Sindrom kepala datar atau dalam bahasa sehari-hari adalah kepala peyang adalah kondisi di mana kepala bayi menjadi datar atau bentuknya tidak beraturan. Kondisi ini dapat membuat kepala bayi terlihat tidak normal atau asimetris.
Mengapa kepala bayi bisa peyang? Tulang tengkorak bayi tidak sepenuhnya menyatu dan mengeras hingga beberapa bulan setelah lahir. Mengutip Healthline, tulang yang lunak dan lentur memungkinkan jalan lahir yang lebih mudah dan memberi otak bayi ruang yang cukup untuk tumbuh, Bunda.
Kepala peyang pada bayi biasanya terjadi ketika bayi tidur dengan kepala menghadap ke sisi yang sama selama bulan-bulan pertama kehidupannya. Bayi berbaring telentang selama berjam-jam setiap hari, sehingga terkadang kepalanya menjadi datar di satu tempat.
Hal ini terjadi tidak hanya saat mereka tidur, tetapi juga karena berada di car seat bayi, gendongan, kereta dorong, ayunan, dan kursi goyang. Itu lah yang menyebabkan kepala bayi menjadi datar, baik di satu sisi atau di belakang kepala.
Dalam artikel kali ini, akan dibahas tentang kepala peyang pada bayi, cara mengatasinya, dan cara mencegahnya. Simak informasinya berikut ini ya, Bunda!
Apa itu kepala peyang?
Kepala peyang adalah kondisi yang dapat terjadi saat kepala bayi memiliki bagian datar di bagian belakang atau samping. Dilansir National Health Service Inggris, kondisi ini dikenal sebagai sindrom kepala datar, dan ada dua jenis utama:
- Plagiocephaly yaitu kepala datar di satu sisi, sehingga tampak asimetris; telinga mungkin tidak sejajar dan kepala tampak seperti jajaran genjang jika dilihat dari atas, dan terkadang dahi dan wajah mungkin sedikit menonjol di sisi yang datar
- Brachycephaly yaitu bagian belakang kepala menjadi datar, menyebabkan kepala melebar, dan terkadang dahi menonjol.
Masalah ini cukup umum, memengaruhi sekitar 1 dari 5 bayi di beberapa titik. Dalam kebanyakan kasus, kondisi ini tidak terlalu perlu dikhawatirkan, karena tidak berdampak pada otak dan bentuk kepala sering kali akan membaik dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.
5 Penyebab kepala bayi peyang
Ada beberapa penyebab kepala bayi peyang yang perlu diketahui orang tua baru:
Tidur telentang
Bagian belakang atau samping kepala bayi dapat menjadi pipih akibat selalu tidur telentang. Akan tetapi penting bagi mereka untuk melakukan ini untuk mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS), Bunda.
Masalah dalam kandungan
Selain tidur telentang, kepala peyang pada bayi juga bisa disebabkan oleh tekanan dapat terjadi pada kepala bayi sebelum mereka lahir. Tekanan tersebut terjadi jika mereka sedikit terjepit di dalam kandungan atau tidak ada cukup cairan ketuban untuk melindungi mereka.
Lahir prematur
Bayi yang lahir prematur atau belum waktunya lebih mungkin mengalami kepala pipih karena tengkorak mereka lebih lunak saat mereka lahir, dan mereka mungkin lebih suka meletakkan kepala mereka di satu sisi pada awalnya karena mereka belum dapat menggerakkan kepala mereka sendiri.
Ketegangan otot leher
Ketegangan otot leher dapat menjadi penyebab kepala bayi menjadi peyang, Bunda. Hal ini dapat mencegah bayi menoleh ke arah tertentu, yang berarti satu sisi kepala mereka berada di bawah tekanan yang lebih besar
Kraniosinostosis
Kadang-kadang, kepala pipih dapat disebabkan oleh lempeng-lempeng tengkorak bayi yang menyatu terlalu dini. Ini dikenal sebagai kraniosinostosis.
Ketahui sampai umur berapa kepala peyang bisa diperbaiki
Bunda mungkin menyadari kepala bayi menjadi datar pada usia 6 hingga 8 minggu. Dokter yang menangani bayi dapat mendiagnosis plagiocephaly secara visual dengan melihat bayi dan mengamati kepala bayi yang datar.
Dokter yang menangani anak Bunda tidak memerlukan tes apa pun untuk mengonfirmasi atau mengukur sindrom kepala datar. Sampai kapan bisa diperbaiki? Tengkorak bayi hanya lunak dan dapat dibentuk selama jangka waktu tertentu. Dikutip dari laman Cleveland Clinic, teknik reposisi paling efektif sebelum usia empat bulan, Bunda.
