Perbedaan Bentuk Perut Bulat dan Lonjong saat Hamil, Benarkah Pertanda Jenis Kelamin Anak?

1 day ago 12

Jakarta -

Perut ibu hamil itu memiliki berbagai bentuk dan ukuran. Ada ibu hamil yang perutnya bulat dan lonjong. Apakah arti perbedaan kedua bentuk perut hamil tersebut? Benarkah itu pertanda jenis kelamin bayi?

Dr. Valinda Nwadike, Dokter Spesialis Kebidanan dan Ginekologi menjelaskan bahwa tidak peduli berapa pun ukuran Bunda saat hamil, setiap perut hamil itu berbeda-beda baik waktu munculnya dan bagaimana tampilannya. 

"Perut hamil yang bulat sempurna seperti yang Anda impikan mungkin persis seperti yang didapatkan atau jauh dari kenyataan yang dialami," kata Nwadike dilansir Healthline.

Ciri-ciri perut hamil 

Ciri-ciri perut hamil selain perut yang menonjol tentunya juga mengalami gejala kehamilan.

Ibu hamil yang bertubuh lebih pendek biasanya memiliki perut yang terlihat lebih besar dan menonjol, ketimbang ibu hamil yang tubuhnya lebih tinggi. Hal ini dikarenakan berkaitan dengan panjang tubuh masing-masing.

Bentuk tubuh pendek akan memberi lebih sedikit ruang pada rahim untuk tumbuh ke atas, di antara panggul dan tulang rusuk. Akibatnya, bayi tumbuh dan perut yang menonjol akan tampak membesar ke luar.

Sedangkan dalam tubuh yang lebih panjang, rahim tetap sempit sehingga menciptakan perut yang menonjol lebih kecil. Sementara, Bunda yang memiliki fisik lebih tinggi akan menopang bayi lebih ke depan, sedangkan Bunda bertubuh pendek akan membawa beban di sekitar pinggul dan bokong.

Orang sering melihatnya dengan perut lonjong. Perut lebih memanjang ke bawah atau ke atas, terkadang terlihat runcing.  

Sementara pada ibu dengan postur tubuh yang lebih besar biasanya memiliki perut yang lebar, cenderung lebar ke samping. 

Penelitian menunjukkan bahwa pada bayi pertama, perut akan jauh lebih kecil menonjolnya daripada kehamilan kedua dan ketiga. Alasannya, hormon kehamilan dan otot perut memengaruhi. 

Faktor penentu perubahan bentuk perut bumil

Bentuk perut  saat hamil bukan karena jenis kelamin, sebagaimana mitos yang beredar. Bentuk perut hamil itu dipengaruhi berbagai faktor, antara lain:

1. Tinggi badan

Pada ibu hamil bertubuh tinggi umumnya memiliki perut yang lebih lonjong karena ruang rahim yang memanjang. Sementara, ibu hamil dengan postur pendek biasanya memiliki perut lebih bulat karena janin tumbuh ke arah depan akibat ruang panggul yang terbatas.  

2. Elastisitas otot perut

Otot perut yang kuat dan kencang seperti pada kehamilan pertama dapat membuat perut terlihat lebih tinggi dan lonjong. Sebaliknya, otot perut yang lebih longgar misalnya pada kehamilan kedua atau ketiga dapat membuat perut tampak lebih bulat atau turun ke bawah.  

Dosen keperawatan Deborah Weatherspoon, PhD., R.N., CRNA, mengatakan bahwa pada kehamilan pertama, Bunda mungkin mengandung bayi lebih tinggi karena dinding perut tidak terlalu meregang. Sedangkan pada kehamilan kedua dan seterusnya, dinding perut mungkin meregang yang membuat perut sedikit turun.

3. Volume air ketuban

Jumlah air ketuban dapat memengaruhi bentuk perut. Air ketuban yang lebih banyak dapat membuat perut terlihat lebih besar dan bulat, sedangkan volume yang sedikit mungkin membuat bentuk perut lebih kecil atau tidak terlalu menonjol.  

