Kisah Tak Terlupakan Putri Diana Rayakan Natal Pertama di Keluarga Kerajaan saat Hamil Pangeran William

2 months ago 63

Kerajaan Inggris memiliki sederet tradisi yang mesti dijalankan oleh anggota keluarga istana, tak terkecuali oleh mendiang Putri Diana. Saat hamil anak pertamanya, Pangeran William, Putri Diana harus menjalani tradisi menghabiskan malam Natal bersama keluarga Kerajaan.

Padahal, saat itu Diana sedang berjuang melawan morning sickness, Bunda. Tak hanya itu, ia juga tidak menyukai acara kumpul keluarga yang dikaitkan dengan Natal.

Penulis biografi kerajaan Andrew Morton mengklaim bahwa Putri Wales itu 'tidak suka' menghabiskan Natal di Sandringham, Norfolk setiap tahunnya. Diana dikenal lebih mengutamakan keluarganya daripada ikut serta dalam tugas-tugas Keluarga Kerajaan, dan memutuskan untuk lebih sering menghabiskan waktu bersama Harry dan William.

Andrew Morton menceritakan bagaimana salah satu tradisi Kerajaan membuat sang Putri malu. Penulis buku Diana: Her True Story ini mengatakan bahwa perkenalan Diana dengan tradisi liburan Kerajaan dimulai saat Natal pertamanya di Sandringham pada tahun 1981. Perayaan Natal ini dilangsungkan lima bulan setelah pernikahan Diana dengan Charles.

Saat itu, Diana juga tengah menanti kelahiran anak pertamanya. Meski kala itu Diana harus berjuang melawan rasa mual, ia berusaha untuk membeli hadiah yang berkesan dan mahal bagi anggota keluarga barunya.

Namun, Diana terkejut dan 'malu' saat mengetahui bahwa tradisi memberikan hadiah tidak dilakukan oleh keluarga Kerajaan di hari Natal. Keluarga Charles lebih suka bertukar hadiah 'lelucon' yang lucu.

Salah satu tradisi yang aneh adalah ketika Putri Diana memberikan hadiah berupa sweter kasmir yang cantik kepada saudara iparnya, Putri Anne. Alih-alih mendapatkan hadiah Natal yang mahal, Diana malah menerima tempat tisu toilet sebagai balasan dari Putri Anne.

"Itu sangat menegangkan. Saya tahu saya memberikan hadiah, tetapi saya tidak ingat pernah menjadi penerima. Bukankah itu mengerikan? Saya yang menyiapkan semua hadiah dan Charles menandatangani kartu," kata Putri Diana kepada Morton, dilansir Daily Express US.

"[Itu] mengerikan dan sangat mengecewakan. Tidak ada keramaian, banyak ketegangan, lelucon konyol yang akan dianggap aneh oleh orang luar, tetapi dipahami oleh mereka yang berada di dalam. Saya benar-benar [orang luar]," sambungnya.

Bukti lain yang menunjukkan tentang ketidaksukaan Diana terhadap Natal Kerajaan datang dari penata rambutnya yang sudah lama bekerja, Richard Dalton. Dalam buku karya Kitty Kelly berjudul The Royals, Dalton mengatakan Putri Diana tidak suka merayakan Natal di Sandringham.

"Sang putri tidak suka pergi ke Sandringham untuk merayakan Natal," katanya.

Seiring dengan hubungan pernikahan Diana dengan Charles yang renggang selama bertahun-tahun, suasana pun menjadi tegang. Pasangan itu menghabiskan Natal terakhir bersama di Sandringham pada bulan Desember 1991 sebelum resmi berpisah pada tanggal 9 Desember 1992.

Setelah berpisah, Diana memang tak lagi menjalani tradisi Natal Keluarga Kerajaan. Tetapi, ia justru menderita karena harus menjalani Natal pertamanya tanpa kedua putranya, William dan Harry. Keduanya mesti mengikuti tradisi Kerajaan untuk merayakan Natal bersama Ratu dan bangsawan lainnya di Sandringham.

Tradisi Kerajaan Inggris terkait kehamilan

Kate Middleton

Keluarga Kerajaan Inggris/ Foto: Instagram @princeandprincessofwales

Saat masih menjadi anggota Kerajaan, Putri Diana memang diwajibkan untuk menjalani sederet tradisi, bahkan saat ia hamil. Ya, faktanya Kerajaan Inggris memang masih menjalani beberapa tradisi warisan turun-menurun yang sebagian bahkan terkait dengan kehamilan dan kelahiran royal baby, Bunda.

Berikut dua tradisi kehamilan yang cukup unik di Kerajaan Inggris:

1. Kabar kehamilan pertama kali harus disampaikan ke Ratu atau Raja yang berkuasa

Di Kerajaan Inggris, kabar kehamilan pertama kali harus disampaikan ke Ratu atau Raja yang sedang berkuasa. Dikutip dari Insider, saat Ratu Elizabeth II masih hidup, ia menjadi yang pertama mengetahui kabar kehamilan anggota kerajaan.

Misalnya, laporan menyebut bahwa Pangeran William menggunakan saluran telepon terenkripsi untuk menyampaikan kehamilan istrinya kepada sang nenek. Selain Ratu, Perdana Menteri Inggris juga menjadi salah satu yang pertama mengetahui berita tersebut. Setelah itu, berita kehamilan pun disampaikan ke publik.

Berbeda dengan William, kehamilan Ratu Elizabeth II pada tahun 1948 tidak pernah dipublikasikan secara terang-terangan. Alih-alih mengatakan Ratu tengah hamil, pihak Istana justru mengumumkan bahwa Ratu tidak akan terlibat dalam urusan publik setelah akhir Juni. Raja Charles III lahir pada 14 November 1948.

Banner Anak Perempuan Tidak Dekat dengan Ayah

2. Merahasiakan jenis kelamin bayi

Kerajaan Inggris akan merahasiakan jenis kelamin royal baby atau calon pewaris tahta yang akan lahir. Salah satu protokol bahkan melarang anggota kerajaan melakukan baby shower atau acara gender reveal.

Kerajaan Inggris mengumumkan jenis kelamin royal baby tepat di hari kelahiran. Sejak era Putri Diana, bayi calon penerus tahta akan diperkenalkan ke publik di depan rumah sakit setelah lahir, sekaligus memberitahu jenis kelaminnya.

Tetapi, aturan soal merahasiakan 'jenis kelamin' ini sepertinya 'terpaksa' berubah. Pangeran Harry dan Meghan Markle melanggarnya dengan mengadakan acara baby shower yang mengundang teman dekat saat kehamilan anak pertama.

Di kehamilan keduanya, Meghan dan Harry kembali melakukan hal serupa. Pasangan ini mengumumkan jenis kelamin anak kedua mereka saat wawancara dengan Oprah Winfrey di televisi nasional. Pada saat itu, Harry dan Meghan memang sudah resmi mundur dari anggota kerajaan.

Demikian kisah kehamilan pertama Putri Diana dan beberapa tradisi unik di Kerajaan Inggris. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Simak juga 5 gaya pola asuh Putri Diana, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/rap)

Loading...

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online