Pasang Alat KB Langsung setelah Melahirkan Tak Ganggu Aktivitas Menyusui

1 month ago 25

Khawatir hamil tanpa direncanakan, banyak ibu menyusui memutuskan memasang alat kontrasepsi pasca persalinan. Sebenarnya, pasang alat KB langsung setelah melahirkan tak ganggu aktivitas menyusui ya. Cari faktanya lebih lanjut yuk, Bunda.

Terjadinya kehamilan tak lama setelah melahirkan, memang jadi kondisi yang menakutkan dan paling dihindari bagi sebagian perempuan. Demi mencegah kehamilan berjalan efektif, penggunaan alat kontrasepsi yang tepat pun perlu dipikirkan.

Kapan harus mulai menggunakan kontrasepsi usai melahirkan?

Umumnya, perempuan mengalami masa subur dua minggu sebelum menstruasi. Menstruasi kemudian akan kembali kapan saja dari sekitar enam minggu hingga tiga bulan setelah melahirkan, tergantung pada apakah Bunda menyusui secara eksklusif, memberi susu formula, atau menggunakan campuran keduanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menstruasi kemungkinan tidak akan dimulai kembali sampai Bunda mengurangi atau berhenti menyusui. Namun, Bunda mungkin masih bisa mengalami masa subur tanpa Bunda sadari. Karenanya, jika Bunda berencana untuk mulai menggunakan alat kontrasepsi setelah melahirkan, sebaiknya Bunda memulainya sekitar tiga minggu setelah melahirkan seperti dikutip dari laman Betterhealth.

Apakah menyusui berfungsi sebagai alat kontrasepsi?

Menyusui dapat berfungsi sebagai bentuk pengendalian kelahiran. Namun, hal itu hanya berfungsi jika Bunda sering dan teratur menyusui. Secara khusus, menyusui sebagai alat kontrasepsi hanya berfungsi jika:

1. Bayi berusia di bawah enam bulan
2. Menstruasi belum kembali
3. Bunda menyusui bayi secara eksklusif sesuai permintaan, siang dan malam (yaitu, minimal 6 kali menyusui dalam waktu lama setiap 24 jam, tanpa jeda lebih dari 4 jam di antara waktu menyusui).

Setelah bayi berhenti menyusui secara eksklusif, metode ini tidak lagi menjadi alat kontrasepsi yang efektif dan Bunda perlu menggunakan bentuk kontrasepsi lain. Jika Bunda sedang menyusui, alat kontrasepsi yang aman yakni, mini pill, kondom, diafragma, suntik, implan, IUD, dan steril.

Benarkah pasang alat KB langsung setelah melahirkan tak ganggu aktivitas menyusui?

Memilih kontrasepsi yang cocok memang susah-susah gampang. Bunda dapat berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan mana KB yang akan digunakan. Sehingga, aktivitas menyusui tidak terganggu ya, Bunda.

Perlu Bunda ketahui bahwa memasang kontrasepsi implan segera setelah melahirkan, tidak memengaruhi menyusui ya, Bunda. Bunda yang memasang implan 30 menit pasca melahirkan, melaporkan keberhasilan menyusui yang sama dengan perempuan yang menerima kontrasepsi implan enam minggu pasca persalinan, demikian laporan para peneliti.

“Bunda dengan faktor risiko suplai ASI rendah, belum spesifik diketahui bahwa pemasangan implan pasca persalinan langsung dapat memengaruhi keberhasilan menyusui,” tulis ahli dari divisi keluarga berencana dan kesehatan di The Department of Obstetrics and Gynecology di NewYork-Presbyterian/Columbia University Irving Medical Center, dan rekan-rekannya seperti dikutip dari laman Healio.

"Dalam menciptakan sistem dan kebijakan untuk meningkatkan akses ke implan pasca persalinan, pemasangan implan dalam waktu 30 menit setelah melahirkan merupakan pilihan yang paling efisien dan lebih disukai secara logistik sesuai dengan kebijakan di rumah sakit."

