Tak Hanya saat Bayi, ASI juga Menyehatkan Jantung Anak hingga Usianya 6 Tahun

1 week ago 17

Jakarta -

ASI menyimpan banyak nutrisi penting bagi Si Kecil yang mengonsumsinya. Bahkan, tak hanya saat bayi, ASI juga menyehatkan jantung anak hingga usia 6 tahun, Bunda.

Seperti dirilis sebuah studi terbaru bahwa menyusui diketahui dapat menurunkan tekanan darah pada anak. Para peneliti menemukan bahwa  menyusui dalam jangka waktu yang lebih lama tampaknya mengisi usus bayi dengan beragam bakteri yang dapat membantu menurunkan tekanan darah.

Anak-anak yang disusui selama setidaknya enam bulan memiliki tekanan darah yang lebih rendah pada usia 6 tahun, seperti dilaporkan para peneliti dalam The Journal of the American Heart Association.

“Temuan kami menunjukkan potensi signifikansi mikrobiota usus sejak dini terhadap kesehatan kardiovaskular pada anak usia dini,” seperti disimpulkan tim peneliti yang dipimpin oleh peneliti senior Noel Mueller, seorang profesor epidemiologi di The University of Colorado Anschutz Medical Campus, seperti dikutip dari laman Usnews.

Untuk penelitian ini, para peneliti meninjau data dari 526 anak yang terdaftar dalam sebuah penelitian di Denmark tentang asma anak-anak. Dan, sebagai bagian dari penelitian ini, sampel tinja dikumpulkan dari setiap anak pada usia 1 minggu, 1 bulan, dan 1 tahun.

Sampel-sampel ini dianalisis untuk menentukan kandungan bakteri usus mereka. Selain itu, penelitian ini juga memeriksa tekanan darah anak-anak pada usia 3 dan 6 tahun.

Peneliti menemukan bahwa anak-anak dengan bakteri usus yang lebih beragam pada usia 1 bulan memiliki tekanan darah yang lebih rendah pada usia 6 tahun.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa efek penurunan tekanan darah dari bakteri usus yang beragam semakin diperkuat di antara anak-anak yang disusui setidaknya selama enam bulan.

Anak-anak dengan bakteri usus yang sangat beragam memiliki tekanan darah sistolik sekitar dua poin lebih rendah dari rata-rata pada usia 6 tahun jika mereka disusui setidaknya selama enam bulan, dibandingkan dengan mereka yang tidak disusui, kata peneliti.

Seperti diketahui bahwa sistolik mengukur tekanan di dalam pembuluh darah selama detak jantung. Itu adalah angka atas dalam pembacaan tekanan darah.

Kemudian, dari penelitian tersebut, para peneliti menunjukkan beberapa kemungkinan alasan mengapa bakteri usus dapat meningkatkan tekanan darah, terutama di antara anak-anak yang disusui.

Ternyata, bakteri usus tertentu telah berevolusi untuk membantu bayi mencerna ASI dengan lebih mudah, kata peneliti.

Tetapi jika bakteri ini tidak memiliki ASI untuk dipecah, mereka mungkin malah memakan lapisan usus bayi, kata peneliti. Hal ini dapat mengakibatkan "leaky gut", suatu kondisi di mana bakteri dan lemak memasuki aliran darah.

Kondisi tersebut telah dikaitkan  dengan peningkatan tekanan darah dan peradangan pada orang dewasa, para peneliti mencatat.

“Temuan ini memiliki arti penting bagi kesehatan masyarakat, mengingat pola pelacakan tekanan darah yang sudah mapan sejak masa kanak-kanak hingga dewasa dan implikasi kesehatan jangka panjangnya,” para peneliti menyimpulkan.

“Studi kami juga menegaskan pentingnya mempromosikan pemberian ASI sejak bayi, tidak hanya untuk perkembangan mikrobiota usus yang optimal tetapi juga untuk kesehatan kardiovaskular yang lebih baik sepanjang hidup,” mereka menambahkan.

Alasan mengapa ASI baik untuk bayi

ASI merupakan makanan alami untuk bayi yang dirancang sedemikian rupa dengan segala kandungan nutrisi terbaiknya bagi Si Kecil. ASI telah berkembang selama jutaan tahun agar sesuai dengan kebutuhan bayi. Meskipun produsen susu formula bayi berusaha meniru ASI sedekat mungkin, susu formula tidak akan pernah sama dengan ASI. ASI beradaptasi dengan kebutuhan nutrisi bayi yang berubah seiring bertambahnya usia bayi dan semakin sedikit waktu menyusu.

Selama sekitar 6 bulan pertama kehidupannya, bayi mendapatkan semua nutrisi yang mereka butuhkan dari ASI saja. Bayi akan tumbuh dan berkembang dengan baik jika Bunda hanya memberinya ASI dan tidak memberinya makanan padat, air, atau cairan lainnya. Ini disebut pemberian ASI eksklusif.

Bunda tidak perlu khawatir bayi akan kekurangan nutrisi ya, Bunda. Selain kaya akan segala nutrisi yang dibutuhkan bayi, ASI juga mudah dicerna. ASI mudah diserap ke dalam sistem tubuh bayi dan menjadi dasar untuk perkembangan yang sehat seperti dikutip dari laman Raising Children.

Kolostrum adalah ASI pertama yang didapatkan bayi saat mereka lahir. Kolostrum meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi dan mendukung pertumbuhan serta perkembangannya.

Baik kolostrum maupun ASI yang matang memiliki antibodi, bakteri baik, dan hal-hal lain yang mengurangi risiko infeksi dan kondisi pada bayi seperti gastroenteritis, infeksi saluran pernapasan, infeksi telinga, diabetes tipe-1 dan diabetes tipe-2, obesitas, dan beberapa jenis kanker.

Oh iya, Bunda, keberadaan lemak dan vitamin dalam ASI penting untuk perkembangan otak bayi. Karenanya, menyusui penting untuk penglihatan, bicara, rahang, dan perkembangan mulut bayi. Jadi, tidak perlu khawatir ya, Bunda, karena ASI memberikan bayi sumber makanan yang aman, bahkan saat listrik dan air bersih tidak tersedia.

Selain memenuhi nutrisi, menyusui mendorong kontak kulit ke kulit dan kontak mata antara ibu dan bayi. Keterikatan fisik dapat membantu ikatan antara Bunda dan bayi. Hal ini membantu bayi merasa aman dan dapat membantu mereka membentuk hubungan yang kuat saat mereka tumbuh dewasa.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online