Kesehatan rambut anak sangat penting untuk diperhatikan sejak usia dini. Bukan tanpa alasan, kesehatan rambut juga akan mencerminkan kondisi tubuh Si Kecil secara keseluruhan, Bunda.
Pada usia anak, kulit kepala cenderung lebih sensitif. Oleh karena itu, mereka perlu mendapatkan perawatan yang lembut dan sesuai dengan jenis rambutnya.
Meski begitu, kesehatan rambut anak juga perlu dirawat dari dalam melalui asupan gizi yang mereka dapatkan. Hal ini termasuk zat besi, vitamin A, serta vitamin D.
Benarkah rambut tipis tanda anak kurang gizi?
Setiap orang tua pasti ingin anak-anaknya memiliki rambut yang tebal dan berkilau. Namun, beberapa anak mungkin memiliki rambut yang lebih tipis dan berwarna kemerahan.
Kondisi yang sering disebut dengan rambut jagung ini umumnya terlihat pecah-pecah dan kering. Namun, benarkah kondisi ini menandakan Si Kecil kurang gizi?
Menurut dokter spesialis anak, dr. Meta Hanindita, Sp.A, rambut jagung adalah rambut yang tipis kemerahan yang mudah dicabut. Kondisi ini sangat khas terjadi pada anak dengan gizi buruk kwashiorkor atau gizi buruk yang disebabkan oleh asupan protein.
"Ini ya. Jadi ada tiga tipe jenis gizi buruk pada anak. Marumus, kwashiorkor, dan gabungan keduanya," ujarnya menilik dari Instagram Stories @metahanindita, beberapa waktu lalu.
Tidak hanya itu, dr. Meta juga menjelaskan bahwa anak dengan kondisi kwashiorkor ini memang terlihat tidak terlalu kurus karena ada bengkak di beberapa tubuh atau seluruh tubuhnya.
"Omong-omong, kwashiorkor ini diambil dari Bahasa Afrika yang artinya red boy alias anak merah (karena rambutnya yang seperti rambut jagung)," kata dr. Meta.
Lantas, apa yang dimaksud dengan kwashiorkor?
Apa yang dimaksud dengan kwashiorkor?
Ilustrasi Rambut Tipis/Foto: Getty Images/iStockphoto/CokaPoka
Dilansir dari laman Cleveland Clinic, kwashiorkor merupakan salah satu jenis malnutrisi yang ditandai dengan kekurangan protein parah. Kondisi ini menyebabkan retensi cairan dan perut yang bengkak atau membuncit.
Kwashiorkor paling sering menyerang anak-anak terutama di negara-negara berkembang dengan tingkat kemiskinan dan kerawanan pangan yang tinggi.
Anak yang mengidap kwashiorkor mungkin terlihat kurus kering di anggota tubuhnya. Namun, tangan, kaki, wajah, serta perutnya akan terlihat bengkak.
Kondisi sanitasi yang buruk dan tingginya prevalensi penyakit menular juga bisa meningkatkan risiko anak mengalami kekurangan gizi tipe kwashiorkor. Meski kerap ditemukan pada anak usia tiga sampai lima tahun, tidak menutup kemungkinan bahwa kondisi ini juga bisa terjadi pada segala usia.
Gejala kwashiorkor pada anak
Tidak hanya rambut yang menipis, ada pula beberapa gejala kwashiorkor yang bisa Bunda perhatikan. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:
- Edema atau bengkak karena cairan di pergelangan kaki dan telapak tangan
- Perut kembung disertai asites atau penumpukan cairan di rongga perut
- Dermatitis atau kulit kering dan mengelupas, bercak bersisik atau bercak merah
- Massa otot berkurang tetapi lemak di bawah kulit masih ada
- Dehidrasi
- Kehilangan nafsu makan
- Rasa mudah tersinggung dan lelah
- Pertumbuhan anak terhambat
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Jangan lupa saksikan juga video tips merawat kesehatan rambut Si Kecil berikut ini:
(mua/fir)
Loading...