Mendidik anak bisa dilakukan dengan banyak cara, salah satunya melakukan afirmasi melalui kata-kata. Terkait hal ini, pakar menyebut ada kata-kata positif yang dapat membantu meningkatkan kecerdasan otak anak, Bunda.
Menjadi pasangan suami-istri, terutama yang sudah memiliki anak, tentu merupakan fase kehidupan yang penuh kesibukan, di mana sering kali melelahkan secara fisik dan mental. Namun, di tengah rutinitas yang padat, penting bagi Ayah dan Bunda untuk tetap meluangkan waktu berkualitas (quality time) bersama Si Kecil.
Sejak usia dini, anak-anak membutuhkan perhatian dan stimulasi yang tepat. Mengutip dari Motherly, para ahli menyebutkan bahwa 85 persen perkembangan otak anak terjadi dalam tiga tahun pertama kehidupannya.
Banyak hal yang memengaruhi tumbuh kembang anak pada periode emas tersebut. Salah satu yang paling penting adalah bagaimana orang tua berkomunikasi dengan anak. Kata-kata positif yang orang tua ucapkan setiap hari bisa membentuk kecerdasan dan kepribadian mereka, lho.
7 Kata-kata terbaik untuk meningkatkan kecerdasan otak anak
Dikutip dari Motherly, berikut ini beberapa contoh kalimat sederhana yang ternyata sangat efektif untuk membantu meningkatkan kecerdasan dan perkembangan Si Kecil:
1. "Yuk, kita baca buku bareng. Kamu yang balik halamannya, ya?"
Mengajak anak membaca buku sejak dini adalah salah satu cara terbaik untuk mendukung perkembangan otaknya. Walaupun mereka belum bisa membaca sendiri, kegiatan ini efektif membantu anak untuk membangun keterampilan bahasa, memperkaya kosakata, dan melatih kemampuan mendengarkan.
Buku-buku yang cocok untuk balita sebaiknya memiliki ilustrasi yang menarik dan cerita yang imajinatif. Buku semacam ini dapat membantu anak mengenal konsep dasar seperti bahasa, angka, bentuk, dan warna.
Jika Si Kecil punya minat khusus, misalnya pada hewan atau kendaraan, carilah buku dengan tema tersebut agar mereka lebih tertarik. Hindari cerita yang menakutkan, dan pilih buku yang mengandung pesan positif seperti rasa peduli, berbagi, dan keberagaman budaya.
2. "Gimana kalau minum susu aja, daripada jus?"
Saat anak mulai beralih dari ASI ke makanan keluarga, penting untuk memastikan kebutuhan nutrisinya tetap terpenuhi. Di usia balita, anak sering kali pilih-pilih makanan, sehingga sulit mendapatkan semua zat gizi hanya dari makanan padat.
Susu bisa adalah pilihan yang bagus untuk pertumbuhan anak, karena mengandung nutrisi penting seperti kalsium dan vitamin D yang mendukung pertumbuhan tulang dan perkembangan otak. Dibandingkan jus yang cenderung tinggi gula, susu lebih bernutrisi dan membantu menjaga kesehatan anak secara menyeluruh.
3. "Yuk, kita keluar dan latihan naik sepeda!"
Balita sangat suka bergerak. Segala jenis mainan yang bisa mereka naiki, dorong, tarik, atau gerakkan membantu melatih keterampilan motorik dan koordinasi tubuh mereka. Selain itu, aktivitas ini juga membantu menyalurkan energi mereka yang seolah tak ada habisnya.
Dengan mengajak anak naik sepeda, mendorong gerobak mainan, atau bermain bola, mereka belajar mengendalikan tubuh, fokus, dan mengatur gerakan. Selain itu, aktivitas fisik juga membantu Si Kecil menyalurkan energi secara positif dan meningkatkan kesehatan ototnya, Bunda.
4. "Coba deh, sedikit aja brokolinya. Sekali lagi, ya?"
