Cara Tepat Gunakan Bantal Menyusui agar Terhindar dari Risiko Kematian Bayi Mendadak

4 hours ago 4

Jakarta -

Bantal menyusui adalah alat bantu yang dirancang untuk mendukung ibu dan bayi selama sesi menyusui. Namun, jika bantal menyusui tidak digunakan dengan tepat maka dapat meningkatkan risiko cedera atau bahkan kematian pada bayi lho, Bunda. 

Mengutip laman Parents, menurut data dari Komisi Keamanan Produk Konsumen AS (CPSC), lebih dari 160 bayi meninggal antara 2007 dan 2022 akibat penggunaan bantal menyusui yang tidak aman.

Selain itu, menurut CPSC, terdapat 154 kematian bayi antara tahun 2010 hingga 2022 yang dikaitkan dengan penggunaan bantal menyusui. Hampir semuanya melibatkan bayi berusia di bawah 6 bulan. 

Penyebab kematian yang dilaporkan termasuk asfiksia (kekurangan oksigen), sesak napas, tertindih, kematian bayi mendadak yang tak terduga (SUID), sindrom kematian bayi mendadak (SIDS), atau penyebab serupa.

Risiko gunakan bantal menyusui

Dr. Harvey Karp, seorang dokter anak dan pendiri Happiest Baby, menjelaskan bahwa bantal menyusui bisa menjadi alat yang aman dan bermanfaat untuk menyusui asalkan digunakan sesuai fungsinya. Seperti hanya untuk menyusui, bukan untuk tidur atau bersantai, dan hanya digunakan saat orang tua yang menyusui dalam keadaan terjaga.

Masalahnya, kata Dr. Karp, banyak orangtua  yang kelelahan menggunakan bantal menyusui sebagai alat bantu tidur untuk bayi, atau secara tidak sengaja tertidur saat menggunakannya. Tertidur saat menggunakan bantal menyusui bisa membuat bayi tergelincir di antara bantalan, berguling ke posisi yang tidak aman, atau jatuh ke lantai. 

"Bayi yang tertidur di atas bantal menyusui dapat berguling atau berpindah ke posisi yang menghambat pernapasan. Selain itu, jika bantal ditempatkan di bawah kepala bayi, kepala bayi bisa menunduk ke arah dada, yang berpotensi menutup saluran napas mereka yang masih sempit," tutur Dr. Harvey Karp.

Panduan tepat gunakan bantal menyusui

Aturan baru menggunakan batal menyusui sejak April 2025 menurut CPSC yang perlu Bunda ketahui sebagai berikut:

1. Standar kekerasan bantal

Bantal menyusui harus cukup keras agar tidak mudah mengikuti bentuk wajah bayi dan menutup jalan napasnya.

2. Bukaan lebih lebar 

Bantal harus memiliki bukaan yang cukup lebar untuk menyesuaikan ukuran tubuh orang dewasa yang menggunakannya, bukan bayi. Alasannya untuk mengurangi risiko kepala bayi tersangkut atau tertekan di dalam bukaan.

3. Pengaman 

Bantal menyusui harus dilengkapi dengan tali dan pengait yang dapat mengamankan bayi, dan mampu menahan beban hingga 20 pon (sekitar 9 kg), untuk mencegah risiko bayi terjatuh.

4. Label peringatan

Label peringatan baru yang lebih tegas harus dengan jelas menginformasikan risiko bayi tercekik atau terjatuh akibat penggunaan bantal menyusui. Label juga harus secara eksplisit memperingatkan agar bantal ini tidak digunakan untuk menidurkan bayi.

Dr. Shelby Harris, psikolog klinis dan direktur kesehatan tidur di Sleepopolis mengatakan jika Bunda ingin menggunakan bantal menyusui sebaiknya ikuti panduan penggunaan dari produsen, awasi bayi secara ketat saat menggunakannya, dan jangan pernah membiarkan bayi tidur di atas bantal tersebut.

"Apakah akan terus menggunakannya atau tidak tergantung pada kenyamanan dan preferensi pribadi, tetapi mengikuti tips keselamatan dan tetap mengikuti pedoman terbaru dari CPSC sangat penting,” jelas Dr. Harris.

Kemudian untuk menjaga bayi tetap aman saat menggunakannya maka bantal menyusui harus cukup keras, tidak bisa menyesuaikan bentuk wajah bayi, dan Bunda harus benar-benar tahu tentang penggunaannya.

"Jika menggunakan bantal menyusui sebagai tempat bayi bersantai atau tidur, harus segera berhenti. Tapi jika menggunakannya sesuai anjuran untuk mendukung bayi saat menyusui ketika terjaga dan waspada, tidak masalah untuk tetap menggunakannya,” kata Dr. Karp.

Namun, jika Bunda mulai merasa mengantuk saat menggunakan bantal menyusui, pertimbangkan untuk mengubah rutinitas tersebut.  Dr. Karp menyarankan agar menyusui dilakukan di luar tempat tidur atau di kursi yang tidak terlalu nyaman agar Bunda tidak mudah tertidur.

"Hindari sofa karena tertidur di sana bisa lebih berbahaya daripada tertidur di tempat tidur bersama bayi. Minum air atau makan camilan saat menyusui di tengah malam. Jika merasa bisa tertidur, pasang alarm atau minta pasangan bangun bersama untuk memastikan Anda tetap terjaga," tutur  Dr. Karp.

Pilihan selain bantal menyusui

Jika rekomendasi CPSC membuat Bunda khawatir untuk terus menggunakan bantal menyusui, ada beberapa alternatif yang bisa dipertimbangkan. Dr. Shelby Harris menyarankan pilihan berikut:

  • Bantal atau cushion biasa
  • Bantal model Boppy (dengan perhatian khusus pada penggunaannya yang aman)
  • Selimut yang digulung
  • Posisi menyusui alternatif yang tidak memerlukan bantal
  • Furnitur seperti sandaran lengan sofa
  • Kursi menyusui
  • Baby carrier (gendongan) dengan pengawasan dan kehati-hatian ekstra

“Pastikan bayi nyaman dan mendapat dukungan yang cukup, dan selalu utamakan keselamatan. Jika ragu, konsultasikan dengan dokter untuk saran yang sesuai dengan kebutuhan Bunda," kata Shelby Harris.

Begitulah panduan tepat menggunakan bantal menyusui agar tidak membahayakan bayi ya Bunda. Semoga informasinya bermanfaat. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online