TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Presiden Prabowo Subianto akan mengumumkan sekitar 53 program quick win atau Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) untuk tahun 2025. Salah satunya langkah penanganan polusi udara di Jakarta.
"Segera bisa diumumkan secara bertahap," kata Luhut usai rapat dengan Presiden Prabowo di kompleks Istana Kepresidenan pada Kamis malam, 5 Desember 2024.
Selain program percepatan, e-katalog versi 6 direncanakan untuk diluncurkan oleh pemerintah pada bulan depan. Luhut mengatakan katalog tersebut akan mencakup 95 persen belanja APBN yang diharapkan dapat mengurangi inefisiensi yang telah mencapai angka signifikan.
Luhut optimistis bahwa melalui digitalisasi pemerintahan, target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen secara bertahap dalam lima tahun ke depan dapat tercapai.
"Jadi kombinasi-kombinasi tadi dengan digitalisasi semua data yang ada di pemerintahan dan kementerian dan institusi pemerintahan itu akan segera dilakukan, kemudian ujungnya nanti kepada government technology," kata Luhut.
Program quick win Prabowo telah disetujui Dewan Perwakilan Rakyat melalui Undang-Undang Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025, dalam rapat paripurna ke-7 Masa sidang I tahun 2024-2025 pada 19 September 2024.
Adapun menurut catatan Greenpeace, Jakarta menjadi salah satu contoh kota dengan kualitas udara buruk akibat emisi pembangit listrik tenaga uap batu bara, emisi kendaraan, asap pabrik, dan karhutla. Dampaknya, pada 2023 kasus ISPA mencapai 1.5 – 1.8 juta secara nasional.
Aktivitas ekstraktif industri dan PLTU batubara menjadi penyumbang utama polusi udara di Jakarta dan sekitarnya. Sebanyak 118 fasilitas industri dan 8 PLTU Batubara di sekitar Jakarta melepaskan emisi karbon yang mempercepat pemanasan global dan perubahan iklim.
Luhut, mantan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi pernah ditunjuk sebagai Ketua Satgas Penanganan Polusi Udara Jakarta dan sekitarnya oleh Presiden ke-7 Joko Widodo pada Agustus 2023.
Berikut sejumlah program unggulan Prabowo-Gibran dan alokasi anggarannya yang disahkan DPR RI:
1. Program Makan Siang BergiziGratis sebesar Rp 71 triliun.
2. Pemeriksaan kesehatan gratis untuk tekanan darah, gula darah, foto rontgen, dan skrining penyakit katastropik sebesar Rp 3,2 triliun.
3. Pembangunan rumah sakit lengkap berkualitas di daerah, dengan meningkatkan kualitas rumah sakit di daerah dari tipe D menjadi tipe C serta sarana, prasarana, dan alat kesehatan sebesar Rp 1,8 triliun.
4. Renovasi sekolah yang terdiri dari ruang kelas, mebel, serta MCK (mandi, cuci, dan kakus) sebanyak 22 ribu sekolah sebesar Rp 20 triliun.
5. Membangun sekolah unggulan terintegrasi sebesar Rp 4 triliun.
6. Membangun lumbung pangan nasional di daerah dan desa dengan intensifikasi lahan pertanian seluas 80 ribu hektare dan cetak sawah baru seluas 150 ribu hektare serta dukungan sarana dan prasarana pendukung sebesar Rp 15 triliun.
7. Pengentasan penyakit menular Tuberkulosis (TBC) dialokasikan Rp 8 triliun. Program itu masuk dalam anggaran di lingkup Kementerian Kesehatan tahun 2025. Hal ini disampaikan Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Wahyu Utomo, dalam acara Media Gathering di Anyer, Banten, Rabu, 25 September 2024.
Nabiila Azzahra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.