Panduan Puasa untuk Ibu Hamil di Trimester 1, Ciri-ciri Berbahaya, hingga Tips Aman

4 weeks ago 28

Jakarta -

Tak sedikit ibu hamil yang tetap ingin berpuasa meski masih usia trimester 1. Berikut panduan puasa untuk ibu hamil di trimester 1, ciri-ciri berbahaya, hingga tips aman menjalankan puasa

Umat muslim wajib berpuasa di Bulan Ramadhan. Namun, ibu hamil diperbolehkan untuk tidak berpuasa dengan syarat membayar fidyah untuk menggantinya. 

Bolehkah puasa pada saat hamil muda?

Pada puasa Ramadhan berarti Bunda tidak makan atau tidak minum apa pun, untuk jangka waktu tertentu setelah sahur pada dini hari.

Bagaimana jika ibu hamil muda ingin berpuasa, bolehkah? Ibu hamil muda sebenarnya tidak dilarang berpuasa, namun harus berhati-hati. Apalagi trimester pertama merupakan masa pembentukan organ vital janin. Ibu dan janin tentu membutuhkan asupan nutrisi dan cairan yang mencukupi. 

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dr. Risma Maharani, Sp.OG., M.Kes, mengatakan bahwa ibu hamil yang memutuskan puasa harus mempertimbangkan banyak hal terlebih dulu. Salah satu yang penting adalah kondisi tubuh dan kemungkinan munculnya keluhan terkait kehamilan.

"Jadi kalau trimester pertama tidak mengalami muntah berlebihan, masih bisa makan dan minum, insya Allah bisa berpuasa," kata Risma saat IG Live HaiBunda, beberapa waktu lalu.

Dilansir laman Tommys, membatasi asupan kalori saat hamil tidaklah disarankan berapa pun berat badan Bunda. Ini karena hal tersebut kemungkinan tidak aman buat bayi. Tidak berpuasa melindungi Bunda dan bayi agar ibu dan anak tetap sehat dan aman. 

Dr.Sarah Schenker, Ahli Diet dan Ahli Gizi Kesehatan Masyarakat bersertifikat ini mengatakan terdapat beberapa perbedaan pendapat tentang boleh tidaknya berpuasa ketika hamil, sehingga para ahli merekomendasikan ibu hamil tidak berpuasa selama kehamilan.

"Penting untuk diingat bahwa jika Anda sedang hamil, hukum Islam tidak mengharuskan Anda berpuasa. Anda bisa mengganti puasa nanti. Atau Anda bisa melakukan fidyah, yaitu cara mengganti puasa yang terlewat dengan memberikan makanan kepada orang yang membutuhkan," jelas Schenker dilansir dari BabyCenter.

Ia bilang, memutuskan berpuasa atau tidak merupakan pilihan yang sangat pribadi. Ibu hamil tetap harus mempertimbangkan berdasarkan beberapa hal seperti tahap kehamilan atau bagaimana kondisi kehamilan sejauh ini.

Ibu hamil muda yang ingin puasa perlu memastikan kondisi kesehatan dirinya maupun janin dalam kandungan. Bunda yang memiliki komplikasi seperti mual muntah berlebihan (hiperemesis gravidarum), risiko keguguran , atau diabetes gestasional sebaiknya tidak berpuasa. Berpuasa dapat mempersulit Bunda menjaga kadar gula darah.

Jika Bunda tidak berpuasa maka memudahkan untuk minum cukup air serta makan makanan seimbang yang sehat agar ibu dan bayi mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.

Jangan lupa, janin membutuhkan nutrisi yang berasal dari ibunya, dan jika tubuh Bunda memiliki simpanan energi yang cukup, puasa kemungkinan akan berdampak lebih kecil.

5 Alasan mengapa ibu hamil tidak dianjurkan berpuasa

Ada beberapa alasan ibu hamil sebaiknya tidak berpuasa, antara lain:

1. Lemah dan sakit

Ibu hamil diperbolehkan berpuasa jika kondisi dirinya dan janin sehat, Namun, jika Bunda dalam kondisi tidak sehat dan lemah, sebaiknya tidak memaksakan diri untuk berpuasa.

2. Mual dan muntah

Bunda yang mengalami morning sickness dapat merasa lemas jika memaksakan puasa. Kondisi Bunda juga dapat memperburuk jika mekasakan berpuasa.

3. Kebutuhan nutrisi tinggi

Trimester pertama merupakan masa kritis dalam perkembangan janin. Berpuasa dapat berisiko kekurangan nutrisi yang dapat memengaruhi pertumbuhan janin. 

4. Risiko dehidrasi

Ibu hamil rentan mengalami dehidrasi, terutama jika puasa dilakukan di cuaca panas.

