Ibu Hamil yang Alami Anemia Berisiko Lahirkan Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan, Ini Kata Studi

4 hours ago 2

Jakarta -

Kehamilan merupakan masa yang penuh harapan sekaligus tantangan bagi setiap Bunda. Selama sembilan bulan mengandung, Bunda perlu menjaga kondisi fisik dan asupan nutrisi agar tumbuh kembang janin berjalan baik.

Salah satu masalah kesehatan yang sering muncul pada masa kehamilan adalah anemia atau kondisi kekurangan darah yang ternyata tak bisa dianggap sepele.

Anemia seringkali terjadi tanpa menunjukkan gejala yang jelas, tetapi dampaknya bisa sangat berbahaya. Kondisi ini bukan hanya membuat Bunda cepat lelah atau pusing, namun juga bisa memengaruhi perkembangan organ vital janin, termasuk jantung, lho.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa anemia yang terjadi pada masa awal kehamilan memiliki keterkaitan dengan risiko bayi lahir dengan penyakit jantung bawaan.

Bunda bisa lebih waspada dan mengambil langkah pencegahan sedini mungkin dengan memahami lebih dalam tentang anemia, penyebabnya, dan risikonya terhadap janin. Yuk, simak informasi selengkapnya berdasarkan studi!

Pengenalan anemia pada ibu hamil

Anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah atau kadar hemoglobin dalam darah lebih rendah dari normal. Sel darah merah berperan penting dalam membawa oksigen ke seluruh tubuh, termasuk ke plasenta dan janin. Saat hamil, tubuh Bunda membutuhkan lebih banyak darah untuk mendukung pertumbuhan bayi, sehingga risiko anemia pun meningkat.

Bunda, anemia ringan sendiri cukup umum terjadi selama kehamilan. Namun, jika tidak ditangani, kondisi ini dapat memicu berbagai komplikasi, mulai dari kelelahan ekstrem pada Bunda hingga gangguan perkembangan pada janin seperti berat badan lahir rendah dan prematur.

Oleh karena itu, penting bagi setiap Bunda yang sedang hamil untuk rutin melakukan pemeriksaan darah dan memantau kadar hemoglobin selama kehamilan berlangsung.

Penyebab anemia pada ibu hamil

Penyebab paling umum dari anemia selama kehamilan adalah kekurangan zat besi. Zat besi dibutuhkan untuk membentuk hemoglobin, yaitu komponen utama dalam sel darah merah. Bila asupan zat besi tidak mencukupi, tubuh tidak bisa memproduksi cukup sel darah merah untuk memenuhi kebutuhan Bunda dan janin.

Selain zat besi, kekurangan asam folat dan vitamin B12 juga bisa menyebabkan anemia. Sayangnya, banyak ibu hamil yang baru menyadari kondisi anemia setelah muncul gejala seperti kelelahan, kulit pucat, pusing, atau detak jantung yang tidak teratur.

Kata studi terkait anemia sebabkan penyakit jantung bawaan bayi

Melansir dari BBC News, sebuah studi terbaru dari Universitas Oxford yang dianalisis oleh tim peneliti dengan mengambil data sebanyak 16.500 ibu hamil, menemukan fakta mengejutkan bahwa Bunda yang mengalami anemia dalam 100 hari pertama kehamilan memiliki risiko 47 persen lebih tinggi melahirkan anak dengan penyakit jantung bawaan. 

Maksud dari 100 hari pertama kehamilan di sini adalah saat Bunda masih berada di trimester pertama. Di Inggris, anemia terjadi pada hampir seperempat ibu hamil atau sepertiga dari seluruh dunia, lho.

Penyakit jantung bawaan merupakan salah satu jenis kelainan bawaan yang paling umum dan menjadi penyebab utama kematian pada bayi baru lahir. Masih melansir laman yang sama, rata-rata ada 13 bayi di Inggris yang setiap harinya didiagnosis dengan kondisi ini, Bunda.

Dilansir dari BBC News, Prof. Duncan Sparrow, yang memimpin penelitian ini, mengatakan bahwa selama ini sudah banyak faktor yang diketahui bisa meningkatkan risiko penyakit jantung bawaan pada bayi. 

Tapi temuan kali ini mengenai anemia menjadi salah satu sebab penyakit jantung bawaan pada bayi bisa memberikan langkah penting supaya bisa ditinjau lebih lanjut mengenai pencegahannya apalagi jika terjadi pada awal kehamilan alias trimester pertama.

Ia pun menekankan bahwa kekurangan zat besi sebagai penyebab utama anemia dapat dicegah melalui pemberian suplemen sejak masa perencanaan kehamilan hingga pada saat masa kehamilan itu sendiri. Cara ini dinilai dapat menurunkan risiko kelainan jantung bawaan secara perlahan tapi pasti sebelum penyakit tersebut berkembang dalam tubuh bayi.

Bunda, menjaga kadar zat besi dalam tubuh bukan hanya penting untuk menjaga energi selama hamil, tetapi juga berpengaruh besar terhadap kesehatan jantung bayi sejak dalam kandungan. Dengan rutin periksa kehamilan, mengonsumsi makanan bergizi, dan bila perlu mengonsumsi suplemen zat besi sesuai anjuran dokter, risiko komplikasi seperti penyakit jantung bawaan dapat lebih berkurang.

Semakin awal anemia diketahui dan ditangani, semakin besar peluang Bunda melahirkan Si Kecil yang sehat dan kuat. Yuk, mulai lebih peduli terhadap kesehatan darah selama kehamilan demi masa depan Si Kecil!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online