Politikus PAN Berharap Persamuhan Jokowi dan Prabowo Dapat Apresiasi

1 month ago 22

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional atau PAN Saleh Partaonan Daulay berharap semua pihak mengapresiasi persamuhan yang dilakukan presiden ke-7, Joko Widodo, dengan Presiden Prabowo Subianto pada Jumat, 6 Desember 2024

Saleh mengatakan persamuhan keduanya menggambarkan sikap kenegarawanan yang perlu dicontoh. Sebab, antara Jokowi dan Prabowo masih tetap menjaga tali silaturahim meski pernah menjadi seteru dalam dua periode pemilihan presiden.

"Ini contoh yang baik, tidak semua bisa melakukan hal seperti ini," kata Saleh dalam keterangan tertulis yang diperoleh Tempo pada Sabtu, 7 Desember 2024.

Alih-alih menyoroti pembicaraan politik keduanya, menurut dia, lebih baik jika publik lebih menyoroti bagaimana sikap yang dilakukan Jokowi dan Prabowo dalam berkompetisi.

Menurut dia, meski berasal dari didikan dua partai politik yang berbeda, Jokowi dan Prabowo dapat menunjukkan bagaimana kolaborasi tercipta setelah kompetisi berakhir. Apalagi relasi keduanya nampak akrab dan bersahabat dalam pemerintahan ini.

"Di luar negeri, kolaborasi biasanya hanya bisa dilakukan kalau satu partai. Nah, ini justru tetap akrab dan sangat bersahabat," ujar Ketua Komisi Energi DPR itu.

Jokowi dan Prabowo sempat menjadi seteru pada pemilihan presiden 2014 dan 2019. Kala itu, Prabowo yang maju dengan Hatta Rajasa dikalahkan duet Jokowi-Jusuf Kalla pada Pemilu 2014.

Lima tahun berselang, Jokowi kembali mengalahkan Prabowo. Saat itu, bersama Ma'ruf Amin, Jokowi kembali mengalahkan Prabowo yang berduet dengan Sandiaga Uno pada pemilihan presiden 2019.

Setelah mengalahkan Prabowo pada dua babak, Jokowi kemudian mendapuk Prabowo sebagai Menteri Pertahanan di kabinet pemerintahannya. Relasi keduanya kian intens setelah putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, maju menjadi pendamping Prabowo di Pemilu 2024. Duet Prabowo-Gibran memenangkan kontestasi ini.

Kemarin, Jokowi menemui Prabowo Subianto di Rumah Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Sejumlah Pasukan Pengamanan Presiden dan pintu keamanan disiapan untuk siapa pun yang ingin mendekati area rumah Prabowo.

Jokowi melalui akun Instagram sebelumnya mengatakan bahwa ia pergi ke Jakarta pada Jumat siang, 6 Desember 2024. Dia menyebut bahwa ia akan bertemu para sahabat. "Semoga perjalanan ini membawa kebaikan dan pertemuan dengan para sahabat semakin menguatkan ukhuwah," kata Jokowi.

Adapun pertemuan Jokowi dengan Prabowo terjadi setelah Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, mengumumkan bahwa Jokowi dan keluarganya sudah bukan lagi kader PDIP meski mereka masih memegang KTA partai berlambang banteng moncong putih tersebut.

Prabowo yang juga merupakan Ketua Umum Partai Gerindra, mengatakan partainya terbuka dengan Jokowi. Namun, Prabowo menegaskan partainya tidak bisa memaksa Jokowi masuk.

"Oh kalau Gerindra terbuka, tapi kami tentunya tidak bisa maksa beliau masuk," kata Prabowo usai menerima Jokowi di kediamannya.

Jokowi hanya tertawa saat ditanya opsi dirinya masuk partai politik lain setelah tidak lagi menjadi kader PDIP. Mantan Gubernur Jakarta ini mengatakan bahwa dia dan Prabowo hanya makan malam.

"Beliau bapak presiden dulu waktu ke Merauke kan kemudian mampir ke Solo. Ini saya pas ke Jakarta kayak kunjungan balasan. Karena kangen," kata Jokowi.


Daniel Ahmad Fajri dan Eka Yudha Saputra Berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online