Ketahui Fase Oral Bayi dan Tips Mendukungnya

3 weeks ago 20

Jakarta -

Bunda sering melihat Si Kecil memasukkan berbagai benda ke dalam mulutnya? Ini kerap disebut sebagai fase oral, Bunda.

Sebagian orang tua mungkin akan menganggap memasukkan berbagai benda ke dalam mulut adalah kebiasaan yang buruk. Namun, hal ini adalah salah satu tahap perkembangan anak yang perlu dilalui.

Pada fase oral, umumnya anak akan belajar memasukkan tangan ke dalam mulut. Tidak jarang mereka juga akan meraih benda yang ada di dekatnya dan memasukkannya ke dalam mulut.

Banner Puasa Qadha

Apa itu fase oral bayi?

Melansir dari laman Verywell Mind, fase oral biasanya dilakukan pada bayi mulai dari usia nol sampai satu tahun, Bunda. Pada fase ini, sumber interaksi utama bayi terjadi melalui mulut sehingga refleks rooting dan menghisap menjadi sangat penting.

Mulut sendiri sangat penting untuk kegiatan makan, dan bayi memperoleh kenikmatan dari rangsangan mulut melalui aktivitas yang memuaskan seperti mencicipi dan menghisap. Lantaran bayi sepenuhnya bergantung pada pengasuh, mereka juga mengembangkan rasa percaya dan kenyamanan melalui stimulasi oral ini.

Fase oral pada bayi dimulai kapan dan sampai usia berapa?

Dikutip dari laman Baby Center, meski fase oral dimulai sejak usia nol, bayi mungkin mulai memasukkan benda ke dalam mulutnya segera setelah mereka cukup umur untuk meraih dan mengambil benda yang ada di sekitarnya. Biasanya, momen ini terjadi ketika Si Kecil berusia sekitar tiga sampai empat bulan.

Pada usia empat bulan, mereka sudah mampu mendekatkan tangannya ke mulut. Setelahnya, mereka pun akan mencoba mengisap jari-jari mereka.

Menggigit juga merupakan tanda bahwa bayi sedang tumbuh gigi. Jadi, Bunda bisa memerhatikan eksplorasi oral bayi yang sangat intens di usia sekitar enam atau tujuh bulan.

Bayi juga mungkin akan terus menggigit sampai mereka berusia tiga tahun. Meski begitu, sebuah penelitian mencatat bahwa hal ini biasanya berkurang setelah anak memasuki usia 18 bulan.

Manfaat fase oral pada bayi

Ada beberapa manfaat yang akan didapatkan bayi pada fase oral ini, Bunda. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya seperti dilansir berbagai sumber:

1. Memengaruhi kematangan otot anak

Menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Lucky Yogasatria, menjelaskan bahwa fase oral bayi adalah tahapan yang tidak boleh diganggu. Fase ini sangat penting bagi perkembangan anak karena memengaruhi otot yang ada pada mulut sehingga bisa memaksimalkan kemampuan anak untuk mengunyah, menelan, dan juga berbicara.

"Fase oral pada bayi merupakan fase awal perkembangan psikoseksual manusia yang tidak boleh diganggu, apalagi dihentikan secara paksa," ujar dr. Lucky dikutip dari akun Instagram-nya, beberapa waktu lalu. HaiBunda sudah diizinkan untuk mengutip penjelasan tersebut.

2. Meningkatkan perkembangan kognitif

Fase oral juga memiliki manfaat untuk meningkatkan perkembangan kognitif pada anak. Perkembangan kognitif ini meliputi proses mengingat, pemecahan masalah, juga kemampuan pengambilan keputusan.

"Selain itu fase oral juga bagus untuk kognitif. Anak jadi belajar tekstur, ukuran, rasa bentuk suatu benda," tutur dr. Lucky.

Ketika perkembangan kognitifnya perkembangan dengan baik, anak bisa mengenal benda-benda di sekitarnya. Mereka juga mampu membedakan bentuk satu benda dengan benda lainnya.

3. Bayi lebih bereksplorasi

Dikuktip dari laman What To Expect, fase oral membuat bayi menyadari bahwa tangan mereka adalah alat yang berguna untuk menjelajahi lingkungan yang baru. Bunda akan melihat anak mulai menepuk, menggenggam, dan meraih apapun yang ada di dekatnya serta mulai memasukkannya ke dalam mulut.

Efek jika Bunda dan Ayah melarang Si Kecil melakukan fase oral

Ketika Bunda melarang anak memasukkan berbagai benda ke dalam mulutnya, akan ada efek yang memengaruhi hal ini, Bunda. Dokter Lucky menjelaskan hal ini mungkin akan memengaruhi kepribadiannya di masa depan.

"Menurut teori psikoseksual psikoanalisis jika gagal dalam fase oral, maka kelak saat dewasa dapat memengaruhi kepribadiannya," ujar dr. Lucky.

Dokter Lucky juga memaparkan ada efek lain yang terjadi pada Si Kecil, Mereka mungkin akan tumbuh menjadi anak yang mudah cemas, merasa frustrasi, sering menggigit jari, bahkan merokok untuk mencari kepuasan oralnya.

Apa yang harus dilakukan orangtua pada fase oral bayi?

Ada beberapa tips yang bisa Bunda lakukan ketika bayi berada dalam fase oral. Berikut ini deretannya seperti dikutip dari laman What To Expect:

1. Singkirkan benda tertentu

Sebelum hal buruk terjadi, ada baiknya untuk menyingkirkan benda-benda tertentu yang berisiko menyebabkan bayi tersedak, Bunda. Periksa ruangan-ruangan di rumah, terutama di kamar bayi dan ruang bermainnya.

Singkirkan juga benda-benda yang cukup kecil agar bisa masuk ke dalam mulut bayi. Pertimbangkan juga mainan seperti kelereng, dadu, dan balon, serta barang-barang rumah tangga seperti kantong plastik, kancing, ikat rambut, dan baterai kecil.

2. Jauhkan benda yang beracun

Bayi tidak tahu apa yang aman dan yang tidak aman untuk mereka karena semua barang menarik bagi Si Kecil. Jadi, jangan simpan apa pun di dekat anak yang berpotensi beracun seperti obat-obatan, cat kuku, produk pembersih, tanaman hias, semprotan serangga, spidol, rokok elektrik, sabun, hingga deterjen.

3. Jaga kebersihan

Jika ada remah-remah di lantai, bayi mungkin akan menemukannya. Jadi, pertimbangkan untuk menyapu dan menyedot debu di area bermain bayi secara teratur agar mereka tidak mengunyah benda-benda yang tidak aman.

Jangan biarkan juga bayi bermain dengan benda-benda yang mengandung kuman. Misalnya seperti mainan kucing dan sebagainya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online