Presenteeism, Seseorang yang Sering Memaksakan Diri untuk Bekerja saat Sakit

2 months ago 38

Jakarta -

Pekerja yang sedang sakit mungkin membutuhkan waktu istirahat untuk pulih sepenuhnya. Namun, hal ini tidak berlaku bagi beberapa orang yang justru malah memaksakan diri untuk bekerja.

Meskipun pilihan mereka mungkin terlihat seperti tanda karyawan teladan, sebenarnya itu lebih banyak merugikan daripada menguntungkan bagi bisnis atau perusahaan.

Fenomena ini dikenal sebagai presenteeism. Ini adalah kondisi ketika pekerja kurang produktif dari biasanya karena gangguan, seperti sakit, stres, atau masalah pribadi.

Banner Anak Perempuan Tidak Dekat dengan Ayah

Penyebab seseorang melakukan presenteeism

Dilansir dari laman Investopedia, meskipun presenteeism sulit diukur, survei terhadap pekerja telah menunjukkan mengapa hal ini sangat umum terjadi.

Budaya tempat kerja memainkan peran besar karena banyak pekerja takut kehilangan pekerjaan atau kesempatan untuk kemajuan karier jika mereka mengambil izin atau cuti saat mereka masih bisa bekerja.

Selain dedikasinya yang dipertanyakan, banyak pekerja menemukan bahwa pekerjaan tidak dapat dengan mudah dipindahkan atau dilimpahkan tanpa beberapa konsekuensi dalam hal kualitas dan waktu penyelesaian, selain dampak negatif pada hubungan rekan kerja.

Beberapa tempat kerja juga memiliki kendala struktural yang mendorong kehadiran pekerja, seperti kurangnya cuti sakit berbayar. Orang tua khususnya cenderung menggunakan cuti sakit hanya jika benar-benar membutuhkannya ketika anak-anak mereka sakit.

5 Dampak presenteeism bagi kesehatan

Jika tidak segera diatasi dengan baik, presenteeism dapat mengakibatkan beberapa dampak bagi kesehatan. Berikut di antaranya:

1. Meningkatkan risiko kelelahan

Dilansir dari laman indeed, kelelahan kerja ditandai dengan tingginya tingkat stres yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang. Mereka mungkin akan merasa kelelahan karena kondisinya yang kurang fit dan adanya beban kerja.

2. Sakit tak kunjung sembuh

Ada pula kemungkinan bahwa seorang pekerja dapat memperpanjang penyakit atau kondisinya tak kunjung membaik. Hal ini membuat dia memperpanjang periode waktu hilangnya produktivitas.

Jika ada pekerja yang sakit tetap masuk kerja, ada kemungkinan penyakit tersebut akan menular ke rekan kerja, sehingga menyebabkan peningkatan pekerja yang izin karena sakit.

4. Meningkatkan stres

Pekerja yang sedang berjuang dan stres lebih rentan melakukan kesalahan yang dapat merugikan perusahaan, Bunda.

Penyakit terbukti menurunkan produktivitas dan efisiensi pekerja karena mereka tidak dapat bekerja dengan kemampuan terbaiknya.

Cara mencegah presenteeism di lingkungan kerja

Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk mencegahnya. Pertimbangkan beberapa langkah berikut untuk mencegah presenteeism di tempat kerja:

1. Tetapkan standar yang realistis

Presenteeism sering terjadi karena pekerja percaya bahwa mereka akan menghadapi konsekuensi negatif jika izin sakit.

Salah satu cara untuk melawan persepsi ini adalah menetapkan standar produktivitas yang realistis alih-alih mengevaluasi kinerja berdasarkan berapa banyak waktu yang dihabiskan.

2. Memberikan waktu yang cukup untuk izin sakit

Dengan memberikan waktu yang cukup untuk izin sakit, pekerja dapat memanfaatkan waktu yang mereka butuhkan untuk pulih sepenuhnya dari sakit atau cedera yang dialami.

Atasan dapat memberi tahu para pekerja bahwa kesejahteraan mereka penting. Beri tahu juga bahwa penting untuk beristirahat dan memulihkan diri sebelum kembali bekerja.

3. Dorong pekerja untuk mengambil liburan

Penting untuk mendorong pekerja memanfaatkan waktu istirahat mereka, tidak peduli bagaimana mereka menggunakannya.

Liburan membantu pekerja mengisi ulang energi dan kembali bekerja dengan siap untuk menjadi produktif. Mengambil waktu istirahat juga dapat mengurangi stres dan meningkatkan kualitas tidur, membuat pekerja lebih bahagia, lebih sehat, dan lebih produktif.

4. Izinkan pekerja untuk menyelesaikan pekerjaan nanti

Jika seorang pekerja harus pulang lebih awal karena merasa tidak enak badan, pertimbangkan untuk memberi mereka pilihan untuk datang lebih awal atau pulang lebih lambat di hari berikutnya untuk menyelesaikan pekerjaan mereka.

Dengan menawarkan rencana waktu istirahat yang fleksibel, atasan dapat meningkatkan kepuasan kerja dan membantu pekerja pulih lebih cepat.

5. Pertimbangkan untuk menyediakan cakupan kesehatan penuh

Carilah asuransi kesehatan pekerja yang mencakup berbagai kebutuhan kesehatan. Hal ini memudahkan para pekerja untuk mengakses perawatan pencegahan dan mengatasi masalah kesehatan ringan sebelum berubah menjadi masalah kronis.

Nah, itulah beberapa hal dapat Bunda ketahui terkait istilah presenteeism di tempat kerja. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online