Balita memang sering berubah-ubah soal selera makan. Hari ini mau makan sayur, besok bisa menolak total. Hal ini bisa membuat orang tua frustrasi, apalagi jika merasa sudah berhasil mengenalkan makanan sehat sebelumnya.
Namun, jangan khawatir, Bunda! Menurut penelitian yang dimuat dalam Journal of the American Dietetic Association, anak-anak perlu mencoba makanan baru hingga 15 kali sebelum akhirnya bisa menerima dan menyukainya.
Daripada memaksa, ajak anak mencoba kembali dengan nada yang positif dan menyenangkan. Ingatkan bahwa makanan sehat seperti brokoli bisa membantu mereka tumbuh kuat dan sehat.
Selain itu, Bunda juga bisa berkreasi dengan menyajikannya dengan cara berbeda, seperti dipotong kecil-kecil, disajikan dengan saus favorit, atau dijadikan bagian dari permainan saat makan.
5."Kita coba selesaikan puzzle ini bareng-bareng, yuk!"
Bermain bukan sekadar hiburan untuk balita. Itu adalah cara utama mereka belajar. Saat anak diajak menyusun puzzle, mereka tidak hanya bersenang-senang, tetapi juga melatih kemampuan berpikir logis, kreativitas, dan kemampuan memecahkan masalah.
Kegiatan ini juga mengembangkan keterampilan motorik halus, koordinasi tangan-mata, serta pemahaman tentang bagaimana bentuk dan benda bisa saling berhubungan (spasial). Selain puzzle, mainan kreatif lainnya seperti penyortir bentuk, balok susun, cangkir bersarang, atau bahan seni seperti krayon dan tanah liat, juga sangat baik untuk stimulasi otak anak.
6. "Ayo kita ke taman dan bantu Ayah dan Bunda berkebun!"
Kalau Bunda punya lahan kebun di rumah, yuk ajak Si Kecil bertualang di sana! Berkebun bersama anak bukan hanya menyenangkan, tapi juga bermanfaat untuk perkembangan otak dan emosinya.
Penelitian menunjukkan bahwa anak yang sering bermain di alam cenderung lebih aktif, kreatif, fokus, dan lebih jarang menunjukkan perilaku agresif.
Dari kegiatan sederhana seperti menyiram tanaman, menggali tanah, hingga memindahkan pot kecil, anak belajar banyak hal. Mulai dari motorik halus, rasa tanggung jawab, hingga kepedulian terhadap lingkungan.
Agar makin seru, sediakan alat berkebun khusus anak seperti cangkul kecil, ember mini, atau penyiram air. Bisa juga diselingi dengan aktivitas lain seperti menangkap serangga, bermain bola, atau membuat taman pasir kecil.
7. "Gimana kalau kita ke kebun binatang buat hadiah ulang tahunmu?"
Hadiah ulang tahun untuk anak tak selalu harus berupa mainan bermerek. Pengalaman baru justru bisa menjadi hadiah yang lebih berkesan dan bermanfaat untuk perkembangan emosional serta intelektual mereka.
Sebuah riset dari Cornell University menunjukkan bahwa pengalaman hidup, seperti jalan-jalan atau kegiatan bersama, dapat memberikan kebahagiaan yang lebih lama dibandingkan hadiah barang. Anak belajar lebih banyak dari dunia nyata, seperti mengenal hewan, menjelajah tempat baru, dan berinteraksi dengan lingkungan.
Cobalah ajak keluarga untuk memberi Si Kecil 'hadiah pengalaman' seperti tiket ke kebun binatang, kunjungan ke taman edukatif, atau pertunjukan musik. Jangan lupa juga untuk mengabadikan momen tersebut dalam potret-potret manis, ya, Bunda.
Demikian informasi tentang kata-kata terbaik yang dapat meningkatkan kecerdasan otak anak menurut para pakar. Semoga tips ini bermanfaat dan bisa membantu Ayah dan Bunda dalam mendukung perkembangan Si Kecil. Selamat mencoba!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)