Mengenal Perkembangan Bayi 1 Tahun Lebih Jauh, Si Kecil Sudah Bisa Apa?

2 hours ago 1

Ketika bayi menginjak usia satu tahun, banyak perkembangan menakjubkan yang terjadi. Di fase ini, aspek fisik dan kognitifnya mulai terlihat dengan jelas. Langkah pertama yang penuh semangat dan kata-kata pertama yang menggemaskan menjadi rangkaian momen yang sangat dinanti oleh orang tua.

Di usia satu tahun, bayi tidak hanya belajar berjalan, tetapi juga mulai berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Mereka mulai memahami konsep dasar, seperti mengenali nama-nama benda dan meniru suara-suara yang didengar.

Lantas, apa saja yang bisa dilakukan oleh bayi di usia satu tahun? Yuk, simak penjelasan selengkapnya di artikel ini, Bunda!

Perkembangan anak 1 tahun atau 12 bulan, bisa apa saja?

Saat menginjak usia satu tahun, bayi memasuki fase yang penuh dengan eksplorasi dan penemuan. Di usia ini, mereka mulai menunjukkan berbagai keterampilan baru yang mencerminkan perkembangan fisik, kognitif, bahasa, dan sosial yang pesat.

Di sisi lain, anak-anak di usia ini juga masih diliputi dengan perilaku impulsif atau tantrum. Oleh karena itu, peran orang tua sangat penting dalam mendampingi dan memahami setiap perkembangan yang dilalui anak-anak.

Mengutip dari UNICEF dan CDC, berikut Bubun kumpulkan informasi mengenai berbagai aspek perkembangan yang terjadi pada bayi usia satu tahun.

1. Perkembangan motorik anak usia 1 tahun

Pada usia satu tahun, anak mengalami perkembangan motorik yang signifikan. Mereka mulai dapat duduk, berdiri, dan berjalan sendiri, meskipun mungkin masih memerlukan dukungan dari orang dewasa atau benda-benda di sekitar.

Untuk membantu Si Kecil mengembangkan keterampilan motorik kasarnya, cobalah letakkan dia di permukaan yang datar dan aman, seperti karpet atau matras lembut.

Di sisi motorik halus, anak mulai menggenggam dan mengambil benda, serta menunjukkan koordinasi antara mata dan tangan yang lebih baik. Mereka dapat menunjuk objek dan menggunakan jari-jari mereka untuk mengeksplorasi berbagai tekstur.

2. Perkembangan bahasa anak usia 1 tahun

Perkembangan bahasa pada anak usia satu tahun biasanya dimulai dengan pengucapan kata-kata pertama seperti "mamma" dan "dadda". Selain itu, mereka suka meniru suara dan kata-kata yang didengar, meskipun belum sepenuhnya memahami maknanya

Anak-anak di usia ini juga mulai memahami banyak kata dan dapat merespons perintah sederhana. Ekspresi non-verbal, seperti menunjuk dan mengangguk, menjadi cara bagi mereka untuk mengomunikasikan keinginannya. 

3. Perkembangan emosional anak usia 1 tahun

Di rentang usia ini, anak mulai menunjukkan emosi dasar seperti senang, sedih, dan cemas, serta merespons terhadap kehadiran orang tua dan orang baru. Mereka cenderung merasa cemas saat terpisah dari orang tua, yang sering kali terlihat melalui tangisan atau usaha untuk mencari perhatian.

Ketika dihadapkan dengan orang baru, anak mungkin merasa gugup dan memilih untuk diam karena merasa tidak nyaman. Namun, mereka juga mampu memberikan reaksi positif, seperti tertawa atau melambaikan tangan, yang menunjukkan bahwa mereka mulai belajar berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

4. Perkembangan kognitif anak usia 1 tahun

Perkembangan kinerja otak atau kognitif anak di usia ini cukup signifikan, lho Bunda. Mereka mulai menunjukkan kemajuan dalam kemampuan berpikir, belajar, dan memecahkan masalah.

Hal ini terlihat dari kemampuan mereka untuk meniru gerakan dan isyarat yang dilakukan oleh orang dewasa, menyusun blok, dan minum langsung dari gelas. Selain itu, mereka juga dapat mengikuti petunjuk sederhana, contohnya mengambil mainan dan menemukan benda-benda yang disembunyikan.

