Pakar Minta Ibu Menyusui Hati-hati Pilih Suplemen ASI Booter, Ini Alasannya

2 months ago 38

Jakarta -

Banyak suplemen ASI booster dijual di pasaran. Kebanyakan produk memberikan iming-iming manfaat untuk meningkatkan produksi ASI, Bunda.

Lantas, benarkah suplemen ASI booster dapat meningkatkan suplai ASI? Bagaimana dengan keamanannya?

Dokter dan pakar laktasi Kam Lam, MD, mengatakan bahwa kebanyakan produk suplemen laktasi dibuat dengan tujuan komersil. Padahal, kenyataannya tidak ada suplemen yang dapat menggantikan kandungan dan proses produksi ASI, Bunda.

"Ada banyak produk berbeda di luar sana yang diiklankan untuk meningkatkan produksi ASI karena produk-produk tersebut dibuat untuk menghasilkan uang," kata Lam, dilansir laman Cleveland Clinic.

"Tetapi, tidak ada yang dapat menggantikan proses pengosongan dan stimulasi payudara. Tidak ada suplemen laktasi ajaib yang kita ketahui dapat sepenuhnya menggantikan fisiologi normal produksi ASI," sambungnya.

Meski begitu, bukan berarti Bunda enggak boleh mengonsumsi suplemen ASI booster saat menyusui ya. Suplemen mungkin dibutuhkan pada beberapa kasus seperti Bunda yang memiliki resistensi insulin, kadar prolaktin rendah, atau produksi ASI yang sangat sedikit.

Pada kondisi tersebut, Lam menyarankan ibu menyusui untuk berkonsultasi dengan dokter terkait penggunaan suplemen yang aman. Bunda tetap perlu mengetahui efek samping dari penggunaan suplemen ini.

"Saya merekomendasikan proses pengambilan keputusan bersama antara ibu menyusui dan penyedia layanan kesehatan yang berkualifikasi, sehingga dapat memeriksa kontraindikasi dan memantau efek sampingnya," ujar Lam.

Kontraindikasi adalah alasan mengapa Bunda sebaiknya tidak mengonsumsi suplemen ASI booster. Kontraindikasi dapat berdasarkan riwayat kesehatan, alergi, kondisi medis, atau pengobatan yang sedang dijalani.

Bunda juga perlu waspada dengan label di suplemen ASI booster ya. Hanya karena produk diberi label 'alami' atau 'herbal', bukan berarti produk tersebut aman. Apalagi bila Bunda memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat lainnya.

"Beberapa galactagogue tidak boleh digunakan jika ibu memiliki gangguan pembekuan darah atau penyakit tiroid atau sejumlah kondisi lainnya," ungkap Lam.

"Bukan hanya tidak membantu, obat-obatan itu bisa jadi berbahaya."

Ilustrasi Ibu MenyusuiIlustrasi Ibu Menyusui/ Foto: Getty Images/iStockphoto/geargodz

Efek samping suplemen dapat berbeda pada setiap Bunda

Salah satu kekhawatiran terbesar tentang suplemen ASI booster adalah Bunda tidak tahu pasti apa saja yang terkandung di dalamnya. Tidak seperti obat-obatan, suplemen juga sering kali tidak diuji secara ketat. Di beberapa negara seperti Amerika Serikat, produsen bahkan dapat memasarkan suplemen tanpa uji keamanan atau efektivitas, Bunda.

"Suplemen yang dijual bebas tidak diatur oleh FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat). Perusahaan dapat memasukkan apa pun yang mereka inginkan ke dalam botol-botol tersebut. Apa yang didapatkan konsumen bisa sangat bervariasi, terlepas dari apa yang tertulis di labelnya," kata Lam.

Tak hanya itu, kandungan di dalam suplemen juga tidak dapat bereaksi sama pada setiap orang. Menurut Lam, bisa saja reaksinya pada produksi ASI berbeda dari satu Bunda ke Bunda lainnya.

"Pada sebagian orang, suplemen tertentu dapat meningkatkan produksi ASI, tetapi pada sebagian lainnya justru dapat menurunkan produksi ASI. Dan kami tidak memiliki cukup bukti untuk mengetahui setiap ibu termasuk golongan yang mana," ungkapnya.

Jangan sampai Bunda membeli suplemen ASI booster yang mahal tanpa tahu uji klinis atau kandungannya. Mengeluarkan uang yang banyak untuk sesuatu yang tak pasti hanya akan merugikan Bunda sebagai konsumen.

"Beberapa merek suplemen menyusui ada yang berupa pil multidosis yang diminum beberapa kali sehari. Harganya bisa sangat mahal. Itu bisa menjadi investasi besar untuk sesuatu yang mungkin tidak memberikan manfaat apa pun," kata Lam.

Lebih baik pilih ASI booster alami

Alih-alih mengonsumsi suplemen, Bunda sebenarnya bisa mendapatkan ASI booster secara alami dari makanan. Selain mudah didapat, ASI booster ini juga tergolong murah dan bisa dikreasikan ke menu makan sehari-hari.

Melansir dari beberapa sumber, berikut daftar ASI booster alami dari makanan yang dapat membantu meningkatkan produksi ASI:

  • Susu almond
  • Kurma
  • Daun katuk
  • Daun torbangun
  • Daun kelor
  • Edamame
  • Tempe
  • Ikan
  • Alpukat
  • Oatmeal
  • Daging ayam
  • Biji-bijian, seperti gandum

Demikian penjelasan terkait suplemen ASI booster dari pakar. Sebaiknya hati-hati pilih pelancar ASI yang dijual tanpa resep dokter ya. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online