janin, posisi kepala bayi, jumlah air ketuban, dan tanda-tanda kesiapan persalinan. Jangan ragu untuk menyampaikan keluhan atau perubahan yang Bunda rasakan selama kehamilan.
2. Konsumsi makanan bergizi
Nutrisi tetap menjadi kunci utama untuk mendukung kesehatan janin dan kebugaran tubuh Bunda menjelang persalinan. Pilihlah makanan bergizi seimbang yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, serta vitamin dan mineral penting seperti zat besi, kalsium, dan asam folat.
3. Cukup istirahat
Di minggu-minggu akhir kehamilan, tubuh Bunda memerlukan energi ekstra untuk menghadapi proses persalinan. Oleh karena itu, pastikan Bunda mendapatkan waktu istirahat yang cukup setiap hari.
Jika sulit tidur di malam hari karena ukuran perut atau gerakan janin, cobalah tidur siang atau beristirahat dengan posisi yang nyaman menggunakan bantal penyangga.
4. Kelola stres dan emosi
Menjelang persalinan, wajar jika Bunda merasa cemas, gelisah, atau emosional. Namun, stres berlebihan dapat memengaruhi kesehatan ibu dan janin.
Untuk mengatasinya, cobalah teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau mengikuti kelas prenatal yoga. Dukungan dari pasangan, keluarga, dan tenaga kesehatan juga sangat penting untuk membantu Bunda merasa lebih tenang dan percaya diri.
5. Pijat perineum
Pijat perineum adalah teknik pijat ringan pada area antara vagina dan anus yang dapat mulai dilakukan sejak usia kehamilan 34–37 minggu. Tujuannya adalah untuk meningkatkan elastisitas jaringan perineum dan membantu mengurangi risiko robekan saat melahirkan. Pijat ini bisa dilakukan sendiri atau dengan bantuan pasangan, dengan catatan dilakukan secara hati-hati dan higienis.
6. Siapkan perlengkapan persalinan
Dengan mendekatnya waktu persalinan, penting bagi Bunda untuk mulai menyiapkan tas persalinan yang berisi kebutuhan Bunda dan bayi selama di rumah sakit. Beberapa perlengkapan penting meliputi pakaian ibu dan bayi, perlengkapan mandi, dokumen kehamilan, serta kebutuhan menyusui. Menyiapkan semua ini lebih awal dapat membantu mengurangi stres dan kepanikan saat tanda-tanda persalinan mulai muncul.
Itulah beberapa informasi penting seputar kehamilan di usia 37 minggu. Periode ini merupakan bagian dari trimester ketiga yang menjadi fase krusial dalam menanti kelahiran bayi. Semoga informasi yang disampaikan bermanfaat dan dapat membantu Bunda menjalani akhir masa kehamilan dengan lebih tenang dan siap menyambut Si Kecil, ya!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)