5 Pilihan makanan anak 1 tahun yang sehat bergizi

Menurut the American Academy of Pediatrics, anak-anak yang beranjak usia satu tahun membutuhkan sekitar 1.000 kalori, 700 mg kalsium, 600 IU vitamin D, dan 7 mg zat besi setiap harinya demi mendapatkan pertumbuhan yang baik.

Dikutip dari laman Healthline, berikut lima pilihan makanan yang dianjurkan untuk anak usia satu tahun konsumsi:

1. Buah bertekstur lunak

Anak berusia 12 bulan ke atas sangat aktif menggenggam setiap makanan yang dikonsumsinya dan berusaha untuk melahap menu makanannya sendiri. Oleh sebab itu, Bunda perlu menyiapkan makanan yang mudah digenggam oleh Si Kecil.

Buah-buahan bertekstur lembut seperti pisang, mangga, dan persik adalah pilihan yang bagus untuk masa transisi ini. Selain mudah dicerna, buah-buahan tersebut juga kaya akan nutrisi, seperti vitamin C, B6, dan kalium, yang penting untuk perkembangan otak dan otot anak.

2. Susu dan yogurt

Memasuki rentang usia ini, Si Kecil sudah dilatih untuk berhenti mengonsumsi ASI. Untuk itu, Bunda bisa memperkenalkan Si Kecil pada susu sapi alami atau produk olahannya.

Susu dan yogurt merupakan sumber protein dan kalsium yang sangat baik untuk pembentukan tulang dan bermanfaat bagi pertumbuhan gigi anak. Satu gelas susu murni (244 ml) menawarkan 39 persen dari kebutuhan kalsium harian yang dibutuhkan anak berusia 1 tahun.

3. Telur

Telur adalah makanan yang sangat baik untuk balita maupun orang dewasa. Selain mendukung kesehatan mata, telur juga berperan penting dalam perkembangan otak yang optimal.

4. Sayur-mayur

Mengukus brokoli, kacang polong, dan wortel adalah cara terbaik untuk memperkenalkan Si Kecil untuk melahap sayuran.

Sayuran tersebut kaya akan serat dan vitamin C. Selain itu, wortel mengandung lutein yang mendukung kesehatan mata, sementara kacang polong merupakan sumber protein yang baik untuk pembentukan otot.

5. Ikan bandeng

Ikan bandeng kaya akan protein, yang krusial bagi pertumbuhan dan perkembangan otot anak. Daging ikan ini juga mengandung asam lemak omega-3 yang mendukung perkembangan fungsi kognitif dan sistem saraf Si Kecil, lho Bunda.

Tekstur ikan bandeng yang lembut membuatnya mudah dicerna, sehingga olahan ikan ini sangat cocok untuk anak usia satu tahun yang mulai belajar mengonsumsi makanan padat. 

Ciri-ciri anak sehat usia 1 tahun atau 12 bulan dilihat dari fisiknya

Anak yang sehat dapat dengan mudah dikenali dari penampilan fisiknya, terutama saat mereka menginjak usia satu tahun. Penampilan ini mencerminkan pertumbuhan dan perkembangan yang baik. Berikut adalah beberapa indikator yang perlu diperhatikan menurut The Healthy Children:

1. Tinggi badan mencapai indeks rata-rata

Ketika anak mencapai usia 15 bulan, perkembangan fisik mereka mulai tampak jelas. Rata-rata, anak perempuan pada usia ini memiliki berat sekitar 10,5 kg dan tinggi hampir 77 cm, sedangkan anak laki-laki memiliki berat sekitar 11 kg dan tinggi sekitar 78 cm.

Dalam tiga bulan ke depan, mereka diperkirakan akan mengalami pertambahan berat badan sekitar 0,7 kg dan tumbuh sekitar satu inci, atau sekitar 2,5 cm.

Saat memasuki usia dua tahun, tinggi badan anak perempuan diperkirakan mencapai sekitar 86 cm dengan berat sekitar 12,2 kg. Sementara itu, anak laki-laki dapat mencapai tinggi 87,5 cm dengan berat hampir 12,6 kg. 

2. Berat badan terus bertambah

Pertambahan berat badan anak di usia satu tahun memang melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan yang pesat saat mereka masih bayi. Pada bulan-bulan pertama setelah kelahiran, bayi biasanya mengalami kenaikan berat badan yang signifikan, sering kali mencapai beberapa kilogram dalam waktu singkat. 

