Ketahui Efektivitas Morning After Pill untuk Mencegah Kehamilan dan Pemakaian yang Aman

3 days ago 7

Jakarta -

Morning after pill adalah nama lain dari pil kontrasepsi darurat. Jenis KB ini dapat digunakan untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan seksual, Bunda.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan penggunaan kontrasepsi darurat dalam lima hari setelah berhubungan seksual. Tetapi, kontrasepsi ini lebih efektif bila diminum segera setelah berhubungan intim.

Dilansir Cleveland Clinic, ada beberapa kondisi di mana pil ini digunakan, yakni bila melakukan hubungan seksual tanpa alat kontrasepsi pencegahan apa pun atau mengalami kegagalan dalam menggunakan kontrasepsi, seperti kondom rusak, lupa minum pil KB, atau tidak melanjutkan suntik KB.

Efektivitas dan pemakaian morning after pill yang aman

NHK Inggris menjelaskan bahwa efektivitas penggunaan pil kontrasepsi darurat dapat mencegah kehamilan hingga lebih dari 95 persen bila digunakan dengan tepat, yakni dalam waktu lima (5) hari setelah berhubungan seksual. Tetapi, efektivitas ini akan kembali lagi pada jenis morning after pill yang Bunda konsumsi.

Ada dua jenis pil kontrasepsi darurat yang efektif mencegah kehamilan. Berikut penjelasannya, seperti melansir dari beberapa sumber:

1. Pil mengandung ulipristal acetate (UPA)

Penggunaan pil mengandung ulipristal acetate (UPA) ini harus dengan resep dari perawat atau dokter. Sebab, ada jenis pil UPA yang efektif sebagai morning after pill.

Pil kontrasepsi ini dapat dikonsumsi hingga 120 jam (5 hari) setelah berhubungan seksual tanpa kondom. Pil bekerja dengan baik pada hari ke-5 seperti halnya pada hari ke-1. WHO menganjurkan UPA diminum dalam dosis tunggal yakni 30 miligram (mg).

Penelitian menunjukkan bahwa morning after pill yang mengandung UPA ini memiliki tingkat efektivitas hingga 98 persen bila diminum dalam 24 jam pertama. Sedangkan, efektivitasnya dapat menurun menjadi sekitar 85 persen bila diminum dalam 120 jam.

2. Pil mengandung levonorgestrel (LNG)

Pil ini sudah banyak tersedia di sebagian besar apotek, Bunda. Pil kontrasepsi mengandung levonorgestrel ini paling baik diminum dalam waktu 72 jam (3 hari) setelah berhubungan intim tanpa kondom.

Meski lewat 3 hari atau misalnya sudah 5 hari, pil kontrasepsi tetap bisa diminum. Tetapi, semakin cepat meminumnya, maka semakin baik kerja dan efektivitasnya.

WHO menganjurkan pil ini diminum dalam dosis tunggal 1,5 mg. Sebagai alternatif, pil dapat dikonsumsi dalam dua dosis, yaitu 0,75 mg, dengan terpisah jarak 12 jam.

Penelitian menunjukkan bahwa efektivitas pil KB ini sekitar 94 persen bila diminum dalam 24 jam pertama. Sementara efektivitasnya menjadi turun sekitar 58 persen dalam 72 jam.

Ilustrasi Pil KBIlustrasi Morning After Pill/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Kondisi tubuh yang tidak cocok konsumsi morning after pill

Perlu dicatat, tidak semua perempuan cocok menggunakan pil kontrasepsi darurat ya, Bunda. Sebelum menggunakan pil KB ini, Bunda sebaiknya konsultasi dulu ke dokter.

Berikut beberapa kondisi Bunda tidak dianjurkan konsumsi morning after pill setelah berhubungan seksual:

  • Tidak dianjurkan minum pil KB darurat bila Bunda mengonsumsi obat steroid untuk asma atau obat lain untuk mengobati tuberkulosis, epilepsi, atau HIV.
  • Ibu menyusui tidak dianjurkan minum pil KB karena diharuskan berhenti menyusui setelah meminumnya.
  • Pil kontrasepsi darurat tidak dianjurkan pada ibu dengan berat badan berlebih karena efektivitasnya dapat menurun.

Efek samping pil kontrasepsi darurat

Penggunaan pil kontrasepsi darurat tetap dapat menimbulkan efek samping, Bunda. Berikut beberapa efek sampingnya:

  • Mual dan muntah
  • Perdarahan vagina yang ringan atau tidak teratur
  • Kelelahan
  • Sakit kepala atau kepala pusing
  • Memengaruhi siklus haid, bisa menjadi lebih awal atau lebih lambat
  • Payudara terasa nyeri
  • Nyeri atau kram di perut

WHO menjelaskan bahwa beberapa efek samping biasanya akan hilang tanpa pengobatan. Tetapi, bila muntah terjadi dalam waktu dua jam setelah minum pil kontrasepsi darurat, maka dosis penggunaannya harus diulang.

Kontrasepsi darurat dengan LNG atau UPA biasanya berisiko rendah menyebabkan mual dan muntah. Hal serupa juga disampaikan Pendidik Kesehatan Dawn Stacey, PhD, LMHC. Menurutnya, efek samping kontrasepsi darurat mungkin berbeda-beda tergantung jenis yang digunakan.

"Perempuan harus mendiskusikan efek samping apa pun dengan penyedia layanan kesehatan. Hal ini terutama berlaku bila ia mengalami muntah setelah mengonsumsi pil kontrasepsi darurat. Selanjutnya, dokter dapat menyarankan apakah ia harus mendapatkan dosis lain atau tidak," ujar Stacey, dikutip dari Very Well Family.

Pakar Zara Risoldi Cochrane, Pharm.D., M.S., FASCP., menyarankan Bunda untuk segera memeriksakan ke dokter bila mengalami durasi muntah yang panjang. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan tentang pengulangan dosis.

"Jika merasa pusing atau mual setelah mengonsumsi kontrasepsi darurat, maka cobalah berbaring. Ini akan membantu mencegah muntah. Jika muntah dalam waktu satu jam setelah minum obat, hubungi penyedia layanan kesehatan atau klinik keluarga berencana untuk mengetahui apakah diperlukan untuk mengulang dosis," kata Cochrane.

Demikian serba-serbi efektivitas dan penggunaan morning after pill yang aman. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online