Ketahui Penyebab Puting Lecet saat Menyusui dan Cara Mengatasinya

3 months ago 48

Jakarta -

Risiko puting lecet menjadi hal yang sulit dihindari ketika menyusui. Ketahui penyebab puting lecet saat menyusui dan cara mengatasinya agar Bunda lebih nyaman menyusui Si Kecil.

Ada banyak penyebab nyeri puting, beberapa di antaranya sesederhana alergi terhadap deterjen atau bra yang tidak pas. Puting yang nyeri juga umum terjadi pada orang yang sedang menstruasi, hamil, atau menyusui.

7 Penyebab puting lecet saat menyusui

Ada penyebab nyeri puting yang lebih serius, seperti infeksi dan kanker, jadi penting untuk menemui dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat. Sebagai gejala dari nyeri puting memang berbeda dari orang ke orang. Beberapa orang mungkin merasa putingnya nyeri dan lembut, sementara yang lain merasakan nyeri tajam atau nyeri disertai rasa gatal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ketahui penyebab puting lecet saat menyusui agar Bunda bisa mengatasinya lebih dini:

1. Tongue tie

Puting yang terus-menerus lecet dapat terjadi jika bayi mengalami tongue-tie. Hanya dokter atau konsultan laktasi berlisensi yang dapat mendiagnosis dan mengobati hal ini. Perawatannya mungkin melalui pembedahan, atau mereka mungkin dapat membantu Bunda mengatasinya dan mempelajari cara agar tetap dapat melekat dengan baik.

2. Posisi menyusui yang tidak tepat

Cara Bunda duduk dan menggendong bayi selama menyusui dapat memengaruhi kenyamanan Bunda dan bayi. Ada sejumlah posisi menyusui. Bunda dapat menemukan buku dan sumber daring untuk mencoba semuanya, atau meminta rekomendasi dari konsultan laktasi seperti dikutip dari laman Healthline.

3. Pembengkakan payudara

Payudara yang bengkak bisa terasa sakit. Payudara yang bengkak juga bisa membuat bayi lebih sulit menyusu. Bunda mungkin perlu mengeluarkan sedikit ASI sebelum menyusui jika hal ini terjadi.

4. Infeksi

Puting payudara Bunda basah karena ASI setiap kali Bunda menyusui. Hal itu dapat menyebabkan thrush, yaitu infeksi jamur pada puting payudara. Kondisi ini dapat menular antara ibu dan bayi selama menyusui karenanya harus segera diobati oleh dokter.

5. Perubahan hormon

Perubahan hormon normal dalam siklus bulanan perempuan juga dapat memicu nyeri pada puting dan payudara. Gejala-gejala ini biasanya dirasakan beberapa hari sebelum menstruasi dimulai, saat peningkatan kadar estrogen dan progesteron menarik lebih banyak cairan ke payudara dan menyebabkannya terasa bengkak.

6. Nyeri puting selama kehamilan

Nyeri atau nyeri puting susu dapat terjadi selama kehamilan. Payudara dapat membesar dan terasa nyeri. Puting susu dan areola dapat menghitam dan nyeri, dan benjolan kecil dapat muncul di sekitar puting susu seperti dikutip dari laman Medical News Today.

7. Teknik perlekatan saat menyusui yang tidak tepat

Menyusui merupakan penyebab umum nyeri puting susu. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh teknik perlekatan bayi. Jika bayi tidak cukup memasukkan payudara ke dalam mulutnya, puting susu akan menempel pada gusi dan langit-langit keras. Bayi harus menempel dalam-dalam pada payudara dengan puting susu berada di belakang tenggorokan.

7 Cara mengatasi puting lecet saat menyusui

Ada banyak cara untuk mengatasi puting lecet saat menyusui yang bisa diterapkan sendiri di rumah ya, Bunda. Berikut ini di antaranya:

1. Lembapkan puting susu

Meskipun Bunda ingin menjaga puting susu tetap bersih dan kering, Bunda mungkin juga perlu melembapkannya. Puting susu sensitif dan dapat pecah-pecah serta berdarah selama menyusui jika terlalu kering.

2. Pilih pompa ASI dengan ukuran yang tepat

Jika Bunda menggunakan pompa ASI, penggunaan pelindung payudara dengan ukuran yang salah dapat menyebabkan puting susu Bunda teriritasi dan sakit. Hal ini juga dapat memengaruhi jumlah ASI yang Bunda keluarkan saat memompa.

3. Gunakan kompres dingin

Kompres dingin dapat membantu meredakan puting yang sakit setelah menyusui dengan mengurangi pembengkakan. Bunda dapat menggunakan kompres dingin pada payudara dan puting susu serta di bawah lengan Bunda.

4. Minyak zaitun

Bunda dapat mencoba memijatnya dengan minyak zaitun (obat tradisional) tetapi jangan memencetnya karena dapat menyebabkan pendarahan dan infeksi.

