Perut Terasa Keras dan Kembung setelah Keguguran, Normalkah?

5 hours ago 1

Jakarta -

Setelah ibu hamil mengalami keguguran, tubuhnya akan mengalami berbagai perubahan. Baik itu perubahan fisik maupun hormonal. Gejala yang mungkin kerap dikeluhkan yakni perut keras dan kembung setelah keguguran. Namun, normalkah?

Dilansir dari Parents, banyak orang yang terkejut karena dampak fisik dari keguguran dapat bertahan selama berminggu-minggu dan bahkan berbulan-bulan. Inilah yang harus diketahui setiap orang tua agar pengalaman tersebut tidak terlalu membuatnya terasing.

Normalkah perut keras dan kembung setelah keguguran?

Bunda mungkin merasa tidak nyaman selama fase pemulihan pasca keguguran. Berbagai keluhan dapat Bunda rasakan seperti perut keras dan kembung yang dapat disebabkan berbagai faktor. Apa itu normal?

Setelah keguguran gejala seperti perut keras dan kembung bisa menjadi hal yang normal. Ini akibat berbagai faktor. Namun, Bunda  penting untuk memperhatikan gejala yang mungkin menandakan masalah serius. 

Hormon progesteron yang tinggi selama kehamilan dapat memengaruhi saluran pencernaan, memperlambat motilitas usus, sehingga menyebabkan kembung dan sensasi keras di perut.

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), banyak orang dapat kembali beraktivitas seperti biasa beberapa hari setelah keguguran. Namun, tidak semua perempuan memiliki pengalaman yang sala karena setiap keguguran bersifat unik.

Sejumlah Bunda mungkin memerlukan waktu pemulihan yang lebih lama. Beberapa orang akan mengalami gejala yang lebih sedikit atau lebih ringan, sementara yang lain mengalami keseluruhan efek samping yang mungkin terjadi dengan tingkat keparahan yang lebih atau kurang. 

Umumnya, ketika keguguran terjadi pada tahap awal, gejala fisiknya akan lebih sedikit. "Semakin lanjut usia kehamilan keguguran terjadi, semakin signifikan gejalanya," kata Megan Gray, MD, seorang dokter kandungan dan ginekologi di Orlando Health Physician Associates.

Penyebab perut terasa keras dan kembung setelah keguguran

Seringkali gejala seperti perut terasa keras dan kembung muncul setelah keguguran. Apa saja penyebabnya?

1. Hormon

Dokter percaya bahwa hormon kehamilan yang berperan menyebabkan gejala tersebut masih dirasakan Bunda. 

Hormon Bunda tidak langsung kembali seperti sebelum hamil. Jadi Bunda masih mungkin merasakan seperti gejala kehamilan, bahkan jika Bunda baru saja mengalami dilatasi dan kuretase (D&C). Beberapa hormon kehamilan tetap berada dalam darah setelah keguguran, bahkan setelah diagnosis keguguran yang pasti, Bunda mungkin akan terus mengalami gejala kehamilan untuk beberapa waktu, terutama jika keguguran terjadi di trimester pertama.

2. Pemulihan rahim

Salah satu gejala fisik yang mungkin Bunda alami adalah ketidaknyamanan perut setelah keguguran. Saat rahim berkontraksi untuk mengeluarkan lapisan rahim dan jaringan janin yang tersisa dan menyusut kembali ke ukuran aslinya, Bunda dapat mengalami kram. Perut terasa keras. 

Gray menjelaskan kam ini akan berakhir dalam sehari setelah pendarahan paling banyak, setelah semua hasil konsepsi keluar dari rahim. Namun, saat rahim berkontraksi kembali ke ukuran sebelum hamil, Bunda mungkin juga mengalami kram ringan.

Rahim membutuhkan waktu untuk kembali ke ukuran normalnya setelah keguguran. Proses kontraksi rahim yang dapat memberikan sensasi keras pada perut.

Perubahan hormonal dapat menurunkan aktivitas pencernaan, ini yang akhirnya menyebabkan penumpukan gas. Akhirnya Bunda merasa kembung.

4. Infeksi

Perut terasa kembung dan keras juga dapat menjadi tanda-tanda infeksi pasca keguguran. Konsultasikan ke dokter jika Bunda khawatir sehingga dapat segera mendapatkan perhatian medis.

5. Stres

Keguguran dapat membuat seseorang terpuruk dan stres. Ini dapat mempengaruhi pencernaan sehingga memperburuk rasa kembung.

Cara mengatasi perut keras dan kembung usai keguguran

Jika Bunda merasa tidak nyaman dengan perut keras dan kembung usai keguguran, beberapa langkah ini dapat dilakukan untuk mengatasinya:

1. Makanan kaya serat

Sejumlah makanan kaya serat seperti buah-buahan, sayur-sayuran, serta biji-bijian dapat melancarkan pencernaan. 

2. Cukupi kebutuhan air

Minum air dengan cukup dapat membantu proses pemulihan serta mencegah sembelit.

3. Cukup istirahat

Jangan remehkan istirahat. Karena istirahat yang cukup dapat membantu tubuh lebih cepat pulih. 

4. Konsultasi dengan dokter

Jika gejala tidak membaik atau semakin buruk, dokter mungkin meresepkan obat untuk mengurangi peradangan atau infeksi.

Kapan Bunda harus hubungi dokter?

Bunda, sebaiknya segera menghubungi dokter jika mengalami beberapa tanda ini seperti dilansir Tommys:

  1. Pendarahan vagina yang banyak atau pendarahan yang berlangsung lama.
  2. Keputihan yang berbau busuk.
  3. Nyeri perut.

Jika Bunda juga mengalami demam dan gejala seperti flu, kemungkinan Bunda mengalami infeksi pada lapisan rahim (uterus). Kondisi ini dapat diobati dengan antibiotik. Gejala-gejala ini juga dapat berarti masih ada beberapa jaringan dari kehamilan di rahim, yang disebut keguguran tidak lengkap.

Jika Bunda juga mengalami demam, kehilangan nafsu makan, dan muntah, ini mungkin disebabkan oleh kerusakan rahim. Bunda mungkin perlu dirawat di rumah sakit.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online