5 Gejala Sakit Batu Empedu pada Wanita yang Perlu Diwaspadai

8 hours ago 4

Khawatir punya batu empedu karena perut sering nyeri? Waspadai gejala sakit batu empedu pada wanita.

Batu empedu atau cholelithiasis merupakan kondisi di mana terbentuknya potongan keras dari empedu yang mengeras di dalam kantong empedu atau saluran empedu. Kondisi ini umum terjadi, terutama pada wanita.

Meskipun tidak selalu menimbulkan gejala, batu empedu bisa menyebabkan masalah serius jika menyumbat aliran empedu. Kalau gejala muncul, penanganan medis termasuk pembedahan mungkin diperlukan untuk mengangkat batu tersebut.​

Data menunjukkan bahwa hingga 20 persen wanita Amerika mengalami batu empedu pada usia 60 tahun. Wanita berusia antara 20 hingga 60 tahun memiliki risiko tiga kali lebih besar untuk mengembangkan batu empedu dibandingkan pria. Ada pula kantong empedu yang berguna menyimpan empedu.

Batu empedu pada wanita

Mengutip Cleveland Clinic, mari bahas mengenai serba-serbi batu empedu pada wanita.

Kantong empedu dan faktor risiko batu empedu pada wanita

Kantong empedu adalah organ kecil berbentuk seperti kantong yang terletak di bawah hati. Fungsinya menyimpan dan melepaskan empedu ke usus halus untuk membantu pencernaan lemak.

Empedu terdiri dari air, asam empedu, kolesterol, bilirubin, dan zat lainnya yang bekerja sama untuk mencerna lemak. Jika terjadi ketidakseimbangan dalam komponen-komponen ini, seperti terlalu banyak kolesterol atau bilirubin, batu empedu dapat terbentuk.

Faktor-faktor yang meningkatkan risiko pembentukan batu empedu, meliputi:

  1. Ketidakseimbangan kolesterol dan empedu: Jika kandungan kolesterol dalam empedu terlalu tinggi maka akan mengendap dan membentuk kristal yang akhirnya menjadi batu.
  2. Kurangnya pengosongan kantong empedu: Jika kantong empedu tidak mengosongkan isinya secara penuh, maka cairan empedu dapat menjadi pekat dan membentuk batu.
  3. Perubahan hormonal: Hormon estrogen yang meningkat akibat kehamilan, terapi hormon, atau penggunaan kontrasepsi oral dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam empedu dan memperlambat pengosongan kantong empedu.

Faktor risiko batu empedu pada wanita

Berikut faktor risiko batu empedu pada wanita.

1. Kehamilan

Selama kehamilan, tubuh wanita menghasilkan lebih banyak estrogen yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam empedu. Selain itu, hormon progesteron memperlambat kontraksi kantong empedu, menyebabkan empedu mengendap lebih lama yang meningkatkan kemungkinan pembentukan batu.

2. Terapi hormon dan kontrasepsi oral

Wanita yang menggunakan terapi hormon untuk menopause atau mengonsumsi pil KB memiliki risiko lebih tinggi terkena batu empedu. Ini karena hormon estrogen dapat meningkatkan kolesterol dalam empedu.

3. Obesitas dan penurunan berat badan yang cepat

Kelebihan berat badan, terutama pada wanita, dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam empedu. Akhirnya menyebabkan pembentukan batu.

Sebaliknya, penurunan berat badan yang cepat juga bisa memicu batu empedu karena tubuh melepaskan kolesterol dalam jumlah besar ke dalam empedu.

4. Riwayat keluarga

Jika ada anggota keluarga yang memiliki batu empedu, risiko Bunda mengalami kondisi ini juga lebih tinggi.

Gejala batu empedu pada wanita yang perlu diwaspadai

Berikut gejala batu empedu pada wanita yang perlu diwaspadai.

1. Nyeri perut mendadak dan hebat

Nyeri yang dikenal sebagai kolic bilier ini biasanya terjadi di bagian kanan atas atau tengah perut, tepat bawah tulang dada. Rasa sakitnya bisa berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam dan sering kali muncul setelah mengonsumsi makanan berlemak.

Nyeri ini juga bisa menjalar ke punggung atau bahu kanan. Wanita lebih mungkin mengalami nyeri rujukan, sakit yang Bunda rasakan di tempat berbeda dari awalnya.

Jadi, Bunda mungkin mengalami nyeri batu empedu di lengan, bahu, dada, atau punggung. Wanita juga lebih rentan terhadap nyeri kronis namun cenderung mengabaikan nyeri yang datang dan pergi.

Penting untuk menemui dokter tentang nyeri yang parah atau berulang bahkan jika rasa sakit tersebut sudah hilang.

2. Mual dan muntah

Banyak wanita yang mengalami mual dan muntah saat batu empedu menyumbat saluran empedu. Gejala ini biasanya muncul bersamaan dengan nyeri perut yang hebat.

3. Demam

Jika batu empedu menyebabkan peradangan atau infeksi pada kantong empedu, Bunda bisa mengalami demam tinggi dan menggigil. Ini bisa menjadi tanda kolesistitis, yaitu kondisi serius yang memerlukan penanganan medis segera.

4. Perubahan warna kulit mata (Jaundice)

Jika batu empedu menyumbat saluran empedu utama, bilirubin akan menumpuk dalam darah dan menyebabkan kulit serta bagian putih mata menjadi kuning.

5. Urine gelap dan feses pucat

Urine yang berwarna seperti teh pekat dan feses lebih pucat dari biasanya bisa menjadi tanda bahwa aliran empedu Bunda terhambat.

Komplikasi yang mungkin terjadi

Jika tidak ditangani, batu empedu dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk:​

  • Kolesistitis akut: Peradangan kantong empedu yang dapat menyebabkan nyeri hebat, demam, dan infeksi.​
  • Pankreatitis akut: Peradangan pankreas yang terjadi jika batu empedu menyumbat saluran pankreas.​
  • Kolangitis: Infeksi pada saluran empedu yang dapat menyebabkan demam, nyeri perut, dan jaundice.​

Diagnosis dan pengobatan

Untuk mendiagnosis batu empedu, dokter dapat menggunakan berbagai metode, termasuk:​

  • USG abdomen: Metode non-invasif yang umum digunakan untuk mendeteksi batu empedu.​
  • CT Scan atau MRI: Digunakan jika diperlukan informasi tambahan atau jika USG tidak memberikan gambaran yang jelas.​

Pengobatan

Jika tidak ada gejala, pengobatan mungkin tidak diperlukan.​ Untuk batu empedu kecil yang terdiri dari kolesterol, obat-obatan seperti ursodeoxycholic acid dapat digunakan untuk melarutkan batu. Meski prosesnya memerlukan waktu lama dan efektivitasnya terbatas.​

Sementara pengangkatan kantong empedu adalah pengobatan definitif untuk batu empedu simptomatik atau yang menyebabkan komplikasi. Ada dua jenis prosedur, yakni kolesistektomi kaparoskopik merupakan prosedur minimal invasif dengan pemulihan lebih cepat.​

Ada pula kolesistektomi terbuka, dilakukan jika terdapat komplikasi atau prosedur laparoskopik tidak memungkinkan.​

Batu empedu merupakan kondisi yang umum terjadi, terutama pada wanita. Meskipun sering kali tidak menimbulkan gejala, kondisi ini bisa menyebabkan nyeri hebat dan komplikasi serius jika tidak ditangani.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online