Jakarta -
Kebutuhan gizi anak sangat penting diperhatikan dalam masa pertumbuhannya. Dalam memberikan makanan anak, perlu dilihat kecukupan zat gizi mikro dan makro dalam isi piringnya.
Zat gizi makro di antaranya terdiri dari karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan zat gizi mikro berupa vitamin dan mineral. Menyangkut soal vitamin dan mineral, Bunda dapat memenuhinya dari berbagai sumber nabati dan hewani.
Makanan bergizi sangat berperan dalam pertumbuhan Si Kecil. Banyak risiko mengintai jika anak kekurangan gizi, baik itu jangka pendek maupun jangka panjang, Bunda.
"Dampak kekurangan asupan akan mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada seorang anak. Mengganggu perkembangan, baik perkembangan kognitif maupun perkembangan motorik di kemudian hari," ungkap Dr. dr. Klara Yuliarti, Sp.A, Subsp. NPM dari RSIA Bunda Menteng, Jakarta, Senin (13/1/2025).
Apakah bekal dapat penuhi kecukupan gizi anak?
Berbicara soal kecukupan gizi anak, salah satunya dapat diupayakan melalui sekotak bekal sekolah, Bunda. Pada anak yang sudah mulai masuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di usia 2-5 tahun, dengan durasi sekolah 2-6 jam, maka perlu disesuaikan isi bekalnya.
"Kalau sekolah hanya berdurasi 2-3 jam maka bekal yang dibutuhkan porsinya hanya sedikit, seringkali disebut snack saja, sedangkan kalau anak sudah sekolah dalam durasi yang panjang 4-5 jam maka butuh mungkin dua kali bekal, ada satu kali yang porsinya kecil berupa snack, ada satu kali yang porsinya lebih banyak atau makan utama," imbuhnya.
Menurut dr. Klara, sangat penting bagi Si Kecil untuk membawa bekal ke sekolah. Mengapa? Di tahapan usia tersebut, umumnya anak-anak akan makan tiga kali makanan berat dan dua kali snack dalam sehari.
Namun, perlu diingat bahwa anak-anak makan dalam porsi sedikit karena kapasitas lambungnya masih kecil. Sehingga porsi makan dapat dibagi menjadi lima kali waktu makan.
"Jadi apabila anak sekolah mencapai empat jam, lima jam, atau dua jam sekali pun, berarti 1-2 kali dari sesi makan tersebut harus dilakukan di sekolah, karena itu sangat penting," kata Klara.
Menu bekal makan siang anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/yajimannbo
Isi bekal anak yang pada nutrisi
Berbicara soal bekal anak, banyak orang tua yang masih belum aware tentang kandungan gizinya. Misalnya hanya dibawakan makanan ringan yang disukai anak-anak atau yang praktis penyajiannya.
Sebaiknya, jangan asal membawakan makanan untuk bekal anak, Bunda. Bekal yang dibawakan ke sekolah harus memenuhi kebutuhan gizi anak sebagai pengganti makanan di rumah.
Bekal sangat penting karena dapat memenuhi kebutuhan 20-40 persen asupan harian anak. Sehingga sangat sayang jika melewatkan pemberian bekal atau memberikan makanan yang kurang bergizi.
"Jadi kalau kita bagi, kurang lebih misalnya tadi tiga kali makan berat dan dua kali makanan selingan karena itu secara umum ya, jadi artinya makanan selingan itu harus memenuhi sekitar 10 persen sampai 20 persen dari total kebutuhan energi harian. Jadi bisa dibayangkan kalau sekolahnya itu cukup lama ya 4-5 jam, artinya satu kali snack 10 persen, tiga kali makan berat sekitar 20 persen, jadi sudah minimal 30 persen itu harus kita penuhi saat berada di sekolah," terang dr. Klara.
Menu bekal anak dapat berupa snack atau makanan utama. Meskipun hanya makanan ringan, snack pun harus yang mengandung gizi seimbang, Bunda.
Hindari makanan praktis, namun tidak mengandung bergizi lengkap. Dikhawatirkan hal itu tidak dapat menggantikan kebutuhan gizi harian Si Kecil.
Panduan pemberian makanan untuk anak dapat merujuk pada aturan yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di buku pedoman Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA). Pada fase anak 2-5 tahun, harus tetap diperhatikan kandungan gizi yang dibutuhkan anak sesuai dengan fase usianya.
Di antaranya harus mengandung gizi lengkap berupa karbohidrat, protein, lemak, kemudian vitamin, dan mineral lain yang dibutuhkan tubuh. Lalu, bagaimana jika anak hanya dibawakan snack?
"Snack ini seringkali diinterpretasikan sebagai makanan ringan, jadi hanya sebagai pengganjal perut. Mengingat bahwa anak tersebut memang harus makannya porsi kecil tapi sering, maka snack itu sebetulnya sangat berperan sebagai kontributor untuk kebutuhan gizi Si Kecil. Jadi, snack jangan hanya sekadar makanan yang praktis, makanan yang ringan hanya untuk menunggu waktu makan berikutnya, tapi snack itu juga harus mengandung zat gizi yang lengkap."
