Mengenal Coital Alignment Technique dalam Berhubungan Intim dari Tips Melakukan hingga Risikonya

2 days ago 8

Jakarta -

Ayah dan Bunda pernahkah mendengar coital alignment technique (posisi CAT)? Ini merupakan modifikasi dari gaya misionaris. Sebelum mempraktikkannya dalam berhubungan intim, ketahui dulu tips melakukannya hingga risikonya.

Pada posisi CAT ini, pasangan pria menggunakan organ intimnya atau mainan kemudian menggosokkan vulva sehingga menciptakan gesekan yang menyenangkan. 

Apa itu coital alignment technique (CAT)?

Coital alignment technique (CAT) adalah posisi seks yang berfokus pada rangsangan klitoris. Posisi seks ini merupakan variasi dari posisi misionaris. CAT awalnya dicetuskan oleh psikoterapis dan peneliti seks Edward Eichel.

Dr. Janet Brito, Terapis Seks, Supervisor, Pembicara, dan Pelatih Latinx bersertifikat nasional, menjelaskan bahwa Eichel menciptakan teknik CAT sebagai respons terhadap pasangan yang mengalami kesulitan mencapai orgasme melalui penetrasi vagina saja.

"CAT menggunakan rangsangan klitoris dan penetrasi vagina untuk perlahan-lahan menggoyang pasangan di bagian bawah (orang yang menerima rangsangan) hingga mencapai orgasme," ujar Brito dilansir dari Healthline.

Menurut Brito, posisi CAT lebih fokus pada gerakan vertikal dan menggosok. Cara ini untuk mengalihkan fokus dari penetrasi vagina ke rangsangan klitoris, biasanya dengan menggesekkan klitoris pada batang penis atau mainan.

Cara melakukan coital alignment technique (CAT)

Pada posisi CAT ini, ada beberapa langkah yang perlu Ayah dan Bunda perhatikan. Berikut cara aman melakukan posisi CAT:

  1. Salah satu pasangan harus berbaring telentang dan meluruskan kaki mereka, sedikit terbuka.
  2. Pasangan lainnya kemudian harus meluncur di atas, di antara kaki pasangan mereka.
  3. Untuk keselarasan yang sempurna, pasangan di atas (pria) harus mengangkat tubuh mereka lebih tinggi daripada posisi misionaris yang biasa.
  4. Untuk melakukan ini, dada pasangan di atas harus sejajar dengan bahu pasangan di bawah (perempuan).
  5. Setelah Ayah dan Bunda sejajar, pasangan di atas dapat dengan hati-hati menyandarkan berat badan mereka pada pasangan di bawah.
  6. Ini akan mengurangi jumlah ruang antara alat kelamin dan menciptakan lebih banyak gesekan.
  7. Dari sini, bagian atas dapat perlahan memasuki pasangan di bawah, tetapi hanya ujungnya! Batang penis atau mainan akan bersandar pada vulva.
  8. Kemudian, mulailah gerakan goyang ke atas dan ke bawah. Ini akan memungkinkan penetrasi vagina ringan sementara batang bergesekan dengan klitoris.

Pada posisi CAT, pasangan suami istri (pasutri) penting untuk komunikasi. Teknik ini membutuhkan koordinasi yang baik. Bunda dapat memberitahu suami jika ada tekanan atau gesekan yang terasa nyaman atau tidak.

Manfaat posisi coital alignment technique (CAT)

Brito mengatakan bahwa posisi CAT mungkin bermanfaat bagi siapa saja yang mengalami disfungsi seksual. Teknik ini dikembangkan untuk membantu orang yang mengalami kesulitan mencapai klimaks dari hubungan seks penetrasi, seperti perempuan yang mengalami anorgasmia koitus. Dan itu terbukti.

Berikut beberapa manfaat mempraktikkan posisi seksual CAT:

  1. Menurut sebuah studi 8 minggu dari tahun 1995, partisipan yang mempraktikkan CAT mengalami peningkatan orgasme posisi misionaris.
  2. Teknik ini juga dapat membantu mengekang ejakulasi dini. Itu karena, tidak seperti posisi penetrasi lainnya, penyelarasan koitus tidak benar-benar tentang penetrasi.
  3. Mengalihkan fokus penetrasi sehingga dapat membantu menunda ejakulasi penis. Alhasil, kedua pasangan mendapatkan lebih banyak kepuasan, lebih lama.
  4. Menjalin kedekatan emosional. Teknik ini membutuhkan koordinasi dan komunikasi sehingga hubungan intim menjadi lebih intim dan penuh perhatian.

Infografis tips seks agar cepat hamil

Risiko dan tantangan dalam melakukan coital alignment technique (CAT)

Posisi CAT ini menawarkan banyak manfaat, namun Ayah dan Bunda perlu waspada karena ada risiko dan tantangan dalam posisi CAT.

Tantangan yang dihadapi pasutri dengan posisi CAT mungkin sulit untuk mendapatkan posisi yang tepat dengan mempraktikkan posisi CAT. Bahkan pasangan yang mengharapkan pentrasi lebih dalam mungkin tidak akan mendapatkannya. Beberapa orang merasa penisnya sulit mencapai klimaks pada posisi ini.

Meski begitu, jika pasutri termasuk orang yang berjuang melawan ejakulasi dini, posisi ini bisa membantu bertahan lebih lama di ranjang.

Ayah dan Bunda juga perlu memperhatikan bahwa posisi CAT tidak cocok pada semua pasangan. Beberapa pasangan merasa teknik ini kurang memuaskan.  Jika gerakan dilakukan terlalu kasar dan kurang komunikasi bisa berisiko cedera atau ketidaknyamanan di area genital.

Pasangan butuh latihan dan kesabaran untuk menguasai teknik ini. Karena tidak semua pasangan langsung mahir melakukan CAT. 

Tips agar nyaman melakukan posisi CAT

Ada beberapa tips yang perlu diperhatikan sebelum mencoba posisi CAT:

  1. Sudutnya. Pasangan di bawah harus memiringkan pinggul dan paha mereka ke atas pada sudut tertentu — tidak lebih tinggi dari 45 derajat — untuk memungkinkan posisi yang lebih baik tanpa menghambat gerakan panggul.
  2. Tambahkan bantalan. Menempatkan bantal di pangkal tulang ekor pasangan di bawah dapat membantu  menemukan sudut yang nyaman dan meredakan ketidaknyamanan.
  3. Bergerak ke arah yang berbeda. Alih-alih mendorong, mintalah satu pasangan bergerak ke atas sementara yang lain bergerak ke bawah. Cobalah untuk mengubah gerakan ke arah yang berbeda untuk rangsangan klitoris yang lebih banyak.
  4. Atur kecepatan. Tidak seperti posisi misionaris dasar, yang bisa menjadi cepat dan tak terkendali, posisi CAT bekerja paling baik dengan kecepatan yang lambat dan terkendali.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online