4. Usia kehamilan

Perut cenderung terlihat lebih bulat ketika rahim mulai membesar seperti pada trimester kedua, perut cenderung terlihat lebih bulat karena rahim mulai membesar. Dan ketika memasuki trimester ketiga, perut terlihat lebih lonjong atau turun karena janin bergerak ke panggul sebagai persiapan persalinan.  

5. Posisi janin

Posisi bayi dalam rahim  dapat memengaruhi bentuk perut hamil. Misalnya saja di kemudian hari selama kehamilan, bayi mungkin bergerak turun ke panggul, sehingga perut tampak rendah.

Janin yang menghadap ke belakang (posterior) mungkin membuat perut terlihat lebih rata, sementara posisi anterior (menghadap depan) dapat membuat perut tampak lebih menonjol.  

Apakah perbedaan bentuk perut bulat dan lonjong saat hamil menentukan jenis kelamin anak?

Kebanyakan mitos yang beredar itu bentuk perut dapat menandakan jenis kelamin anak. Namun, penelitian menyatakan itu hanya mitos karena tidak ada hubungan ilmiah antara bentuk perut dan jenis kelamin janin.  

Melansir What to Expect, beberapa orang bersikeras bahwa ibu dari anak perempuan memiliki perut yang lebih rendah dan lebih lebar sementara ibu dari anak laki-laki memiliki perut yang lebih tinggi dan lebih bulat. Namun, itu hanya mitos.

"Seperti cerita legendaris tentang kehamilan, menentukan jenis kelamin bayi berdasarkan cara ibu mengandung mungkin berasal dari nenek buyut dan diwariskan dari silsilah keluarga," kata Sherry A. Ross, MD, dokter kandungan di Providence St. John's Hospital di Santa Monica, California, dan penulis She-ology: The Definitive Guide to Women's Intimate Health dilansir dari TheBump.

Dalam penelitian di Journal of Nurse Midwifery disimpulkan bahwa prediksi jenis kelamin berdasarkan bentuk perut, detak jantung, atau ngidam ini tak lebih akurat akurat daripada tebakan acak. Faktor-faktor seperti genetik, posisi janin, dan struktur tubuh ibu lebih berpengaruh pada bentuk perut daripada jenis kelamin bayi.

Cara mengetahui jenis kelamin anak

Jika Bunda ingin tahu seperti apa bayi nantinya, Bunda tidak perlu menunggu terlalu lama. Jenis kelamin bayi mulai terlihat sejak minggu ke-14. Dokter mungkin dapat memprediksi dengan tepat apakah bayi Anda laki-laki atau perempuan antara minggu ke-14 dan ke-20.

Ada juga tes DNA prenatal bebas sel yang dapat Bunda lakukan sejak minggu ke-10 kehamilan, hingga melahirkan. Ini bukan tes jenis kelamin, tetapi tes ini memeriksa sel janin untuk mengetahui adanya kelainan kromosom.

Setelah Bunda mendonorkan darah di laboratorium, sampel dianalisis untuk mencari DNA yang beredar. Dari sana, terjadi proses eliminasi. Jika hasil pemeriksaan mendeteksi kromosom Y, Anda mungkin akan memiliki anak laki-laki. Jika tidak, kemungkinan besar akan memiliki anak perempuan.

Bunda juga dapat mengetahui jenis kelamin bayi sebelum hamil jika hamil melalui IVF. Mirip dengan pemeriksaan darah DNA bebas sel, beberapa tes genetik yang ditawarkan melalui klinik fertilitas dapat mengidentifikasi jenis kelamin berdasarkan keberadaan kromosom Y. Tes ini hanya tersedia jika Bunda berencana untuk menggunakan embrio beku.

Pada akhirnya, setiap metode prediksi jenis kelamin memiliki peluang 50/50 untuk benar. Namun, satu-satunya cara untuk mengetahui jenis kelamin bayi secara pasti adalah melalui pengujian genetik — atau dengan menunggu hingga bayi lahir.

Jika Bunda ingin menggunakan perut yang membesar sebagai alat prediksi tentunya untuk sekadar menyenangkan dalam sementara waktu.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online