Meskipun waktu sekolah hanya sebentar, sebaiknya tidak memberi bekal anak yang praktis seperti wafer, crackers, atau puff. Pastikan snack untuk bekal anak bersih dan bergizi, serta tidak mengandung zat-zat kimia berbahaya.
Bekal Snack Anak TK yang Sederhana, Enak, dan Bergizi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/yajimannbo
- Perkedel
- Bola-bola kentang daging
- Kroket dengan protein hewani
- Makaroni skutel
- Martabak telur
- Nugget ikan
- Bihun goreng
- Pudding bread butter
"Apalagi kita ingat bahwa Indonesia itu termasuk negara di Asia yang masih sangat rendah konsumsi protein hewaninya, jadi snack itu harus juga mengandung asupan protein hewani. Kalau sudah usia empat tahun bisa makan lemper, lemper ayam. Jadi nggak harus makanan western tergantung selera anak," ungkap dr. Klara.
"Kita juga bisa kasih siomay, siomay ikan ya, kemudian otak-otak, jadi teksturnya disesuaikan dengan usia anak. Sebetulnya kalau ingin melihat juga ada panduan untuk snack ini atau makanan selingan ini di pedoman PMBA yang dikeluarkan oleh Kemenkes."
Tips memastikan snack bergizi seperti makanan utama
Pemberian snack sebagai bekal harus mengandung zat gizi lengkap. Sehingga pemberian snack dapat membantu tumbuh kembang yang optimal pada balita.
Jadi bagaimana cara memastikan gizi snack sama dengan makanan pertama? Usahakan untuk membuat snack yang kandungan gizinya mendekati makanan utama. Hanya saja, porsinya sedikit lebih kecil, Bunda.
"Jadi memang betul bahwa komposisi dari snack itu hampir sama dengan komposisi makanan utama. Hanya bedanya, satu mungkin bentuknya ya, jadi ini bisa dipegang sehingga juga merupakan sesuatu yang menarik untuk anak dan juga bisa melatih kemampuan motorik halusnya.
Makanan yang tidak disarankan untuk bekal anak
Keamanan pangan dalam bekal sangat penting untuk balita. Anak usia 2-5 tahun masih termasuk dalam populasi yang daya tahan tubuhnya belum sempurna, Bunda. Sehingga anak-anak lebih berisiko terkena penyakit akibat kontaminasi dari makanan.
Prinsip lain saat menyiapkan bekal anak adalah makanan yang dimasak dengan matang. Namun ingat, harus memilih jenis makanan yang aman dikonsumsi setelah 3-4 jam dimasak.
Seperti misalnya beberapa sayuran hijau, seperti sawi, bayam, kangkung dan brokoli. Ini merupakan sayuran dengan kadar nitrat yang tinggi.
Nitrat ini apabila dipanaskan berulang atau dibiarkan setelah masak dalam jangka waktu lama, dapat berubah jadi nitrit. Sehingga membuat warna sayurannya berubah, Bunda.
"Nah nitrit itu nanti kalau dimakan dalam jumlah yang banyak, kalau dalam jumlah sedikit tidak ada masalah mungkin, tapi dalam jumlah yang banyak itu bisa mengakibatkan sel darah merah kita atau hemoglobin tidak bisa mengikat oksigen. Akibatnya kalau jumlahnya memang banyak di atas ambang batas akan menjadi kebiruan.
Jadi, jika Bunda ingin memilih sayuran untuk bekal sebaiknya bukan sayuran dengan kadar nitrat yang tinggi. Misalnya, seperti wortel, Bunda.
Sedangkan untuk memancing agar anak mau memakan dan menghabiskan bekalnya, bisa dikemas sekreatif mungkin. Daya visual balita masih sangat tinggi, ini artinya saat mereka melihat bekal sekolahnya, yang akan dilihat dulu adalah bentuk dan warnanya.
Selain itu aroma juga sangat berpengaruh, Bunda. Jadi sebaiknya hindari membawakan bekal makanan yang beraroma amis. Sehingga saat dimakan saat sudah dingin tetap mengguhan selera anak untuk memakannya.
"Kita buat dengan kemasan yang menarik, mungkin dengan tokoh kartun favorit. Jadi kalau anak agak pilih-pilih, orang tua harus berkreasi supaya tampilan makanan itu bisa menarik. Jadi bisa berikan warna-warni dari buah dan sayur,"saran dr. Kalara.
Nah, bagaimana dengan pilihan bekal Bunda untuk Si Kecil? Yuk, share menu bekal bergizi seimbang kesukaan Si Kecil dan dapatkan hadiah menarik dari HaiBunda.
Caranya, posting menu bekal terbaik di Instagram @Haibundacom. Jangan lupa tag Instagram @Haibundacom dan sertakan resep dalam caption. Lebih lengkap, cek informasinya di sini ya!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)