Jakarta -
Tak hanya anak-anak, terkadang kita yang orang dewasa mengalami semacam 'jet lag' usai liburan panjang. Rutinitas yang tadinya dilakukan dengan disiplin, bisa jadi berantakan usai libur panjang, yang mana jadwal tidur termasuk salah satunya.
Bunda juga mengalaminya? Hal tersebut rasanya normal, ya. Walau demikian, rutinitas perlu dibangun kembali setelah libur panjang agar Si Kecil bisa mendapatkan waktu tidur yang cukup.
Sering kali, pentingnya tidur dan kebutuhan tidur anak-anak diremehkan. Hubungan antara tantangan perilaku, gangguan kognisi, dan kesehatan secara keseluruhan dengan kurang tidur sering kali diabaikan.
Dilansir dari Mayo Clinic, kurang tidur dapat memengaruhi berbagai fungsi perilaku dan kognitif. Jika Bunda melihat anak-anak kesulitan mengerjakan tugas atau aktivitas, mungkin Bunda dapat mengevaluasi berapa banyak tidur yang dibutuhkan anak-anak.
Cara memperbaiki waktu tidur anak usai libur panjang
Untuk itu, perlu untuk memperbaiki waktu tidur anak usai libur panjang. Bagaimana caranya? Berikut deretannya seperti dikutip dari berbagai sumber:
1. Tetapkan kembali waktu tidur dan bangun yang teratur
Selama beberapa malam pertama setelah liburan, mungkin masih sulit untuk tidur dan bangun pada waktu yang optimal. Namun, penting bagi orang tua untuk menerapkan waktu tidur dan bangun yang teratur, mirip dengan yang mereka gunakan di masa sekolah.
2. Dorong anak untuk merapikan mainan mereka
Merapikan mainan mungkin terasa seperti tugas yang tidak ada habisnya dan menjadi misi tersendiri untuk membuat anak-anak merapikan kamar mereka sendiri. Namun ternyata, kamar yang berantakan dapat mengganggu tidur.
"Pertama dan terutama, kamar anak harus bersih dan bebas dari kekacauan. Jika ada banyak hal yang harus dilihat, itu juga dapat membuat mereka lebih sulit untuk mematikannya jika mereka melihat mainan favorit mereka," kata Martin Seeley, CEO dan pakar tidur di MattressNextDay, dikutip dari laman Metro.
"Oleh karena itu, harus mendorong anak untuk merapikan barang-barangnya saat ia pergi, atau merapikan semuanya di penghujung hari sebelum ia memulai rutinitas tidurnya," lanjutnya.
3. Batasi cahaya di kamar
Ada anak yang ingin menyalakan lampu sepanjang malam, ada yang ingin lampunya benar-benar mati sebelum mereka merasa mengantuk. Faktanya, terlalu banyak cahaya dapat menjadi kontraproduktif karena memberi sinyal ke jam tubuh internal mereka, yang dikenal sebagai ritme sirkadian bahwa mereka harus bangun.
Kamar yang gelap melepaskan hormon melatonin, yang menyebabkan rasa kantuk. Dengan mengingat hal ini, cobalah untuk membatasi jumlah perangkat yang menyala di kamar.
4. Jauhkan anak dari gadget setidaknya dua jam sebelum tidur
Menurut ilmuwan Anglia Ruskin University (ARU) di Cambridge, Inggris, lebih banyak waktu yang dihabiskan untuk melihat gadget dikaitkan dengan dampak negatif pada pola makan, tidur, kesehatan mental, dan kesehatan mata.
Cahaya biru yang dipancarkan pada tablet dan ponsel dapat memperdaya pikiran seseorang sehingga mengira saat itu siang hari meskipun saat itu malam hari.
Oleh karena itu, Bunda harus menjauhkan semua perangkat elektronik dari anak setidaknya dua jam sebelum waktu tidur mereka. Sebagai gantinya dorong mereka untuk membaca, mandi lama, atau merapikan mainan mereka.
5. Ajak mereka bermain di luar ruangan setidaknya selama 10 menit setiap hari
Tahukah Bunda bahwa menghabiskan waktu 10 menit di bawah sinar matahari setiap hari dapat meningkatkan kadar hormon serotonin, yang meningkatkan suasana hati? Hal yang sama berlaku untuk anak-anak, jadi Bunda harus mengajak anak-anak kecil keluar setiap hari setidaknya selama 10 menit, jika tidak lebih.
Bermain juga baik untuk perkembangan anak-anak serta untuk berinteraksi dengan orang lain. Tidak hanya itu, bermain membantu mereka untuk menjelajah, berteman, memecahkan masalah, terlibat, membangun ketahanan, dan mencoba aktivitas baru.
6. Menghabiskan waktu berkualitas dengan anak
Sering kali, anak-anak menjadi gelisah saat tidur karena mereka mendambakan perhatian orang tua. Untuk itu, menghabiskan waktu berkualitas untuk anak setiap hari sangat penting untuk perkembangan mereka dan hubungan.
Hal ini termasuk bertanya tentang hari mereka, bermain dengan mereka tanpa gangguan ponsel, atau membacakan buku untuk mereka.
7. Berikan contoh yang baik
Bukan hanya anak-anak yang perlu menyesuaikan diri setelah liburan. Dikutip laman Kidspot, orang tua perlu mengatur suasana di rumah dengan mencontohkan kesehatan dan menerapkan kebiasaan tidur yang baik.
Dengan menggunakan beberapa atau semua cara di atas baik untuk anak yang sudah besar maupun yang masih kecil, akan merasakan perubahan yang sehat dalam kualitas tidur mereka dan mereka akan dapat kembali ke pola kerja dan sekolah yang normal dengan cukup cepat.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)