Penyebab Puting Terasa Sakit saat Disentuh Padahal Bunda Tidak Sedang Hamil dan Menyusui

2 months ago 58

Jakarta -

Biarpun tidak menyusui atau hamil, puting sering kali dirasakan sakit. Hmm, apa penyebab puting terasa sakit saat disentuh padahal Bunda tidak sedang hamil dan menyusui ya?

Ada beberapa alasan mengapa puting terasa sakit, dengan penyebab mulai dari yang ringan hingga berat seperti infeksi. Kenali penyebabnya lebih lanjut agar Bunda bisa melakukan treatment yang tepat dan berkonsultasi ke dokter jika ditemukan adanya indikasi medis.

Mengapa puting terasa sakit padahal tidak hamil dan tidak menyusui?

Puting susu yang sakit dan nyeri pada payudara merupakan tanda-tanda awal kehamilan yang umum. Namun, sering kali alasan tersebut tidak berlaku lho, Bunda. Karena, puting terasa sakit enggak melulu karena kehamilan. 

Menurut Suzy Lipinski, MD, dokter kandungan dan ginekolog serta Direktur Medis di Pediatrix Medical Group di Sunrise, FL, bahwa sensitivitas puting dapat terjadi karena berbagai alasan, dan hanya beberapa di antaranya yang berkaitan dengan fluktuasi hormon.

Ya, beberapa alasan memang bisa melatari seorang perempuan merasakan puting nyeri karena area ini memang sangat sensitif ya, Bunda. Berikut ini beberapa penyebab di antaranya:

1. Haid

Jika puting atau payudara sensitif cenderung muncul pada waktu yang sama setiap bulan dan disertai gejala lain seperti kembung, jerawat, perubahan suasana hati, kelelahan, atau sakit kepala, kemungkinan Bunda mengalami PMS, menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG).

Penyebabnya, perubahan hormon estrogen dan progesteron yang berubah pada hari-hari menjelang menstruasi, jelas Dr Lipinski seperti dikutip dari laman Wellandgood.

2. Kontrasepsi hormonal

Hormon dan pil KB juga dapat membuat payudara atau puting terasa lebih sensitif, Bunda. Belum lagi, kontrasepsi hormonal juga bisa membuat payudara Bunda sedikit bengkak, biasanya tepat sebelum menstruasi. Tetapi, hal ini tidak perlu dikhawatirkan selama Bunda merasa baik-baik saja. Ketika terjadi efek samping yang mengganggu, Bunda dapat berkonsultasi dengan dokter dan membicarakan apalah ada pilihan kontrasepsi lain yang lebih sedikit efek sampingnya.

3. Gesekan dari pakaian

Kulit puting sangatlah tipis dan halus ya, Bunda. Sehingga, area ini sangat rentan terhadap lecet atau bahkan berdarah jika terus menerus bergesekan dengan baju atau bra, misalnya saat Bunda berlari atau melakukan aktivitas fisik lainnya. Fenomena ini dikenal sebagai lecet pada puting dan sangat umum terjadi pada bra atau kaus katun, yang dapat menempel pada keringat dan mengiritasi kulit, menurut American Medical Society for Sports Medicine.

4. Infeksi payudara

Infeksi pasti dapat membuat puting atau payudara terasa nyeri ya, Bunda. Penyebabnya sering kali adalah mastitis, infeksi payudara yang dapat terjadi ketika salah satu saluran susu Bunda tersumbat. 

"Ini akan dimulai sebagai area kemerahan dan bengkak pada payudara, lalu menyebabkan Bunda mengalami demam dan nyeri tubuh atau menggigil. Bunda juga akan merasa seperti terkena flu," kata Dr Lipinkski.

5. Reaksi alergi atau ruam kulit

Sangat mungkin kain tertentu atau bahan dalam produk perawatan pribadi atau detergen dapat mengiritasi puting susu. Kulit adalah organ yang sangat sensitif dan dapat mengembangkan reaksi alergi terhadap bahan kimia kapan saja, kata Dr Lipinkski. Jika demikian, Bunda mungkin akan merasakan kemerahan, gatal, bengkak, atau bahkan rasa terbakar.

6. Kanker payudara

Segala jenis sensitivitas jangka panjang atau perubahan kulit di sekitar payudara harus menjadi tanda bahaya. Itu karena ada kemungkinan gejala Bunda merupakan tanda mendasar dari kanker payudara, catat CDC.

Salah satu bentuk kanker payudara yang langka yang disebut paget pada payudara ditandai dengan gejala puting susu yang meliputi gatal, kemerahan, kesemutan, mengelupas, berkerak, mengeluarkan cairan, atau keluarnya cairan yang tidak biasa, menurut National Cancer Institute.

Kapan harus menemui dokter?

Dalam beberapa kasus, nyeri pada puting mungkin tidak hilang dengan pengobatan rumahan. Jika ini terjadi, sebaiknya Bunda menghubungi dokter. Menurut Dr Lipinski, Bunda perlu menemui dokter jika mengalami kondisi berikut:

1. Nyeri atau rasa tidak nyaman pada puting susu yang tidak kunjung hilang setelah satu atau dua minggu.
2. Rasa sakit yang parah sehingga mengganggu aktivitas harian atau membuat Bunda lebih sulit untuk menyusui.
3. Tanda-tanda infeksi seperti keluarnya cairan, demam, menggigil, atau nyeri tubuh.
4. Payudara yang tampak bengkak, berlesung pipit atau bertekstur seperti kulit jeruk.

Dalam kebanyakan kasus, nyeri atau rasa sakit pada puting susu bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan. Namun, jika Bunda tidak melihat adanya perbaikan pada gejala-gejala Bunda, segeralah berkonsultasi dengan dokter dan lakukan tes untuk mengetahui kondisi yang mendasarinya. Hal ini merupakan cara terbaik untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan Bunda dan merasa lebih baik.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online