Meskipun demikian, angka berat badan anak usia satu tahun tetap menunjukkan peningkatan yang konsisten, meskipun tidak seagresif pada bulan-bulan awal kehidupannya. Secara umum, selama tahun kedua, berat badan anak diperkirakan akan bertambah antara 1,4 hingga 2,3 kg. 

3. Wajah dan tubuh mengalami perubahan

Penampilan anak akan berubah seiring pertumbuhan tubuhnya. Pada usia 12 bulan, mereka masih tampak seperti bayi, dengan kepala yang menjadi bagian terbesar, sementara lengan dan kaki terlihat pendek dan bulat.

Seiring bertambahnya aktivitas, otot-ototnya akan berkembang, mengurangi lemak yang tersimpan. Akibatnya, lengan dan kaki mereka akan memanjang, dan wajahnya akan menjadi lebih terstruktur dengan garis rahang yang semakin jelas.

4. Lingkar kepala bertambah

Anak yang sehat berkaitan erat dengan perkembangan kinerja otak yang semakin baik. Perubahan ini dapat dilihat dari pertambahan lingkar kepala, yang biasanya bertambah sekitar 2-2,5 cm sepanjang tahun pertama. Menjelang usia dua tahun, lingkar kepala anak akan mencapai sekitar 90 persen dari ukuran kepala orang dewasa.

5. Mampu menggunakan benda sesuai fungsinya

Kemampuan kognitif anak usia satu tahun mulai menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam mengenali fungsi benda di sekitarnya. Meskipun belum sempurna, anak sehat pada usia ini mampu melakukan berbagai aktivitas, seperti makan dengan jari, membolak-balikkan halaman buku, dan membantu orang tua mengambil barang.

6. Bisa berdiri, berjalan, dan naik tangga

Memasuki usia satu tahun, anak-anak idealnya sudah dapat berdiri tanpa bantuan dan mulai berjalan dengan dukungan benda-benda di sekitarnya, seperti kursi atau baby walker.

Jika kemampuan motorik mereka terlatih dengan baik, pada usia 15 bulan, anak-anak biasanya sudah mampu berjalan sendiri, berlari, berhenti, jongkok, dan kembali berdiri. Mereka juga dapat duduk di bangku serta menaiki tangga sembari berpegangan.

7. Tidak menderita infeksi berulang kali

Anak yang sering mengalami infeksi berulang kali dapat menjadi indikasi bahwa mereka mengidap gizi buruk. Hal ini menunjukkan bahwa sistem imun mereka sangat rentan terhadap penyakit, seperti diare dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Penting bagi orang tua untuk memastikan anak mendapatkan asupan gizi yang seimbang agar kesehatan dan daya tahan tubuh mereka tetap terjaga.

Cara mengasuh dan mendidik anak berusia satu tahun agar tumbuh cerdas

Mengasuh dan mendidik anak berusia satu tahun agar tumbuh cerdas memerlukan pendekatan yang penuh kasih dan stimulasi. Pada usia ini, anak sangat aktif dan ingin menjelajahi dunia di sekitarnya.

Connection Academy menyarankan orang tua untuk mendukung perkembangan kognitif anak dengan menyediakan mainan edukatif yang merangsang rasa ingin tahu, seperti balok bangunan dan buku bergambar. Interaksi positif, seperti berbicara, bernyanyi, dan membaca bersama, juga penting untuk mengembangkan keterampilan bahasa dan komunikasi anak.

Selain itu, Healthline menekankan bahwa orang tua sebaiknya membiarkan anak bergerak bebas dan mengeksplorasi lingkungan, seperti merangkak, berjalan, dan bermain di luar ruangan. Melibatkan anak dalam kegiatan sehari-hari, seperti menata mainan atau memasukkan barang ke dalam keranjang, juga dapat mengajarkan keterampilan motorik halus dan rasa tanggung jawab.

Terakhir, memberikan kasih sayang dan perhatian yang konsisten sangatlah penting. Anak-anak yang merasa dicintai cenderung lebih percaya diri dan terbuka untuk belajar. Luangkan waktu untuk bermain bersama, mendengarkan, dan merespons kebutuhan emosional anak, ya Bunda.

5 Ide aktivitas untuk stimulasi perkembangan anak 1 tahun agar cerdas

Melansir dari Kinder Care dan Harvard Developing Child, berikut lima ide aktivitas permainan yang bertujuan untuk menstimulasi perkembangan Si Kecil usia 1 tahun agar tumbuh cerdas!

