Ketahui Ketahanan ASI di Setiap Tempat Penyimpanan dari Chiller, Freezer, hingga Suhu Ruangan

2 months ago 56

Jakarta -

Menyimpan ASI perlu juga dibarengi dengan pengetahuan mengenai daya tahan simpan ASI perah ya, Bunda. Yuk, ketahui ketahanan ASI di setiap tempat penyimpanannya dari chiller, freezer, hingga suhu ruangan.

Berbagai faktor memengaruhi berapa lama ASI dapat disimpan ya, Bunda. Faktor-faktor tersebut meliputi suhu ruangan saat ASI diperah, fluktuasi suhu, volume ASI, dan kebersihan lingkungan ibu saat ASI diperah.

Ketahanan ASI di chiller, freezer, suhu ruangan

Sebagai pejuang ASI, penyimpanan yang maksimal menjadi kunci ASI tetap berkualitas, Bunda. Cari tahu berapa lama ASI perah dapat bertahan di berbagai lokasi penyimpanan berikut ini ya, Bunda:

1. Ketahanan ASIP di suhu ruang

Untuk ASI yang baru diperah atau dipompa, ASI perah di suhu ruangan  (25°C atau lebih dingin) dapat bertahan hingga 4 jam. Untuk ASI perah yang dicairkan atau sebelumnya dibekukan, dalam suhu ruangan dapat bertahan hingga 1 sampai 2 jam setelah dicairkan, seperti dikutip dari laman Edamama.

2. Ketahanan ASI di chiller atau kulkas bawah

Ketahanan ASI yang baru diperah atau dipompa, ASI bisa bertahan dalam suhu (4°C) hingga 4 hari. Sementara itu untuk ASI yang dicairkan dan sebelumnya dibekukan, dalam kulkas bisa bertahan hingga 1 hari (24 jam). 

3. Ketahanan ASI di freezer

ASI perah yang baru dipompa atau diperah dan disimpan di freezer  (-18°C atau lebih dingin) dapat digunakan dalam jangka waktu 6 bulan adalah yang terbaik, tetapi penggunaan hingga 12 bulan juga masih bisa ya, Bunda. Sementara untuk ASI yang sudah dicairkan dari sebelumnya dibekukan, dalam freezer sebaiknya tidak dibekukan kembali setelah ASI dicairkan.

5 Cara penyimpanan ASI perah yang benar

ASI segar adalah yang terbaik untuk bayi ya, Bunda. Ini adalah ASI yang telah diperah dan kemudian dimasukkan ke dalam lemari es. ASI segar juga dapat disimpan dengan aman hingga 24 jam dalam tas pendingin berinsulasi dengan bungkusan es beku.

Jika pendinginan tidak memungkinkan, pembekuan adalah pilihan yang baik. Berikut ini cara penyimpanan ASI perah yang benar ya, Bunda:

1. Gunakan wadah yang bersih. Wadah apa pun bisa digunakan asalkan kedap udara dan dapat disterilkan serta diberi label dengan mudah. ​​Bunda juga dapat memilih untuk menggunakan kantong penyimpanan ASI sekali pakai.
2. Keluarkan udara di bagian atas kantung dan kencangkan satu inci di atas ASI.
3. Letakkan kantong di dalam wadah di dalam freezer karena kemasan yang datar akan mencair lebih cepat.
4. Pastikan kantong tertutup rapat agar tidak bocor. Beri label pada setiap wadah dengan tanggal. Gunakan susu yang paling lama terlebih dahulu saat ingin menggunakannya.
5. Simpan semua wadah susu yang keras di dalam kotak plastik yang lebih besar. Kotak makan siang yang besar ideal untuk menyimpan susu yang paling lama di bagian depan seperti dikutip dari laman Hse.

Tips mencairkan ASI perah

Pedoman untuk mencairkan ASI beku penting dipenuhi agar kualitas ASI tetap terjaga, Bunda. Berikut ini tips mencairkan ASI perah yang bisa dilakukan ya, Bunda:

1. Gunakan ASI yang paling lama terlebih dahulu, kecuali jika ASI yang baru diperah disarankan.
2. Cairkan ASI dengan menaruh wadah penampung di lemari es selama beberapa jam atau semalaman.
3. Untuk mencairkan lebih cepat atau memanaskan ASI yang didinginkan, pegang wadah susu di bawah air hangat yang mengalir. Atau taruh di cangkir, panci, mangkuk, atau baskom berisi air hangat. Jangan mencairkan ASI di air yang sangat panas atau di microwave. Ini akan mengurangi beberapa khasiat susu yang menyehatkan. Ini juga dapat menciptakan titik panas yang dapat membakar mulut anak.

Adalah normal jika ASI mungkin akan terpisah selama penyimpanan. Bunda akan melihat lapisan krim (lemak) yang telah naik ke atas. Untuk mencampur krim dengan sisa susu, putar botol dengan lembut. Jangan mengocoknya dengan kuat, seperti dikutip dari laman Stanford Children.

Cara menghangatkan ASI yang benar agar tidak cepat basi

Menghangatkan ASI yang disimpan sebelum memberikannya kepada bayi adalah pilihan pribadi. Banyak bayi menyukai ASI yang hangat jika mereka meminumnya dari botol, karena ASI hangat saat bayi menyusu.

Menghangatkan ASI juga membantu konsistensinya setelah disimpan. Bila ASI dibekukan atau didinginkan, lemaknya cenderung terpisah di dalam botol. Menghangatkan ASI, atau setidaknya mendinginkannya hingga mencapai suhu ruangan, dapat membantu Bunda saat mencampur ASI kembali ke kekentalan aslinya dengan lebih mudah.

Berikut ini cara menghangatkan ASI yang benar agar tidak cepat basi ya, Bunda:

1. Ambil ASI dari lemari es dan sisihkan.
2. Panaskan air menggunakan teko atau microwave. Tuang air yang sangat hangat (tidak mendidih) ke dalam cangkir atau mangkuk.
3. Tempatkan kantong atau botol ASI yang tertutup rapat di dalam mangkuk berisi air hangat. ASI harus disimpan dalam wadah tertutup agar tetap hangat seperti dikutip dari laman Healthline.
4. Diamkan ASI di dalam air hangat selama 1-2 menit hingga ASI mencapai suhu yang diinginkan.
5. Dengan tangan yang bersih, tuang ASI ke dalam botol, atau, jika sudah ada di dalam botol, pasang dot botol.
6. Putar ASI (jangan pernah dikocok) untuk mencampur lemak, jika sudah terpisah.
7. Sebelum memberikan botol kepada bayi, uji suhu ASI terlebih dahulu. Bunda dapat melakukannya dengan menuangkan sedikit air ke pergelangan tangan Bunda. Sebaiknya, kondisi ASI harus hangat, tetapi tidak panas.
8. Untuk mencegah kuman masuk ke dalam susu, hindari mencelupkan jari Bunda ke dalam botol.

Semoga informasinya membantu, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online