Menghitung hari menuju malam yang dimuliakan oleh Allah SWT, yakni malam Nisfu Syaban. Malam istimewa ini merupakan kesempatan berharga bagi umat Islam untuk melaksanakan berbagai amalan, salah satunya adalah salat Nisfu Syaban.
Mengutip dari buku Ngaji Kuping karya Casudi (2022), sahabat Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Malaikat Jibril menemui Rasulullah SAW. Dalam pertemuan itu, Jibril menyampaikan bahwa pada malam Nisfu Syaban, pintu langit dan 300 pintu rahmat dibuka lebar.
Seluruh umat Islam pun dianjurkan untuk beribadah dan memanjatkan doa kepada Allah SWT, memohon ampunan atas semua dosa yang telah dilakukan. Untuk itu, mari simak bersama informasi mengenai pelaksanaan salat Nisfu Syaban yang penuh berkah berikut ini, Bunda.
Salat Nisfu Syaban 2025 dikerjakan pada tanggal berapa?
Bagi Bunda yang sudah menantikan waktu ibadah salat Nisfu Syaban, saatnya bersiap-siap. Melansir dari laman detikcom, malam penuh kemuliaan ini akan jatuh pada hari ke-15 bulan Syaban, yang berarti tinggal beberapa hari lagi.
Penting untuk diketahui bahwa waktu pergantian hari dalam kalender Masehi berbeda dengan kalender Hijriah. Pada kalender Masehi, pergantian hari terjadi pada pukul 00.00 waktu setempat, sedangkan pada kalender Hijriah, pergantian hari dimulai saat Maghrib.
Dengan demikian, bulan Syaban dimulai pada 31 Januari 2025, sehingga malam Nisfu Syaban akan berlangsung dari Maghrib 13 Februari hingga Maghrib 14 Februari. Informasi ini berdasarkan Kalender Hijriah tahun 2025 yang dirilis oleh Kementerian Agama (Kemenag RI) dalam laman Badan Zakat Nasional (Baznas).
Waktu salat Nisfu Syaban
Malam Nisfu Syaban adalah waktu yang istimewa, di mana umat Islam dianjurkan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui berbagai amalan, termasuk salat. Jika Bunda dan keluarga ingin menunaikan salat di malam Nisfu Syaban, persiapkan diri untuk melaksanakan ibadah yang penuh berkah ini pada Kamis, 13 Februari 2025.
Salat sunah ini dilakukan pada malam Jumat, setelah waktu Maghrib. Jadi, pastikan diri sudah siap untuk melaksanakan ibadah dengan khusyuk. Selain salat, malam Nisfu Syaban juga merupakan waktu yang tepat untuk memanjatkan doa dan harapan, ya, Bunda.
Niat salat Nisfu Syaban
Mengutip dari laman Baznas, berikut adalah beberapa bacaan niat salat Nisfu Syaban, baik untuk dilaksanakan sendiri maupun berjamaah:
Niat salat Nisfu Sya'ban sendiri
أُصَلِّي سُنَّةَ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
Usholli sunnatan nisfu syakbaana rakataini lillahi ta ala.
Artinya: “Saya berniat salat sunah nisfu Syaban dua rakaat karena Allah Ta'ala."
Niat salat Nisfu Syaban berjamaah
Niat salah Nisfu Syaban berjamaah sebagai imam:
أوشلي سناتا نشفي شعبان راك عطايني إمامنا الله تعالى
Ushalli sunnata Nishfi Syaban rak ataini imaman lillahi ta ala.
Artinya: "Aku berniat salat sunah nisfu syaban dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta'ala. Allahu Akbar."
Niat salah Nisfu Syaban berjamaah sebagai makmum:
أوشالي سوناتا نشفي شعبان راك عطايني مامومن الله تعالى
Ushalli sunnata Nishfi Syaban rak ataini mamuman lillahi ta ala.
Artinya: "Aku niat salat sunah nisfu syaban dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta'ala."
Hukum salat Nisfu Syaban, harus dilaksanakan sendiri atau berjemaah?
salat Nisfu Syaban dapat dilaksanakan baik secara sendiri maupun berjamaah. Tidak ada kewajiban untuk melakukannya secara berjamaah, sehingga umat Islam dapat memilih sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing.
Namun, beberapa ulama menekankan keutamaan melaksanakan salat ini secara sendiri, karena dianggap lebih mendekati sunnah Rasulullah SAW. Dikutip dari laman detikcom, Imam Nawawi dalam kitabnya Al-Majmu' menjelaskan bahwa salat sunnah lebih utama dilakukan sendiri, kecuali ada alasan tertentu untuk melakukannya secara berjamaah.