5. Risiko komplikasi

Puasa dapat meningkatkan risiko komplikasi seperti hipoglikemia (gula darah rendah) atau tekanan darah rendah. Memaksakan diri puasa hanya dapat membahayakan ibu dan janin dalam kandungan.

Tips agar hamil muda tetap aman saat puasa

Schenker menyebutkan, ibu hamil yang berencana untuk berpuasa perlu memperhatikan beberapa tips ini agar tetap aman berpuasa.

1. Berkonsultasi dengan dokter

Ibu hamil sempatkan berkonsultasi tentang rencana berpuasa ke dokter dan bidan. Pada masa kehamilan, Bunda tentu membutuhkan banyak nutrisi dan cairan. Dokter dan bidan dapat membantu Bunda dalam memenuhi kebutuhan diet ketika berpuasa. Selain itu, ibu hamil mungkin juga perlu lebih sering melakukan pemeriksaan selama puasa.

2. Penuhi nutrisi saat sahur dan berbuka

Ibu hamil sebaiknya mengonsumsi makanan kaya protein, serat, dan vitamin seperti sayuran, buah, dan daging tanpa lemak ketika sahur maupun berbuka puasa.

3. Mulai kurangi minuman berkafein

Jika ibu hamil biasa minum minuman berkafein, seperti kopi, teh, dan cola, sebaiknya kurangi sebelum berpuasa. Cara ini untuk mencegah sakit kepala.

Ibu hamil tidak boleh mengonsumsi lebih dari 200mg kafein sehari saat hamil, yaitu sekitar dua cangkir kopi instan. 

4. Hindari makanan berlemak dan berminyak

Bunda sebaiknya menghindari makanan berlemak dan berminyak  karena dapat memicu mual dan gangguan pencernaan.

4. Perbanyak cairan

Bunda, sebaiknya cukupi kebutuhan minum air putih saat sahur dan berbuka untuk mencegah dehidrasi.

5. Istirahat yang cukup

Saat Ramadhan, semua orang berlomba memperbanyak ibadah. Nah, Bunda yang hamil juga perlu memperhatikan kesehatan. Hindari aktivitas berat dan pastikan tubuh mendapatkan istirahat yang cukup.

6. Buatlah buku harian makanan

Cobalah untuk membuat buku harian makanan agar ibu hamil dapat tahu apa yang dimakan dan diminum.

Trimester kehamilan yang aman berpuasa

Jika Bunda tetap ingin berpuasa Ramadhan, dikutip dari Marhababy, berikut ini trimester kehamilan yang aman untuk berpuasa:

1. Trimester pertama (minggu 1 - 12)

Ibu hamil pada trimester pertama umumnya akan mengalami mual dan muntah. Trimester pertama ini menjadi waktu tersulit karena sangat dibutuhkan untuk perkembangan bayi.

Namun, jika ibu hamil dapat menjaga asupan makan dengan baik saat sahur maupun berbuka, minum air yang cukup, serta menjaga berat badan, dan yang penting sehat secara keseluruhan, maka aman berpuasa. 

Jika ibu hamil merasa tidak enak badan dan khawatir dengan bayinya, maka tidak perlu mengambil risiko untuk berpuasa

2. Trimester kedua (minggu 13 - 27)

Trimester kedua mungkin menjadi waktu yang paling mudah untuk ibu hamil jika memutuskan untuk berpuasa. Ibu hamil sudah berkurang mualnya, sehingga dapat memperoleh banyak energi dan tidak lelah. 

Namun, setiap ibu hamil berbeda. Pastikan untuk selalu berkomunikasi dengan dokter jika ada masalah. 

3. Trimester ketiga (minggu 28 - 40)

Ibu hamil mungkin sulit untuk berpuasa di trimester terakhir. Pada trimester ketiga ini ibu hamil cenderung merasa lapar setiap waktu. 

Bunda yang tidak kuat berpuasa sebaiknya tidak memaksakan diri. Bayi akan mengambil nutrisi yang tersimpan dalam tubuh ibu hamil sehingga dapat menyebabkan rasa lelah yang membuat Bunda tak mampu berpuasa. 

Syarat ibu hamil saat menjalankan ibadah puasa

Ibu hamil yang ingin berpuasa perlu memperhatikan beberapa syarat di bawah ini dari berbagai sumber:

  1. Pertama dan terutama, ibu harus sehat. Tidak ada riwayat penyakit seperti diabetes, anemia, atau hipertensi.
  2. Tidak ada komplikasi kehamilan: Seperti risiko keguguran atau kehamilan kembar.
  3. Tetap terhidrasi: Bunda pastikan mencukupi kebutuhan air. Cobalah minum air putih minimal 8 gelas sehari di antara waktu berbuka dan sahur.
  4. Asupa nutrisi terpenuhi: Ketika sahur maupun berbuka, usahakan untuk menyiapkan hidangan yang tercukupi kebutuhan nutrisi harian.