1. Dump and Fill

Permainan dump and fill untuk anak satu tahun adalah aktivitas di mana mereka menuangkan atau memindahkan benda dari satu wadah ke wadah lain, seperti memindahkan bola, pasir, atau benda kecil lainnya. Permainan ini dapat membantu anak mengembangkan keterampilan motorik kasar dan halus, serta koordinasi mata dan tangan. 

2. Menyusun balok

Permainan menyusun balok adalah aktivitas yang sangat bermanfaat untuk melatih motorik dan kreativitas anak sejak dini. Anak-anak memiliki kesempatan untuk menyusun balok-balok tersebut menjadi bentuk benteng atau menumpuknya sesuai imajinasi mereka. Selain itu, permainan ini juga melatih kemampuan problem-solving, karena anak belajar bagaimana menyeimbangkan balok untuk membangun struktur yang lebih stabil.

3. Finger painting

Dalam permainan finger painting, anak dapat mengeksplorasi tekstur, warna, dan bentuk dengan cara yang sensori. Aktivitas ini mendorong peningkatan keterampilan motorik halus, kreativitas, serta koordinasi tangan dan mata. Sebelum memulai, pastikan cat yang digunakan aman untuk dikonsumsi dan mudah dibersihkan, ya Bunda.

4. Bermain gelembung air sabun

Anak-anak sangat suka menyaksikan bola-bola gelembung sabun terbang kesana kemari. Mereka akan berlari dan melompat untuk mengejar serta memecahkan gelembung tersebut. Oleh karena itu, permainan ini sangat baik untuk merangsang dan melatih keterampilan motorik, sekaligus menstimulasi penglihatan anak. 

5. Petak umpet

Di rentang usia ini, anak-anak sangat senang bermain petak umpet. Mereka menikmati bersembunyi dan mendengarkan suara Bunda saat mencari mereka.

Aktivitas ini membawa banyak manfaat bagi keterampilan motorik Si Kecil, seperti koordinasi otot, keseimbangan, dan ketangkasan. Selain itu, petak umpet juga membantu mereka menstimulasi ingatan serta mengenal konsep ruang dan jarak.

5 Hal yang perlu diwaspadai pada anak usia 1 tahun

Berikut lima hal red flag yang wajib diperhatikan dari perkembangan anak usia satu tahun menurut laman Fatherly dan CDC:

1. Regresi

Regresi pada anak merujuk pada kondisi di mana seorang anak yang sebelumnya telah mencapai tahap perkembangan tertentu mengalami penurunan atau kembali ke perilaku yang lebih awal. Ini bisa terjadi dalam berbagai aspek perkembangan, termasuk keterampilan motorik, bahasa, sosial, atau perilaku.

2. Tidak ada kontak mata

Di usia satu tahun, kontak mata merupakan salah satu sarana komunikasi penting bagi anak dengan orang lain. Melalui mata, Si Kecil dapat belajar berinteraksi dan meniru gerakan orang di sekitarnya.

Jika anak tidak mampu melakukan kontak mata dan menjadi tidak responsif terhadap keadaan di sekelilingnya, ada kemungkinan bahwa ia mengidap autisme. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memperhatikan tanda-tanda ini dan berkonsultasi dengan profesional jika diperlukan.

3. Suka menyeret salah satu sisi tubuhnya

Menyeret salah satu sisi tubuhnya pada anak usia 1 tahun bisa menjadi tanda adanya masalah dalam perkembangan motorik. Ini dapat menunjukkan kemungkinan gangguan seperti cerebral palsy, yang mempengaruhi kemampuan gerak dan koordinasi. Bunda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. 

4. Melakukan gerakan berulang-ulang

Anak yang sering melakukan gerakan berulang, seperti mengepakkan tangan, menggelengkan kepala, atau menunjukkan postur jari tertentu, perlu diwaspadai oleh orang tua. Gerakan ini bisa menjadi tanda adanya masalah neurologis yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari mereka.

5. Tidak memahami instruksi sederhana

Red flag terakhir yang perlu diperhatikan dari anak berusia satu tahun adalah ketidakmampuan mereka untuk memahami instruksi sederhana yang Bunda berikan. Misalnya, mereka tidak menggubris saat dipanggil namanya atau ketika diminta untuk mengambil barang di dekatnya. 

Demikian penjelasan mengenai perkembangan bayi di usia satu tahun yang wajib diketahui orang tua. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online