Tata cara salat Nisfu Syaban
Melansir dari laman CNN Indonesia, berikut adalah tata cara pelaksanaan salat Nisfu Syaban yang terdiri dari dua rakaat:
1. Membaca niat
Sebelum memulai salat, niat harus diucapkan dalam hati. Niat bisa diucapkan dalam bahasa Arab atau bahasa yang dipahami, yang penting adalah kesadaran dalam hati untuk melaksanakan ibadah ini.
2. Takbiratul Ihram
Setelah niat, angkat kedua tangan sejajar dengan telinga atau bahu, lalu ucapkan "Allahu Akbar" (Allah Maha Besar). Ini adalah takbir pembuka yang menandakan telah memasuki salat sehingga tidak boleh berbicara atau melakukan hal lain selama ibadah.
3. Rakaat pertama
Dalam rakaat pertama, bacalah surat Al-Fatihah diikuti dengan surat pendek atau ayat dari Al-Qur'an (diutamakan surat Al-Kafirun). Setelah itu, lakukan rukuk, i'tidal, sujud, dan duduk di antara dua sujud seperti pada salat biasa.
4. Rakaat kedua
Setelah menyelesaikan rakaat pertama, bangkit untuk melanjutkan ke rakaat kedua. Bacalah Al-Fatihah dan surat pendek lagi (diutamakan surat Al-Ikhlas), kemudian lakukan rukuk, i'tidal, sujud, dan duduk di antara dua sujud. Setelah menyelesaikan sujud terakhir, ucapkan salam untuk mengakhiri salat.
salat Nisfu Syaban biasanya dilakukan dalam dua rakaat, dan pelaksanaannya mirip dengan salat sunnah lainnya. Setelah menunaikan salat, umat Islam dianjurkan untuk membaca surah Yasin sebanyak tiga kali dan doa malam Nisfu Syaban.
Doa setelah salat Nisfu Syaban
Setelah melaksanakan salat Nisfu Syaban, umat Islam disarankan untuk mengamalkan doa berikut ini agar amalan malam istimewa tersebut menjadi lebih sempurna:
اَللّٰهُمَّ يَاذَا الْمَنِّ وَلاَ يُمَنُّ عَلَيْكَ يَاذَا اْلجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ يَاذَا الطَّوْلِ وَاْلاِنْعَامِ لاَاِلٰهَ اِلاَّ اَنْتَ ظَهَرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَاَمَانَ اْلخَائِفِيْنَ
اَللّٰهُمَّ اِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِى عِنْدَكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقِيًّا اَوْ مَحْرُوْمًا اَوْ مَطْرُوْدًا اَوْ مُقْتَرًّا عَلَىَّ فِى الرِّزْقِ فَامْحُ
اَللّٰهُمَّ بِفَضْلِكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَطَرْدِي وَاِقْتَارَ رِزْقِي وَاَثْبِتْنِىْ عِنْدَكَ فِي اُمِّ اْلكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ اْلحَقُّ فِى كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُوْ اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ اُمُّ اْلكِتَابِ
اِلٰهِيْ بِالتَّجَلِّى اْلاَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ اِصْرِفْ عَنِّيْ مِنَ اْلبَلاَءِ مَا اَعْلَمُ وَمَا لاَ اَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ اْلغُيُوْبِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Allaahumma yaa dzal manni walaa yamunnu 'alaika yaa dzal jalali wal ikraam, yaa dzath-thauli wal in'aam laa ilaha illaa anta, dzhahral laajiin, wa jaarul mustajiiriin, wa amaanal khaaʻifin.
Allaahumma in kunta katabtanii 'indaka fi ummil kitaabi syaqiyyan au mahruuman au mathruudan au muqtarran 'alayya fir-rizqi famhu.
Allaahumma bi fadlika fi ummil kitaabi syaqaawatii wa hirmaanii wa thardii waiq taari rizqii wa ats-bitnii 'indaka fi ummil kitaabi sa'iidan marzuuqan muwaffaqal lil khairaat. Fa innaka qulta wa qaulukal haqqu fi kitaabikal munzali 'alaa nabiyyikal mursali, yamhullaahu maa yasyaaʻu wa yutsbitu wa 'indahu ummul kitaabi.
Ilaahii bittajallil a'dzhami fi lailatin nishfi min syahri sya'baanal mukarramil latii yufraqu fiihaa kullu amrin hakiim wa yubramu ishrif 'annii minal balaaʻi maa a'lamu wa maa laa a'lamu wa anta 'allaamul ghuyuubi birahmatika yaa arhamar rahimiin.
Wa shallallahu 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallama. Aamiin.