Penelitian tersebut juga memaparkan bahwa perempuan yang menerima kontrasepsi implan 30 menit, 72 jam, atau enam minggu setelah melahirkan semuanya ternyata berhasil menyusui lho, Bunda.

Levi bersama rekan-rekannya juga melakukan uji coba non-inferioritas secara acak dengan melibatkan 155 perempuan usai melahirkan (usia rata-rata, 28 tahun) yang berencana untuk menyusui dan memiliki faktor risiko ASI seret, akibat kelahiran prematur, obesitas, atau sindrom ovarium polikistik. 

Para peneliti secara acak menugaskan perempuan untuk menjalani implan etonogestrel dalam waktu 30 menit setelah melahirkan (n = 51), 24 hingga 72 jam pasca persalinan (n = 52), atau lebih dari enam minggu pasca persalinan (n = 52).

Temuan tersebut dipublikasikan dalam Contraception. Dalam analisis intention-to-treat, perempuan yang menerima implan dalam waktu 30 menit setelah melahirkan (perbedaan rata-rata, 2,92 jam) atau 1 hingga 3 hari pasca persalinan (perbedaan rata-rata, –0,75 jam) tidak memiliki waktu yang berbeda secara statistik untuk tahap kedua laktogenesis, dibandingkan dengan perempuan yang menerima implan lebih dari enam minggu pasca persalinan. 

Dalam penelitian tersebut, para peneliti mengamati durasi menyusui, eksklusivitas menyusui, dan kepuasan implan yang serupa di antara ketiga kelompok.

"Meskipun ada kekhawatiran teoritis tentang kontrasepsi yang mengandung progestin dan dampak negatifnya yang potensial pada permulaan dan kelanjutan menyusui, bukti secara konsisten menunjukkan bahwa kontrasepsi yang mengandung progestin dapat digunakan dengan aman oleh orang pascapersalinan tanpa dampak yang terukur pada keberhasilan menyusui," tulis para peneliti. 

"Banyak petugas layanan kesehatan yang menjadi bagian dari tim perawatan orang pascapersalinan, termasuk dokter, bidan, perawat, dan konsultan laktasi, terus memiliki kekhawatiran mengenai penggunaan metode ini pada orang yang sedang menyusui. Hal ini dapat menyebabkan konseling yang saling bertentangan atau membingungkan bagi pasien yang mencoba mengoptimalkan keberhasilan menyusui dan menghindari kehamilan yang tidak direncanakan selama periode pascapersalinan."

Ya, meneliti faktor-faktor yang dapat menghambat menyusui merupakan topik studi yang penting bagi para orang tua di seluruh dunia. Dengan interval antarkehamilan dan perencanaan keluarga yang matang tentunya juga sangat penting dalam menunjang kesejahteraan keluarga.

Penelitian saat ini merupakan tambahan yang baik untuk literatur di bidang ini. Yang penting, ada kekhawatiran bahwa penambahan progestin eksogen, seperti yang ada dalam implan kontrasepsi, dapat menghambat laktogenesis pada periode awal pascapersalinan. 

Oleh karena itu, meskipun pemasangan kontrasepsi implani selama periode awal pascapersalinan mungkin nyaman dan efisien. Jika pemasangan awal menghambat laktogenesis, pasien mungkin dapat menunda pemasangan untuk memastikan pasokan ASI mereka terlebih dahulu.

Secara keseluruhan, penulis menyimpulkan bahwa waktu hingga tahap laktogenesis 2, tingkat eksklusivitas menyusui, dan durasi menyusui selama periode enam bulan tidak berbeda di antara kelompok waktu pemasangan. Selain itu, tidak ada perbedaan besar dalam efek samping implan yang diamati.

Dalam penelitian saat ini, ada sepertiga dari perempuan yang secara acak menerima kontrapsi implan pada kunjungan enam minggu pasca persalinan.

Demikian ulasan mengenai pemakaian KB sesegera mungkin usai melahirkan dan pengaruhnya pada keberhasilan menyusui. Semoga informasinya membantu!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online