Apa dampak jika kepala peyang dibiarkan hingga umur dewasa? Kepala akan sulit dibentuk dan cara satu-satunya adalah cranioplasty, operasi yang membentuk kembali tengkorak.
Cara mengatasi kepala bayi peyang
Jadi, apa yang dapat dilakukan orang tua ketika kepala bayi peyang disebabkan oleh posisi tidur atau berbaring? Cobalah kiat-kiat berikut:
Perbanyak tengkurap atau tummy time
Berikan banyak waktu yang diawasi bagi bayi Bunda untuk berbaring tengkurap saat terjaga di siang hari. Waktu tengkurap dapat membantu pembentukan bagian belakang kepala yang normal, mendorong bayi untuk belajar dan menemukan dunia. Tengkurap juga membantu bayi memperkuat otot leher dan belajar mendorong lengannya. Ini membantu mengembangkan otot yang dibutuhkan untuk merangkak dan duduk.
Coba berbagai posisi di tempat tidur bayi
Pertimbangkan cara Bunda membaringkan bayi di tempat tidur bayi. Kebanyakan orang tua menggendong bayi di lengan kiri mereka dan membaringkannya dengan kepala di sebelah kiri. Dalam posisi ini, bayi harus menoleh ke kanan untuk melihat ke luar ruangan.
Posisikan bayi di tempat tidur bayi untuk mendorong gerakan memutar kepala ke sisi yang tidak datar. Jangan gunakan bantal ganjal atau alat lain untuk menjaga bayi Bunda dalam satu posisi.
Batasi waktu telentang
Batasi waktu yang dihabiskan anak Bunda untuk berbaring telentang atau dengan kepala bersandar pada permukaan yang datar (seperti di kursi mobil, kereta dorong, ayunan, dan kursi goyang). Misalnya, jika bayi tertidur di kursi mobil, keluarkan bayi dari kursi saat Bunda tiba di rumah daripada membiarkan si kecil tertidur di kursi.
Mengenal helm kranial untuk terapi kepala peyang bayi
Bunda tidak perlu khawatir karena kepala peyang tidak akan mengganggu perkembangan otak bayi Bunda, dan biasanya bersifat sementara jika Bunda menggunakan kiat-kiat reposisi yang diuraikan di atas. Waktu terbaik untuk memperbaiki bentuk kepala bayi melalui reposisi adalah selama beberapa bulan pertama, saat tengkorak mereka tumbuh dengan cepat.
Mengutip laman Children's, jika reposisi selama beberapa bulan tidak memperbaiki bentuk kepala mereka, dokter anak mungkin merekomendasikan terapi orthosis pembentukan ulang kranial, yang juga disebut helm atau pita.
Dokter spesialis dapat membantu menentukan apakah helm tepat untuk mereka atau apakah reposisi berkelanjutan, tummy time, dan dalam beberapa kasus, terapi fisik akan memungkinkan bayi untuk mengoreksi diri sendiri.
Cara mencegah kepala bayi peyang
Cara mencegah kepala peyang pada bayi berarti mengubah posisi mereka. Jadikan lima teknik berikut sebagai bagian dari rutinitas bayi Anda:
Tingkatkan waktu tengkurap
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, waktu tengkurap adalah aktivitas yang membuat bayi tidak telentang. Ini penting untuk menghindari dan memperbaiki posisi datar sekaligus mengembangkan otot leher dan bahu serta otot lain yang dibutuhkan untuk berguling, duduk, dan merangkak.
Sering ubah posisi bayi di tempat tidur bayi
Saat menidurkan bayi di tempat tidur, sering ubah posisi tidur mereka adalah cara untuk mencegah mereka dari kondisi kepala peyang. Tapi, perlu diperhatikan bahwa sebaiknya posisi bayi tidak tengkurap saat tidur untuk mengurangi SIDS.
Ubah posisi menyusui bayi
Bunda mungkin memiliki posisi yang disukai untuk menyusui. Ganti posisi tersebut untuk bergantian ke arah mana mereka menoleh untuk melihat. Misalnya duduklah dengan punggung disangga, lutut ditekuk, dan bayi di atas kaki menghadap Bunda
Gendong bayi dengan berbagai cara. Mengganti bahu dan pinggul saat menggendong bayi membantu mereka menoleh ke dua arah untuk melihat dunia luar. Gendong perut mereka di lengan untuk menopang (gendongan bola). Pastikan untuk memberikan dukungan yang dibutuhkan kepala dan leher mereka.
Demikian ulasan mengenai penyebab kepala bayi peyang dan cara mengatasinya. Penting diperhatikan langkah-langkah yang tepat sebelum bayi berusia empat bulan. Semoga informasinya membantu!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)