Artinya: "Ya Allah, Dzat Pemilik anugerah, bukan penerima anugerah. Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Wahai Dzat yang memiliki kekuasaan dan kenikmatan. Tiada Tuhan selain Engkau. Engkaulah penolong para pengungsi, pelindung para pencari perlindungan, pemberi keamanan bagi yang ketakutan.
Ya Allah, jika Engkau telah menulis aku di sisi-Mu dalam Ummul Kitab sebagai orang yang celaka atau terhalang atau tertolak atau sempit rezeki, maka hapuskanlah.
Ya Allah, dengan anugerah-Mu, dari Ummul Kitab, akan celakaku, terhalangku, tertolakku dan kesempitanku dalam rezeki, dan tetapkanlah aku di sisi-Mu, dalam Ummul Kitab, sebagai orang yang beruntung, luas rezeki dan memperoleh taufik dalam melakukan kebajikan. Sungguh Engkau telah berfirman, dan firman-Mu pasti benar, dalam Kitab Suci-Mu yang telah Engkau turunkan melalui lisan Nabi-Mu yang terutus: Allah menghapus apa yang dikehendaki dan menetapkan apa yang Dia kehendaki, dan di sisi-Nya terdapat Ummul Kitab.
Wahai Tuhanku, demi keagungan yang tampak pada malam pertengahan bulan Sya'ban nan mulia, saat dipisahkan (dijelaskan, dirinci) segala urusan yang ditetapkan dan yang dihapuskan, hapuskanlah dariku bencana, baik yang aku ketahui maupun yang tidak aku ketahui. Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi, demi rahmat-Mu, wahai Tuhan Yang Maha Mengasihi.
Semoga Allah melimpahkan selawat dan salam kepada junjungan kami, Muhammad, beserta keluarga dan para sahabat beliau. Aamiin."
Amalan lengkap malam Nisfu Syaban
Selain melaksanakan salat, Bunda juga bisa meramaikan malam Nisfu Syaban dengan berbagai amalan yang penuh berkah. Dikutip dari buku Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan karya Abu Maryam Kautsar Amru, berikut adalah beberapa ibadah yang dianjurkan untuk umat Islam di malam Nisfu Syaban:
1. Puasa Nisfu Syaban
Puasa merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan pada malam Nisfu Syaban. Dalam hadis yang diriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda:
"Jika tiba waktu malam Nisfu Syaban, maka beribadahlah di malamnya dan puasalah di siangnya..." (HR. Ibnu Majah)
Adapun niat puasa Nisfu Syaban adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ فِي النِّصْفِ الشَّعْبَانِ سُنَّةَ لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma fi-n-nishfi-sy-sya'baani sunnata-lillaahi ta'aala.
Artinya: "Saya niat puasa pada pertengahan bulan Syaban sunnah karena Allah ta'ala."
2. Membaca Yasin
Membaca surah Yasin di malam Nisfu Syaban adalah amalan yang dianjurkan dan dianggap penuh keutamaan. Beberapa sumber menyebutkan bahwa membaca surah Yasin sebanyak tiga kali pada malam ini memiliki keberkahan dan dapat mendekatkan diri kepada Allah.
Surah Yasin dapat dibaca setelah Bunda menunaikan salat sunnah malam. Pada pembacaan yang pertama, niat difokuskan untuk memohon umur panjang yang bermakna, yaitu umur yang dihabiskan dalam ketaatan kepada Allah SWT. Pembacaan kedua diarahkan untuk memohon rezeki yang halal dan berkah, yang akan menjadi bekal untuk terus beribadah kepada-Nya.
Sementara itu, pada pembacaan ketiga, niat difokuskan untuk memohon keteguhan iman dari Allah SWT. Setelah membaca surah Yasin, rangkaian ibadah Nisfu Syaban ditutup dengan doa malam Nisfu Syaban.
3. Memperbanyak doa, zikir, dan syahadat
Di malam Nisfu Syaban, Allah SWT memberikan kesempatan besar bagi umat-Nya untuk mengamalkan doa, zikir, dan syahadat demi kebaikan diri dan sesama. Hal ini sebagaimana diriwayatkan dalam hadits berikut:
إِذَا كَانَ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَان نَادَى مُنَادٍ هَلْ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ فَأَغْفِرَ لَهُ، هَلْ مِنْ سَائِلٍ فَأُعْطِيَهُ (رَوَاهُ الْبَيْهَقِيُّ في شُعَبِ الْإِيْمَانِ)
Artinya, "Apabila tiba malam nisfu Sya’ban, maka Malaikat berseru menyampaikan dari Allah: adakah orang yang memohon ampun, maka aku ampuni, adakah orang yang meminta sesuatu, maka aku berikan permintaannya” (HR al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman).
Itulah beberapa hal yang bisa Bunda ketahui terkait hukum dan tata cara salat di malam Nisfu Syaban 2025. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(som/som)