5. Kompres air hangat

Selain menggunakan air dingin, meredakan nyeri puting bisa dilakukan dengan kompres air hangat. Kompres air hangat diketahui dapat membuat puting lebih rileks dan melepaskan nyeri yang sebelumnya cukup mengganggu.

6. Kenakan bra yang menyerap keringat

Pilih bra yang dapat menyerap keringat untuk mencegah lecet. Jika sulit menemukan bra yang pas secara konsisten saat Bunda menyesuaikan diri dengan produksi ASI dan ukuran payudara, carilah atasan kamisol menyusui yang cenderung lebih elastis.

7. Gunakan bantalan hidrogel

Bantalan hidrogel dapat membantu meredakan nyeri. Bunda dapat menggunakannya pada suhu ruangan atau menaruhnya di lemari es agar lebih dingin.

Berapa lama puting lecet karena menyusui akan sembuh?

Nyeri pada puting susu umum terjadi pada hari-hari awal menyusui. Hal ini terjadi karena puting susu Bunda belum terbiasa menyusui. Mengenai hal ini, Bunda tidak perlu khawatir berlebihan karena nyeri yang muncul biasanya berlangsung sebentar, yakni sekitar 1 minggu.

Nyeri yang berlanjut selama menyusui, atau berlangsung lebih dari 1 minggu menyusui, bukanlah hal yang normal. Untuk itu, Bunda dapat memeriksakannya ke dokter ataupun berkonsultasi ke konsultan laktasi ya, Bunda, seperti dikutip dari laman Hse.

5 Rekomendasi obat salep puting lecet yang aman untuk bayi dan Bunda

Saat mengalami gangguan puting lecet, penggunaan salep biasanya menjadi pilihan para ibu menyusui untuk meredakannya. Bagi Bunda yang ingin menggunakannya, berikut rekomendasi obat salep puting lecet yang aman untuk bayi dan Bunda:

1. Pure Mom Nipple Cream

Selain mengatasi kulit kering dan pecah-pecah, krim ini juga efektif mengatasi puting lecet pada ibu menyusui. Dengan kandungan bahan-bahan alami di dalamnya, Bunda pun dapat dengan aman menggunakannya.

2. Mom Uung Nipple Cream

Terdiri dari vitamin E, coconut oil, jojoba oil, dan shea butter, krim ini sangat efektif merawat luka pada puting ibu menyusui. Dengan pengolesan yang rutin, puting lecet pun bisa lekas pulih.

3. Momilen Nursing Cream

Selain membantu mengobati luka pada puting, krim ini juga menjaga elastisitas kulit. Cukup oleskan pada area yang terluka dan biarkan sejenak. Pastikan Bunda membersihkannya sebelum menyusui Si Kecil.

4. Mothercare It's Your Body Nipple Cream

Krim ini mengandung vitamin E dan minyak zaitun sehingga sangat efektif meredakan nyeri dan puting lecet serta pecah-pecah. Bunda dapat menggunakannya sebelum menyusui atau sebelum memompa ASI.

5. Pigeon Nipple Care Cream

Krim ini sangat aman digunakan ibu menyusui karnea kandungan alaminya yang membantu menutrisi dan melembabkan kulit. Selain itu, krim ini juga membantu mengobati puting lecet pada ibu menyusui.

5 Obat alami untuk luka lecet di payudara saat menyusui

Selain menggunakan pengobatan salep, Bunda juga bisa menggunakan pengobatan rumahan untuk mengatasi puting lecet. Berikut ini beberapa yang bisa dilakukan ya, Bunda:

1. Lidah buaya

Lidah buaya segar memberikan kelegaan yang menenangkan dan penyembuhan alami untuk puting yang sakit. Gosokkan gel bening dari bagian dalam daun lidah buaya ke area yang sakit dan biarkan mengering dengan sendirinya. Rasa dinginnya akan segera terasa.

2. Minyak kelapa

Minyak kelapa sangat bagus untuk menenangkan kulit. Oleskan sedikit ke puting sambil dipijat lembut. Minyak ini dapat meredakan puting yang sakit, pecah-pecah, atau gatal. Minyak ini juga merupakan agen pelembap, jadi sangat cocok untuk Bunda yang sedang menyusui seperti dikutip dari laman Gynwc.

3. Daun basil

Giling beberapa daun menjadi pasta, lalu oleskan ke puting, lalu biarkan mengering dengan sendirinya. Sebelum menyusui Si Kecil, ingatlah untuk membilas pasta tersebut.

4. Witch hazel

Mengoleskan witch hazel ke puting akan membantu mengurangi peradangan dan menghilangkan rasa gatal.

5. Terapi dingin dan hangat

Mengompres puting dengan es (dibungkus handuk) selama beberapa menit akan membantu mengurangi pembengkakan di area tersebut, sementara mengompresnya dengan kompres panas akan mempercepat penyembuhan. Pastikan untuk tidak mengompres kulit secara langsung.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online