Kelompok ibu hamil yang tidak diperbolehkan berpuasa

Berikut beberapa kelompok ibu hamil yang tidak diperbolehkan berpuasa:

1. Memiliki hipertensi

Ibu hamil yang punya hipertensi diperbolehkan tidak berpuasa. Berpuasa bisa menyebabkan penurunan tekanan darah yang membuatnya sakit kepala serta kelelahan. 

Jika ibu hamil mengalami penurunan tekanan darah yang tiba-tiba bisa mengakibatkan komplikasi sehingga berbahaya bagi bayi dalam kandungan. Namun tetap  konsultasikan terlebih dahulu ke dokter ahli untuk mencoba berpuasa Ramadhan.

2. Punya riwayat diabetes

Ibu hamil yang memiliki riwayat diabetes membutuhkan pola makan yang teratur, termasuk dalam asupan karbohidrat, protein dan lemak yang masuk ke dalam tubuh dan janinnya. Ibu hamil dengan diabetes yang berpuasa  memungkinkan mengalami kadar gula darah yang meningkat, sehingga bisa membahayakan kesehatan kandungan.

3. Warna urine berubah

Ibu hamil yang berpuasa perhatikan perubahan dalam urine. Jika Bunda berpuasa kemudian melihat air kemih menjadi berwarna gelap dan berbau menyengat maka dianjurkan segera membatalkan puasa.  Kondisi ini menandakan Bunda sedang dehidrasi. Adapun dehidrasi dapat membahayakan bayi dalam janin.

4. Rentan terinfeksi

Ibu hamil yang dehidrasi yang dilihat dari perubahan warna urine juga dapat membuatnya terkena infeksi saluran kemih. Jika berpuasa dikhawatirkan akan memperburuk kondisi tersebut, terlebih pada ibu hamil lantaran butuhnya asupan nutrisi.

5. Ibu dengan riwayat keguguran

Bunda yang memiliki riwayat keguguran perlu berhati-hati atau berkonsultasi terlebih dahulu sebelum berpuasa. Puasa dapat meningkatkan risiko keguguran, terutama di trimester pertama.

6. Ibu dengan Hiperemesis Gravidarum

Bunda yang mengalami mual muntah berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi dan kekurangan nutrisi. Sebaiknya menghindari puasa.

Risiko puasa saat hamil

Puasa saat hamil dapat meningkatkan risiko:

  1. Dehidrasi.
  2. Hipoglikemia (gula darah rendah).
  3. Kelelahan dan pusing.
  4. Pertumbuhan janin terhambat.
  5. Kelahiran prematur.

Manfaat puasa bagi ibu hamil

Ibu hamil yang berpuasa juga dapat meraih manfaat puasa. Namun, Bunda perlu memastikan tetap mengonsumsi makanan sehat dan memenuhi asupan cairan.

Berikut beberapa manfaat puasa bagi ibu hamil menurut Islam dan kedokteran:

1. Lebih mendekatkan diri ke Allah SWT

Saat berpuasa orang berlomba-lomba memperbanyak ibadah. Selama Bulan Ramadhan Bunda bisa menjalani banyak ibadah secara bersamaan selain berpuasa seperti tadarus, tarawih, serta bersedekah. Semua ibadah ini dapat membuat Bunda lebih mendekatkan diri ke Allah SWT.

"Puasa Ramadhan tepat sekali untuk meningkatkan rohaninya (bagi yang berpuasa), atau untuk mendekatkan diri kepada Allah," tulis Maulana Muhammad Ali dalam buku Islamologi.

2. Mendorong diri untuk berbuat baik

Puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tapi juga menahan dari ucapan dan perbuatan yang tidak baik. 

3. Membantu membakar lemak tubuh yang tidak diperlukan

Rizem Aizid dalam Buku Lengkap Fiqih Kehamilan & Melahirkan mengatakan bahwa salah satu manfaat puasa untuk ibu hamil adalah membantu pembakaran lemak yang tidak dibutuhkan tubuh. Puasa dapat membantu mengatur berat badan bagi ibu yang mengalami obesitas.

4. Mengatur pola makan

Waktu khusus makan selama puasa yakni di sahur dan berbuka. Pada waktu ini, Bunda dapat belajar mengatur pola makan dan asupan nutrisi yang dikonsumsi.

Dokter biasanya akan menyarankan untuk konsumsi makanan tinggi serat dan protein selama berbuka dan sahur. Jangan lupa juga untuk memenuhi asupan karbohidrat dan lemak dari makanan dengan porsi yang tepat.

5. Memperbaiki metabolisme tubuh

Dikutip dari Health24, berpuasa juga dapat memperbaiki metebolisme tubuh ibu hamil. Saat Bunda berpuasa, sel dalam tubuh akan membersihkan sisa-sisa kotoran dan memperbaiki sistem metabolisme yang rusak.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online